AFTER (1)

404 38 0
                                    

HAPPY READING !

***

Gista dan Garen tengah menyaksikan pentas seni dari sekolah Galen, Mereka sangat bangga melihat Galen yang bernyanyi.

"Ma kalau mama mau nikah lagi, gapapa" ucap Garen, "adek butuh kasih sayang seorang papa juga"

"kalau mama bisa jadi papa buat kalian, kenapa mama harus cari orang baru untuk gantiin sosok papa?" ucap Gista

Garen menggeleng, "bukan itu yang abang maksud, liat wajah adek dia juga pengen kayak temen dia ada papa dan mama"

Gista memperhatikan wajah Galen, benar ini semua karna ke egoisan dia dan Rendra sehingga Galen dan Garen yang kena imbasnya.

"aku ga nyuruh mama buat buru buru nikah, abang cuman saran untuk mama nikah lagi" ucap Garen dan Gista tetap diam memikirkan kata kata Garen.

Acara pun selesai, Galen mengajak Gista untuk menemui ibu teman nya. "Mama, ini Tante ala yang anter adek waktu itu"

"ah kenalkan Gista, mama Galen" ucap Gista dengan senyuma nya

"Ala, mama jiya"

"terima kasih telah mengantar Galen, maaf juga telah merepotkan" ucap Gista dan membungkuk

"gapapa, saya juga tidak keberatan" ucap Ala

"ah iya maaf, kita harus pergi" ucap Gista, "sampai jumpa"

***

Gista dan anak anak nya tengah berada di pusat perbelanjaan. "mau makan dulu atau beli barang?".

"aku mau cari barang dulu ma, kalau mau makan duluan aja. nanti abang nyusul" ucap Garen

"Mama mau anter adek beli mainan dulu, nanti kamu langsung ke tempat biasa" ucap Gista dan di angguki Garen.

Gista dan Galen menuju tempat mainan, membiarkan Galen memilih mainan pilihan nya.

"Mama adek mau itu, boleh?" menunjuk boneka kelinci besar, Gista mengangguk.

"Tolong boneka kelinci itu ya"ucap Gista dan mengajak Galen membayar boneka tersebut.

setelah membayar boneka tersebut, Gista kehilangan Galen. Gista bingung mencari Galen, dan ya ia menemukan Galen sedang bersama laki laki.

"Galen" saat melihat Galen ia berlari, raut wajah khawatir campur lega karena Galen ketemu.

"Gista"

"Mas"

Gista sangat kaget, jantungnya kini seperti tidak lagi berdetak. Rendra, laki laki yang telah menghilang selama 5 tahun dan meninggalkan nya bersama 2 anak tercinta.

"Mama ini Papa" ucap Galen senang melihat papa nya setelah 5 tahun berpisah. Galen memeluk kaki Rendra dengan erat, seperti menyalurkan rasa rindunya.

"bukan sayang itu cuman mirip, papa kamu lagi ke Jepang" ucap Gista dan menarik Galen untuk menjauh dari Rendra.

luka itu kembali, Gista menahan air mata nya. Hatinya yang masi belum bisa melepaskan Rendra.

Abang

abang, langsung ke parkiran
mama tiba tiba ga enak badan

Gista menetralkan perasaanya, sedih dan kaget tercampur jadi satu. dan lagi Galen terus merengek jika tadi papa nya.

Garen memasuki mobilnya, melihat mama nya lemas ia bingung tiba tiba mama nya lemas.

"Abang tadi adek ketemu papa" ucap Galen, ah Garen tau kenapa mama nya seperti ini.

"Papa gada dek, dia ada di surga" ucap Garen, Garen sangat benci dengan Rendra gara gara dia Gista menderita.

"ngga tadi itu papa abang" Galen ngotot jika tadi papa nya.

"tanya om aji kalau kamu ga percaya papa udah gada" ucap Garen

"ayo bang pulang mama pusing banget" ucap Gista yang lemas.

***

Gista langsung masuk kamar dan membuat kedua orang tua serta kakak nya bingung. "Mama mu kenapa ren?"

"Oma tadi adek ketemu sama Papa, tapi kata Mama sama Abang bukan" ucap Galen

"ketemu dimana sayang?" ucap Arin dengan lembut

"di Mall tadi papa nolong adek pas mau jatuh" ucap Galen

"Papa kamu udah gada len, kamu jangan ada ada" ucap Harsa, sejujurnya Harsa khawatir dengan keadaan Gista sekarang.

setelah mengatakan itu, Harsa langsung beranjak pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"kan abang bilang, papa udah gada" ucap Garen menyusul kakek nya.

"Oma itu bohong kan? papa masi ada kan, ngga di surga" ucap Galen dengan mata berkaca-kaca.

"adek udah makan? belum pasti" ucap Arin melangalihkan topik obrolan dan mengajak cucu nya untuk makan.

sedangkan Gista tengah menangis, bagaimana dia bisa bertemu dengan Rendra lagi. Rasa rindu, kecewa, kaget dan sedih tercampur jadi satu.

"Mama ini abang, abang mau masuk" ucap Garen

"jangan, biarin mama sendiri kalau butuh apa apa minta Oma atau Om aji" ucap Gista

Garen pun mengalah mungkin mama nya butuh waktu sendiri untuk saat ini.

"Rendra brengsek" umpatan kebencian itu terlontar lagi dari mulut Garen. Garen benci posisi ini, benci saat melihat mama nya menitihkan air mata untuk Rendra.

Garen meraih kunci motornya dan melesat dengan motor kesayanganya. pikiran dia campur aduk saat ini dan Garen memutuskan untuk ke basecamp.

"muka lo asem bener" ucap Andre

"ajak geng miko balap hari ini" ucap Garen tanpa membalas perkataan Andre.

"kita udah janji ren, ga akan balap balap lagi. lo lupa?" ucap Andre.

ah Garen lupa, ia yang buat peraturan negatif itu bagaimana lagi ia sebagai ketua harus mematuhi peraturan tersebut.

Garen butuh tempat pelampiasan sekarang, ia beranjak pergi meninggalkan base camp dan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

sampai akhirnya ia tidak sadar jika ada mobil di depanya, untung saja Garen membanting stirnya dan tidak jadi menabrak mobil tersebut.

sang pemilik mobil pun keluar untuk menolong Garen, membantu mengangkat motor yang menindihi tubuh Garen.

Pemilik mobil tersebut kaget saat Garen membuka helm full face nya. "Garen?".

***

hallo!
thank u for reading my story
can u give me star?
jika ada kritik dan saran dalam penulisan bisa dm aku ya 📸

-S ( ◜‿◝ )♡

AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang