Suara dentuman music memekakan telinga terus beralun tapi tak satupun pengunjung merasa terganggu mereka malah dengan asyik nya menari nari di atas lantai dansa, ada yang terlihat hanya duduk memperhatikan keramaian, dan terlihat dari mereka yang hanya menikmati minuman yang di sungguhkan di sana. palloma bar tempat dimana beberapa orang menikmati dan mengabiskan malam menghilangkan bosan.
"sampai kapan kau akan menunggu di sini "
"sampai kau selesai dengan pekerjaan mu"
"ayolah, aku sedang bekerja bukan sedang bermain-main lebih baik kau pulang"
"aku juga sedang menunggu mu bukan sedang bermain-bermain"
"terserah padamulah.."
"hai.. apa kau marah?"
"hei.. jawab aku.."
"krist.." tak ada jawaban
"nhong.."
"phi sing berhenti memanggilku dan duduk manislah di sini aku harus mengantar kan minuman ini ke pelanggan .." ucap pria manis dengan paras menawan yang sejak tadi kesal karena merasa terganggu. sekarang jam kerja nya krist dan pria itu merengek seperti bayi saja.
setelah mengantarkan minuman krist kembali ke meja bar tapi tak melihat sosok yang sejak tadi mengganggu nya. krist tak ambil pusing bukan nya lebih baik seperti itu nanti juga dia kembali lagi, setelah itu melanjutkan pekerjaan nya melayani pelanggan.
krist bekerja paruh waktu di club ini tapi bukan berarti dia kekurangan kedua orang tua nya mencukupi kebutuhan nya hanya krist tak mau berserah segala nya pada kedua orang tua nya. krist cukup mandiri untuk beberapa hal.
"yos aku mau ke toilet tolong gantikan aku sebentar menjaga meja bar ya" pinta krist ke teman kerja nya. setelah dapat balasan dari teman kerja nya krist pergi.
krist membasuh wajah nya di wastafel beberapa kali untuk menghilangkan rasa kantuk nya, cukup lelah memang di saat kau kuliah dan malam nya kau harus bekerja, meski orang tua nya mencukupi kebutuhan nya bukan berarti dia harus bermalas-malasan bukan?
setelah merasa lebih baik krist tiba-tiba merasakan ada tangan yang menarik nya ke dalam bilik toilet.
dalam sejekab krist sudah dalm kungkungan seorang laki-laki, wajah tampan nya menyiratkan kekesalan pada krist seakan akan marah.
"apa yang kau lakukan? lepaskan aku"
"tidak"
"lepaskan"
"tidak"
"aku harus kembali bekerja phi sing"
"kau sejak tadi mengabaikan aku, apa aku salah meminta perhatian mu.."
krist menghembuskan nafas nya ringan, kekasih nya ini butuh perhatian lebih. laki-laki di hadapan nya cukup keras kepala jika di abaikan terus maka akan membuat nya repot. bersabarlah krist, singto dengan mode manja adalah kelemahan nya.
"baiklah phi sing.. jam kerja ku sebentar lagi usai, tunggulah sebentar lagi" ucap krist dengan senyum manis dan tangan kanan yang membelai lembut pipi nya agar singto mengerti.
"baiklah, tapi.."
singto mendekatkan wajahnya mengikis jarak di antara mereka tak lama kemudian kedua bibir mereka menyatu menyesap, melumat menikmati sentuhan bibir satu sama lain, tangan singto meraih pinggang krist mendekap erat tubuh nya, tangan kiri menekan tengkuk krist, menautkan lidah masing untuk memperdalam ciuman. krist selalu terbuai dengan sentuhan singto di setiap inci tubuhnya, krist merasa ciuman singto adalah candu, terus dan terus menginginkan nya seperti tak ada lagi hari esok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Buchen
FanfictionBudak? Suatu kondisi di saat terjadi pengontrolan terhadap seseorang oleh orang lain. golongan manusia yang dimiliki oleh seorang tuan, bekerja tanpa imbalan. Cinta? Sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi, Cinta juga dap...