Taman kota 13:00, Kst
Setelah sekitar 15 menit chanyeol dan anisah menempuh perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di lokasi yang mereka tuju
"Huuuaa akhirnya sampe jugaa" ucap anisah sambil meregangkan otot
" Hmm " Chanyeol berbalik menatap anisah yang masih setia dengan helm di kepalanya, sedangkan yang ditatap masih belum peka.. akhirnya chanyeol mendekat dan meraih dagu anisah
" y-yeol m-mau ngapain?" Ok pipi nisa sudah mulai memerah, dari jarak sedekat ini ia bisa menghirup aroma tubuh chanyeol yang khas
" Helmnya nisaa" ucap chanyeol gemas, dalam hati chanyeol menertawakan muka nisa yang cengo ditambah bibir kecilnya yang sedikit terbuka "hahaha lucu" batinnya
" Oh iya lupa " ucap anisah yg telah sadar dr pikiran pikiran kotornya wkkw
Klik...
" Sudah ayo " tanpa sadar chanyeol berjalan dengan menggandeng tangan anisah. Sedangkan yang di gandeng hanya senyum senyum tidak jelas hehe :))
Bukannya memilih untuk duduk di bangku taman aisah dan chanyeol lebih memilih untuk duduk di atas rerumputan hijau yang menghadap langsung ke arah sungai dengan aliran tenang tersebut
" gimana lu suka ga gw ajak kesini" tanya chanyeol
" suka kok udh lama gw ga kesini hehe" jawab anisah dengan tawa kecilnya
" apalagi ada gw disini makin seneng kan lu " ucap chanyeol ke pdan
" ha ha ha ha" kata anisah dengan nada datar dan di balas tawa oleh chanyeol
Ketika mereka sedang menikmati indahnya pemandangan dan tenangnya aliran air dr sungai tersebut anisah tak sengaja melihat anak kecil yang sedang menangis di bawah pohon yang tak jauh dari tempat nya berada
" eh yeol liat deh anak itu, samperin yuk" ucap anisah sambil berdiri dan mengarah ke anak yang ia tunjuk tadi dengan di ikuti chanyeol di belakangnya
" hey kok nangis ada apa humm.." tanya anisah dengan lembut
" tante thapa hiks... kata eomma nda boyeh bicala thama olang nda kenal hiks..." ucap anak tersebut yang masih sesenggukan, sedangkan chanyeol tertawa karena panggilan tante untuk anisah
" yaudah gini gini kita kenalan dulu aja deh nama kakak anisah panggil aja ka nisa bukan tante yaaa" ucap anisah menegaskan bicaranya namun tetap dengan kelembutan " dan ini namanya uncle chanyeol" lanjut anisah sambil menunjuk ke arah chanyeol
" sembarangan lu kl ngomong" protes chanyeol ke anisah" bukan uncle ya dek tapi kakak chanyeol" sambung nya
" eoh... ta nitha thama ta yoll" ucap anak tersebut dengan nada cadelnya
" jadi nama adek siapa hum" kini giliran chanyeol yang bertanya
" thehun " jawab bocah tersebut singkat dan masih setia dg tangisannya
" haa.. Tehun??" gumam anisah bingung namun matanya kini menangkap ukiran nama di liontin yang di pakai bocah tersebut " ohhh sehun toh namanya" sambung anisah
" trus kenapa sehun menangis dan dimana appa atau eomma mu" tanya chanyeol
" ndak taw.. tadi thehun lali lali kejal bulung tluth maw ke eomma dan appa ndak taw jayan nyaa huaaaa" ucap sehun sambil kembali menangis dengan kencang
" ssstt.. Sudah sudah sekarang sehun jangan nangis dulu ya habis ini kak nisa sama ka chanyeol bakal anter ke eomma dan appa sehun oke" jelas anisah
" iyaa sehun jangan nangis yaa kl sehun ga nangis kakak beliin eskrim deh mau??" tawar chanyeol agar sehun berhenti dari tangis nya
" eoh.. Ethklim? Mauuu thehun mauu capi..." ucap sehun yang agak ragu " nanti kl eomma malah gimana thehun kan nda oleh telima balang dali olang ndak kenal" sambung sehun dengan nada yang sedikit takut