Tsuyoshi Furukawa
Setting berada di taman kompleks, sayup-sayup cahaya senja menyinari sebelah pipi Kimi. Ya, wanita berponi samping itu bernama Kimi. Ia ditemani oleh sesosok laki-laki jangkung, dengan tinggi lebih dari 180 centimeter. Laki-laki ini bernama Tsuyo, matanya tak lepas dari bunga sakura yang bermekaran. Rambut Kimi terkibas pelan sejalan dengan semilir angin yang bersahutan, ia dengan tenang duduk di ayunan. Namun, bibir mungilnya merajuk lucu melayangkan seutas kalimat protes kepada Tsuyo.
Kimi : Aku kemarin sempat ajak teman-temanku untuk main ke billiard station, tapi mereka tidak ada yang mau. Itu sangat mengesalkan!
Tsuyo : Kenapa?
Kimi : Mereka tidak bisa main, aku juga sih. Tapi aku pengen bisa! Hm, melihat orang yang andal bermain billiard di dalam drama itu terlihat kereeen!
Tsuyo : Oh (diam).
Kimi : (Astaga! Kenapa dia cuek sekali sih!)
Tsuyo : Sebentar, aku akan beli minum (berjalan ke arah vending machine sambil menelepon seseorang).
Kimi : (Menggerutu di dalam hati) I have a boyfriend with his personality like that, ignorant boy, aku tidak menyangka ini terjadi kepadaku.
Tsuyo : (Dia datang dengan muka datar, lalu menyerahkan sebotol jus jeruk kepadaku) Di sini dingin, ayo pindah tempat!
Kimi : (Menurut tetapi masih menggerutu)
Mereka berjalan beriringan tanpa sepatah kata yang terucap. Sudah hampir lima belas menit melangkahkan kaki, tetapi belum sampai tujuan.
Kimi : Ini melelahkan! Kapan kita sampai? (Ia menghentikan langkah kakinya, lalu berjongkok)
Tsuyo : Ck, kamu merepotkan. Tenanglah! Sebentar lagi kita sampai, jangan merengek seperti itu (Mengulurkan tangan).
Kimi : (Memanyunkan bibir dan menepis tangan Tsuyo, lalu pergi mendahuluinya)
Tsuyo : Oi !!
Kimi : Aku tidak peduli! (Berjalan cepat)
Belum sampai dua menit meninggalkan Tsuyo, tiba-tiba lelaki itu menarik kerah belakang sweater Kimi. Kemudian menggandeng Kimi masuk ke dalam salah satu bangunan yang berjejer rapi di pinggir jalan itu. Setelah masuk ke dalam ruangan, tanpa dikomando genggaman tangan Kimi lepas. Ia berlari kecil mendekati salah satu meja billiard.
Kimi : Aaaa sugoii!
Kimi : (Matanya berkaca-kaca) Aku baru tau kalau ada tempat billiard di sini! Tetapi, kenapa sepi? (Menoleh ke Tsuyo)
Tsuyo : Ck, tadi kau manyun begitu sekarang dengan gampangnya tersenyum lagi. Tempat ini milik pamanku, aku dengar sedang tidak digunakan. Ya sudah, kebetulan.
Sebenarnya Tsuyo berbohong. Ia sendiri yang meminta pamannya untuk mensterilkan tempat ini agar dia dapat melatih pacarnya dengan nyaman. Tsuyo mengambil stick lalu bersiap main, wajah datarnya menatap Kimi dengan tatapan bosan.
Tsuyo : Tunggu apa lagi?! Ayo ke sini!
Kimi : Hai, Tsun-chan!
Tsuyo : Tsun-chan?
Kimi : Tsundereeeeeeee-chan :)
Tsuyo : Ck (Blush).
**********
Terima kasih sudah mampir :)
Jaa, nee!
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu Dragon
RandomHALUIN DRAGON, YUKS! Kisah oneshot para member anak naga yang bikin baper, halu, atau ngakak gak tau bodoamat. Gak usah baper cuma fiksi. Gak usah emosi member anda saya hina. KATA-KATA TIDAK SEPENUHNYA BAKU, saya cuma gabut. Apirasi rakyat terbuka...