Part 3

19 5 2
                                    

"Jadi bagaimana keadaan anak saya dok" tanya Papa Icha dengan kekhawatiran yang jelas tergambar diwajahnya. "Saat ini keadaan anak bapak masih kritis, kita perbanyak berdo'a saja semoga kondisi anak bapak segera membaik" jawab dokter. Papa Icha hanya mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca, kekhawatiran seakan menyelimuti dirinya. Sementara itu mama Icha terus menangis disamping Icha sambil memegangi tangan anaknya. Dokter pun mohon izin untuk pergi meninggalkan papa dan mama Icha, sementara itu mereka hanya bisa terduduk lemah disamping Icha dengan penuh harap agar anak mereka segera pulih kembali.

Ditempat lain, roh Icha masih berada didalam kamarnya memegangi sapu tangan hitam yang bercahaya dan kemudian membentuk tulisan Andra, perumahan permata biru blok A1. Icha bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Setelah lama berpikir Icha pun memutuskan untuk mencari alamat yang tertera pada sapu tangan hitam itu, kesana-kemari Icha mencari alamat itu sudah puluhan tempat didatangi tapi belum kunjung ketemu juga alamat tersebut.

Akhirnya Icha memutuskan pulang kerumahnya, ia bingung, jika bertanya kepada orang lain tentu tidak ada yang bisa melihat dirinya, tidak ada yang bisa mendengar suaranya. Sempat terpikir oleh dirinya jika ia hanya ditipudaya oleh Liam.

Iyapun duduk diatas kasur sambil memandangi ketiga buah benda pemberian Liam yang sedang dipegangnya."kenapa benda ini yang diberikan Liam, apa sebenarnya kegunaan benda ini" gumam Icha. Icha mengotak atik tombol mata pena dan sesekali menggoyang goyang menggunakan jarinya. Icha pun iseng-iseng menuliskan nama dan alamat yang tertera pada sapu tangan diatas cermin. Aneh memang, tiba-tiba saja dirinya seolah ditarik kedalam sebuah terowongan dengan sangat cepat  dan tiba-tiba saja ia sudah terhempas diatas sebuah kasur disebuah kamar yang asing bagi dirinya. Icha melihat kesekeliling kamar, Icha pun berjalan kearah meja yang diatasnya terpampang foto lelaki dan perempuan dengan fose lelaki tersebut merangkul si perempuan, sepertinya mereka ada pasangan kekasih. Icha juga melihat foto-foto didinding kamar, matanya tertuju kepada lelaki ganteng yang berfose tersenyum lebar.

Tiba-tiba saja Icha dikejutkan oleh pintu kamar mandi yang terbuka, dari pintu tersebut keluar lah lelaki yang tadi dilihat Icha difoto. Lelaki itu keluar dengan menggunakan handuk putih, Icha terperanjat cepat-cepat ditutup wajahnya dengan jari-jarinya. lelaki itu langsung menuju kelemari untuk mengambil pakaian, ketika lelaki tersebut membuka handuknya Icha langsung berlari kedalam kamar mandi, hampir saja ia melihat pemandangan yang sangat menggelikan pikirnya.

Tidak beberapa lama Icha membuka pintu dan mengintip apa yang sedang lelaki itu lakukan. ternyata lelaki tersebut sedang berbaring dikasurnya sambil memainkan handphonenya. Ada hal yang membuat Icha bingung kenapa kepala lelaki tersebut diselimuti oleh asap berwarna hitam.

Icha mendekati lelaki tersebut, memang awalnya ia ragu namun ketika mengingat ia sekarang bukanlah manusia biasa ia pun memberanikan diri untuk mendekat. ketika ia mendekat asap hitam dikepala lelaki itu pun menghilang. Icha semakin bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Icha mengintip ada beberapa pesan yang ada di hp lelaki tersebut. Pesan pertama adalah pesan dari wanita bernama Annisa "Udah gausah galau ndra palingan si Dea lagi sibuk ngerjain skripsi makanya chat kamu di read doang". Kini Icha mulai paham ternyata lelaki inilah yang bernama Andra dan orang ini adalah target orang yang akan dibantu olehnya.

Dikolom chat lainnya terlihat andra memandangi chatnya "Sayang kemana aja kok gaada kabar?" yang terlihat tidak ada balasan hanya ada conteng dua berwarna biru. sesekali lelaki itu juga membuka foto profil wanita itu sambil menatapnya penuh cinta.

Sekarang Icha bener-bener sadar ternyata wanita bernama Dea inilah yang sudah membuat Andra menjadi Ambyar, yang membuatnya mengurung diri dikamar dan makanpun tidak berselera.

Jam dikamar Andra sudah menunjukkan pukul 19.30 malam. Icha duduk dikursi belajar Andra sambil memegangi cermin, sapu tangan dan pena pemberian Liam. Terlintas dipikirannya nama-nama yang berhubungan dengan Andra yaitu Annisa dan Dea. Iya pun tidak sengaja menggoreskan penanya kecermin menulis nama Annisa. Tiba-tiba saja ia kembali seperti tertarik jatuh kedalam terowongan melesat dengan cepat dan jatuhlah ia di sebuah kasur didalam kamar yang berbeda lagi. Terlihat wallpaper kamar dipenuhi doraemon, boneka-boneka doraemon dan beberapa peralatan bermotif doraemon. Terlihat wanita berambut panjang sedang berbaring dikasur tersebut sambil meneluk boneka doraemon berukuran sedang. tiba-tiba saja wanita itu berbicara "Andraaa andai aja kamu tau kalau aku tuh sebenarnya sayang sama kamu, gara-gara kamu ngasih boneka ini waktu aku ulang tahun aku jadi suka doraemon". kini Icha paham sebenarnya Annisa adalah sahabat dekat Andra yang memiliki rasa lebih untuk Andra.

Sekarang Icha menulis nama Dea dicerminnya dan akhirnya ia kembali melayang dan jatuh disebuah restoran mewah, didepannya terlihat sepasang lelaki dan perempuan yang begitu mesra, pasti dia yang namanya Dea pikir Icha. "Dea besok kekampus aku jemput ya" Kata lelaki itu, Dea pun terlihat mengangguk seraya tersenyum. Icha sangat geram melihat tingkah Dea ternyata Dea mengabaikan Andra karena telah menjalani hubungan dengan lelaki lain.

Kini Icha kembali kekamar Andra, kali ini ia malah dihantar kedalam kamar mandi ia pun segera  membuka pintu dan mengintip apa yang sedang dilakukan Andra, terlihat Andra sedang berbaring memeluk guling sambil mendengarkan lagu galau. Icha juga melihat asap hitam menyelimuti kepala Andra. Icha mengambil inisiatif iapun berlari lalu dipukulnya kepala Andra menggunakan sapu tangan hitam miliknya. Tiba-tiba saja asap itu menyerang Icha dan Ichapun mencoba melindungi dirinya dengan menggunakan cermin, cerminpun mengeluarkan cahaya yang membuat asap hitam itu terpental menghantam dinding, kemudian muncullah wujud wanita berbaju hitam dengan motif gambar-gambar hati retak, mata yang tajam, bibir berwarna hitam dan berambut panjang. wanita itu terjatuh lemah dan meminta ampun kepada Icha. "Baik aku akan mengampunimu, tapi cepat pergi dari sini atau aku akan melenyapkanmu" Kata Icha. Wanita itupun menghilang ntah kemana perginya.

Sementara itu Andra terlihat tertidur pulas dan Icha mencoba memikirkan sebuah ide untuk memberi tahu Andra bahwa ia telah dikhianati oleh Dea.

Ichapun pergi kerumah Dea dengan menggunakan cermin dan mengintip sebuah chat bahwa mereka besok akan pergi ke mall bersama pacar barunya. kemudia Icha pergi kerumah Annisa membunyikan bel rumah dan meletakkan sebuah surat didepan rumahnya.

Keesokan harinya, Andra terbangun dengan perasaan lebih baik dari sebelumnya, kini asap hitam tak lagi menyelimutinya. Andra mengecek hpnya ada pesan Annisa "Ndra nanti sore tolong temuin aku di Mall Berjaya di McD yaa". andra pun membalas mengiyakan ajakan Annisa.

Andra pun menemui Annisa diwaktu dan tempat yang telah disepakati. Mereka pun memesan makanan. Tak berapa lama terlihat Dea menggandeng lelaki yang merupakan pacar barunya dengan sangat mesra, Andra hanya memandangnya tanpa berkata apa-apa, kemudian ia pun menarik Annissa untuk keluar dan mengajak Annisa pulang.

Di mobil Annisa memberanikan diri bertanya kepada Andra yang dari tadi terlihat murung dan diam saja tanpa suara. "ndra kamu nggak papa?" "Aku nggak papa kok nis" Jawab Andra seraya tersenyum. "Makasih ya hari ini kamu udah ngasih tau aku sesuatu kebenaran yang selama ini membuat aku menerka-nerka apa yang sebenarnya disembunyiin Dea. Aku sekarang udah ikhlas buat ngelepas dia, ntah kenapa pagi ini perasaan aku udah baik-baik aja rasanya, eh ngomong-ngomong kamu tau dari mana kalau mereka bakal kesana sore ini?" Sambung Andra. Nisa tersenyum kemudian ia menjelaskan bahwa semalam ada yang membunyikan bel rumahnya dan menulis surat agar datang ke Mall berjaya bersama Andra pada jam 16.00.

Melihat Andra yang udah baik-baik saja Icha pun kembali kekamarnya. Tak berapa lama muncullah Liam. "Oy manusia ambyar selamat kamu sudah menyelesaikan tugas pertamamu" Icha tersenyum. Liam juga menjelaskan bahwa asap hitam yang menggumpal dikepala orang yang sedang ambyar itu karena mereka sedang dihinggapi dan diganggu oleh setan Ambyar. Kini Icha menunggu tugas selanjutnya untuk menyelesaikan tugasnya menyelamatkan 100 manusia Ambyar dibumi.

Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SETAN AMBYARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang