ONESHOOT

633 14 2
                                    

"Berdiri" Seseorang menghela nafasnya, seakan meremehkan seseorang yang tengah berlutut didepannya saat ini, "AKU BILANG BERDIRI!" 

"Ajussi, tolonglah. Jangan bunuh Ibuku, aku akan membayarnya, Ajussi" Seorang gadis merengek, menempelkan kedua telapak tangannya memohon penuh air mata pada seorang lelaki paruh baya yang tengah duduk diatas sebuah meja billboard miliknya, "Kkuma-ya, aku bukan bosnya. Jika ia bilang bunuh Ibumu, aku harus melakukannya. Berhenti merengek dan pergi lah sebelum aku habis kesabaran" 

"Ajussi-" 

"Bawa dia keluar!" Pinta lelaki tersebut, beranjak pergi dari tempatnya duduk dan masuk ke sebuah ruangan, "AJUSSI! AJUSSI LEPASKAN IBUKU!" Teriaknya, ketika tubuhnya ditarik paksa untuk keluar dari gedung usang tersebut, "Jangan pernah masuk kesini lagi!" Salah seorang diantara mereka membentaknya, mendorongnya dengan kasar untuk keluar dari sana, "Ibu.. Lepaskan Ibuku" Isaknya, terduduk diantara pasir didepan gedung, bahkan tak mampu mengangkat kedua lututnya untuk melawan. Bagaimana bisa seorang anak sekolah yang hanya memiliki Ibunya untuk hidup, lalu harus kehilangan satu satunya orang yang membesarkannya. 

Kim Hyanggi, seorang siswa dari Kyou Elementry School dengan biaya masuk sebuah beasiswa yang ia terima dari pemerintah. Harus merelakan dan tak bisa melakukan apapun saat beberapa orang tak dikenal merusak rumahnya dan memaksa untuk membawa Ibunya darisana. Ini adalah hari ketiga, dimana Ibunya disekap, dan juga hari ketiga dimana ia datang dan meminta tolong untuk melepaskan Ibunya. Tapi tetap saja, mereka bersikeras tak akan melepas wanita tua yang hanya memiliki seorang anak perempuan seperti Hyanggi. 

Ia berdiri darisana, membiarkan kakinya membawanya pergi jauh dari gedung itu. Namun langkahnya terhenti, ketika ia mendengar suara tembakan bukan hanya sekali, namun beberapa kali terdengar dari dalam gedung yang tak lagi ditempati itu, "Ibu? IBU!" Ia berbalik, mencoba kembali masuk kesana, "Ibuku, IBUKU!" Pekiknya ketika tubuhnya ditahan, tak ada celah baginya untuk masuk, karena mereka memiliki banyak orang dan penjagaan yang sangat ketat, sedangkan ia hanya seorang diri, dengan tubuh kecilnya, mustahil untuk menerobos masuk kedalam gedung tersebut. 

Yang hanya mampu ia utarakan saat ini, hanyalah tangisannya yang tak pernah berhenti, ketika sadar bahwa suara tembakan itu adalah suara yang mengakhiri kehidupan Ibunya. Ia tak akan melihat Ibunya lagi, bahkan untuk memberikan Ibunya sebuah pemakaman yang sederhana. Itu tidak akan pernah terjadi, tidak akan pernah. 

Ia merasa putus asa, dengan pikiran dan perutnya yang kosong, yang bisa ia lakukan adalah, mencari gedung lain, dan mengakhirinya diatap gedung tersebut. Dengan begini ia berpikir akan bertemu Ibunya disurga. Angin sepoi yang mengganggu rambutnya diatas atap sebuah gedung itu, membuatnya sangat mengantuk, menggerai rambutnya dengan sepoi angin lembut. Ia menyentuh perutnya yang berderuk, berbunyi bagaikan gonggongan anjing dimalam hari, "Ibu.." Panggilnya, pandangannya berkunang, menatap ke arah bawah gedung, yang jauh bahkan ia tak mampu menemukan titik terbawah dari gedung tersebut, "Aku akan.. menyusulmu" Gumamnya, sebelum ia memutuskan untuk menutup matanya, 

"YA!" Seseorang berteriak, memanggil Hyanggi yang tak sadar menjatuhkan tubuhnya karena ia sudah berada ditepi gedung tersebut. Ia berlari, menahan tubuh Hyanggi yang terjatuh dengan tangannya, "Haksaeng! Haksaeng, apa kau mendengarku?! BUKA MATAMU, BODOH!" Namun Hyanggi telah kehilangan kesadarannya.

..

Ruangan dingin tanpa penghangat itu, membuatnya membuka mata, "Surga?" Pikir Hyanggi, ketika melirik kesekitar tempatnya terbaring, "Kau sudah bangun?" Seseorang tersenyum ke arahnya, seseorang dengan perban di mulutnya dan berusaha melilitkan perban itu ke tangan kanannya. Hyanggi menatapnya dengan penuh kebingungan, "Apa kau berpikir kau sudah mati?" Lanjutnya lagi, duduk diatas sebuah kursi masih kesulitan dengan lilitan perban yang akan ia pakai dilengannya, "Aku punya ramyun, mau?" 

BE BACK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang