02. Stay Home

58 28 43
                                    

Vote dulu boleh-!👉👈
Mari biasakan menghargai karya orang, dengan begitu orang-orang akan menghargai mu juga, Terimakasih:3


Happy reading

"Iya benar, aku harus melaporkannya dengan begitu aku tidak perlu takut lagi." Soorin memberi semangat untuk dirinya sendiri.

Setelah itu dia pun mencari jalan untuk kembali ke daerah asalnya yaitu Incheon.

Kim Soorin POV

Sejak kejadian malam itu, aku memilih untuk tetap berada di dalam rumah.

Sampai sekarang aku sama sekali belum keluar rumah, sudah satu minggu lebih aku terus berada di dalam rumah. Bahkan appa ku mengizinkan ku untuk cuti kuliah. Sejujurnya aku tidak suka berdiam diri rumah seperti ini.

Aku ingin pergi ke mall, bersama teman-teman ku membeli semua barang diskonan. Mampir ke miniso hanya sekedar untuk berfoto Aesthetic seperti ulzzang.

Lupakan-!

Mungkin untuk saat ini aku tidak akan bisa pergi kemana-mana, aku hanya bisa berdiam diri di kamar menatap langit biru lewat jendela kamar ku.

Tok~ tok~

Bunyi ketukan yang berasal dari luar pintu kamar ku membuat aku mengalihkan pandangan ku kearah pintu. Lalu muncul seorang wanita paruh baya, iya itu adalah eomma ku.

"Putri ku apa kau sudah makan?" Tanya eomma ku.

Aku pun mengangguk untuk meng-iyakan pertanyaan eomma.

"Ada hal yang kau inginkan? Katakanlah!" Ucap eomma ku, seakan tahu isi pikiran ku. Memang pada dasarnya seorang ibu pasti lebih peka terhadap perasaan anaknya.

Aku pun tersenyum menatap eomma. "Eomma sampai kapan aku harus bersembunyi?" Tanya ku, aku pun melihat perubahan wajah eomma ku yang mulai terlihat sedih namun juga terlihat serius.

"Eomma tidak tahu, mungkin sampai penjahat itu tertangkap. Appa mu sudah menyuruh polisi dan detektif untuk mencari tahu." Aku pun mengangguk.

Tapi, dibalik itu aku berpikir akan kah polisi menemukannya? Kurasa tidak akan mereka bisa menemukan atau bahkan menangkap dua penjahat itu. Kedua penjahat itu bukan lah orang biasa mereka orang yang cerdas, bahkan pada malam itu pun aku tidak menyadari bahwa supir taxi itu juga termasuk orang yang ingin membunuhku.

Kurasa, Penjahat itu sangat pandai dalam penyamaran. Semoga saja hal baik akan datang kepada ku, misalnya seperti malaikat pelindung.

Aku mengharapkan malaikat pelindung seperti jimin sunbae-nim, pria yang lembut kepada wanita, manis di setiap senyumannya bahkan perlakuannya.

"Kim soorin-ah!" Teriak eomma ku, membuat ku terkejut dan haluanku pun buyar seketika.

"Eomma... Waeee...? Kau membuat ku terkejut!" Aku pun balik berteriak sebab kesal karena eommaku yang tiba-tiba saja berteriak, Untung saja aku tidak punya riwayat penyakit lemah jantung. (Kenapa...?)

"Kau yang kenapa! Tiba-tiba tersenyum seperti orang tidak waras"

Benarkah? Aku tersenyum?

Ini pasti karena memikirkan Jimin sunbae-nim, ah pria itu selalu bisa membuat ku salah tingkah setiap ku memikirkannya.

"Tuh, tuh, tuhkan lagi! Kau tersenyum lagi, Kim soorin-ah apa kau sudah tidak waras nak?" Ucap eomma sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Ya! Eomma... Nan gwenchana-yo. Lebih baik sekarang eomma keluar dari kamar ku, ayo." Aku pun mendorong pelan tubuh eomma agar dia segera keluar dari kamarku. (Hei! Eomma... Aku baik-baik saja)

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang