Heartbreak

542 74 43
                                    

"kau.."

"Jihoon aku bisa jelaskan!"

"Teganya kau membunuh hyungku..."

"Aku tidak melakukannya!"

"Bohong!"

Park Jihoon melempar sebuah box kearah Daniel yang tak bisa mendekat kearah pemuda cantik itu.

Daniel menatap nanar box milik Jungwoo yang terhempas kelantai, mengeluarkan semua isinya; semua kenangan yang sebenarnya ingin Daniel ingat sebagai pelajaran hidup atas semua kesalahannya. Kaki Daniel terasa lemah begitu mendengar langkah Jihoon yang menjauhinya.

"Aku benci kau..." Suara Jihoon terdengar serak dan parau. Airmata mengalir deras diwajah pemuda yang kini masih menatapnya nanar.

"Maaf" hanya itu yang keluar dari bibir Daniel, lidahnya terasa kaku, otaknya bahkan tak bisa memikirkan kalimat untuk menenangkan Jihoon yang menangis tersungkur didepannya.

Daniel mengusap wajahnya, ikut tersungkur sembari menyandarkan tubuh besarnya pada rak buku besar dibelakangnya. Mata monolidnya menatap nanar Jihoon yang sedang memukul-mukul dadanya sembari terisak.

"Ayo berpisah..." Jihoon mengusap air matanya sembari menatap Daniel "Kau dan aku, kita tak akan bisa bersama" pemuda manis itu dengan susah payah berdiri tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

"Ji.. aku bisa jelaskan" Daniel tak siap untuk kehilangan lagi.

"Apa yang bisa kau jelaskan, setelah setahun ini kau menyembunyikan semuanya?"

"Aku-"

"Kau menyakiti Jungwoo Hyung, berbohong tentang hubungan kalian. Kau membuatku merasa berdosa pada hyungku!" Jihoon bahkan sudah berteriak kearahnya.

"Tapi aku mencintaimu... " Daniel bangkit dan mendekat kearah Jihoon.

"Jangan mendekat!"

Daniel menghentikan langkahnya.

"Aku tidak ingin mendengar apapun penjelasanmu Niel.."  Jihoon mendongkak, menatapnya pilu dengan air mata yang masih sesekali menetes.

"Ji, tidak bisakah kita melupakan masa lalu dan melanjutkan semuanya" Daniel menahan air matanya "Aku.. tidak bermaksud untuk menyembunyikan tentang Jungwoo-"

Jihoon lebih cepat mengeleng dan memalingkan wajahnya.

"Enough Niel.." bisik Jihoon parau "Aku pergi" pemuda itu menarik cincin di jemari manis kanannya dan melemparkan itu kelantai.

Meninggalkan Daniel yang kehilangan kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya dimasa lalu. Kesempatan untuk mencintai seseorang dengan lebih tulus lagi.

"Ji.. please. .."

Jihoon berbalik dan tersenyum untuk terakhir kalinya.

"Aku tidak pantas menerima cincin itu" Jihoon menarik ransel dan berbalik meninggalkannya, begitu tangan  Jihoon menyentuh pintu, ia kembali menoleh kearah Daniel yang kaku. "Jika kau merasa bersalah, jangan pernah mencoba mengejar ku"

Jihoon menutup pintu apartemen milik Daniel yang langsung tersungkur tepat didepan pintu. Pria berbahu lebar itu menatap sendu pintu yang tertutup dan tak berusaha mengejar Jihoon agar kembali padanya.

Rasa bersalah itu masih ada...

(Five Years Later)

K

ang Daniel terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah, keringat dingin membasahi dahi milik pria Kang itu. Setelah bisa menenangkan dirinya, satu tangan Daniel terulur untuk mengambil segelas air dan sebutir obat di samping nakas tempat tidurnya.

Mimpi buruk itu datang lagi.

Tak pernah sekalipun Daniel melewatkan tidur tanpa memimpikan hal menyakitkan itu.

Terdengar gumaman pelan Daniel yang menatap kosong pintu kamarnya yang tertutup. Dengan pelan ia mengusap wajah tampannya yang basah oleh keringat, berbalik-menoleh kearah jendela kamar yang sedikit terbuka memperlihatkan hujan salju yang kontras dengan gelapnya malam.

Sudah lima tahun.

Daniel melewatkan malamnya dengan semua rasa bersalah dan kehilangan.

Pria Kang itu merenung menatap jendela, sembari membayangkan sosok Jihoon yang entah dimana sejak perpisahan mereka.

Bohong jika Daniel tidak mencarinya, tapi Jihoon benar-benar hilang tanpa kabar.

Esoknya pemuda itu dikabarkan keluar dari kampus tapi tidak kembali ke Negaranya. Daniel mencari tahu dengan bertanya pada Mark dan Woojin; dua orang yang paling dekat dengan Jihoon tapi mereka sama sekali tidak tahu keberadaan Jihoon.

Johnny meminta bantuan beberapa detektif swasta tapi nihil. Daniel harus memaksakan diri untuk menerima jika tidak ada kesempatan lagi baginya.

Malam ini, sama seperti malam lima tahun sebelumnya.

Saat salju pertama.

Park Jihoon meninggalkannya...

















Coming Soon

Kang Daniel

Kang Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Jihoon

Park Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Closer Season II  (NielWink) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang