O4.

1.7K 232 53
                                    


Soobin menyadari kok kalau si Beomgyu itu ngeliatin dia terus. Jujur dia risih. Dia ngga suka diliatin terus.

" Gyu, liatin apa sih? " Ucap Kai sambil mencoba mencari tau apa yang Beomgyu lihat.

Dan ternyata Kai menyadarinya juga.

" E-eh ngga kok, aku tadi ngeliat kecoa terbang hehe " Ucap Beomgyu sambil menggaruk belakang kepalanya.

" Ha? dimana? ish aku jijik sama kecoa. "
Kai jadi was-was gara-gara kecoa tadi.

Taehyun yang mendengar itu hanya diam, karena dia tau kok. Kalau Beomgyu ngeliatin Soobin.

Dan kalau boleh jujur dia ngga suka Beomgyu liatin Soobin terus. Walaupun status mereka dua-duanya pihak bawah.

------------

Ini sudah saatnya pulang, jadi Beomgyu berniat pengen ngajak Soobin pulang bareng sekalian kenalan mungkin?

Pas dia lagi jalan menuju kelasnya Yeonjun dan Soobin, tiba-tiba tangannya ditahan sama seseorang yaitu Taehyun.

" Iya Tae, kenapa? "

" Mau kemana? "

" E-Eh itu-u mau pulang hehe "

" Yakin? cuman mau bilang nih tangga turun kebawah itu kearah kelas XI MM 1 sedangkan kamu mau pergi kearah kelas  XII. " Ucap Taehyun sambil menatap dingin Beomgyu.

" ... " Beomgyu kicep. Dia ketahuan.

" Ayo pulang. " Taehyun menarik tangan Beomgyu.

" Tapi... A-aku mau ngajak Soobin hyung pulang " Beomgyu menahan dirinya.

" Ha? Soobin hyung? Dia udah sama Yeonjun. Ayo, jangan lupa gender kamu. Dia uke, nah kamu juga. " Ucapan final dari Taehyun.

Dan langsung saja Taehyun menarik tangan Beomgyu pulang.

-------------☆

Sedangkan Yeonjun dan Soobin masih dikelas dan mereka baru siap piket.

Sebenarnya Yeonjun yang piket tapi karena anak kelas mereka pemalas jadinya Yeonjun yang harus piket.

Kenapa ada Soobin? Soobin kasihan jadinya dia membantu juga. Lagipun ngga salah bantu si Yeonjun.

" Udah jun? Ayo pulang. Aku ngantuk. " Soobin udah capek ditambah ngantuk pula.

" Iya bin, ayo. " Yeonjun langsung menarik tangan Soobin.

Soobin berpikir lagi, nah kan cowok suka narik-narik. :(

Tapi genggaman Yeonjun hangat juga ya.

Eh?

' Katanya kalau tangan orang hangat digenggam berarti pelukannya juga '

Soobin merona dengan pikirannya tapi dia mencoba untuk tetap bermuka datar.

Yeonjun menoleh dan melihat Soobin yang mukanya sedikit merah walaupun datar.

" Bin, kenapa? kamu demam? kok muka kamu merah? " Ucap Yeonjun sambil menempelkan telapak tangannya ke dahi Soobin

" Ngga. " Soobin tetap stay dengan muka datarnya.

' Ini kenapa mukaku pake merah segala lagi, kenapa muka? kenapa?  '

Mereka tetap berjalan sampai kehalaman sekolah. Dan ya Yeonjun bakal mengantar Soobin kerumahnya menggunakan motor kok.

Yeonjun menaiki motornya dan begitu juga Soobin. Mereka akhirnya jalan ke rumah Soobin.

Perjalanan mereka tidak ada yang spesial hanya ada suara kereta Yeonjun dan suara motor dan mobil lain pasti.

" Itu belok kanan. " Soobin menunjuk jalan menuju kearah komplek.

Cuman itu saja percakapan mereka. Sedih :"

" Berhenti. Itu. " Tunjuk Soobin ke sebuah rumah yang lumayan besar berwarna putih dicampur abu-abu.

Yeonjun berhenti didepan rumah itu dan langsung saja Soobin turun dari motor.

Pada saat Soobin ingin masuk dia membalikkan badannya dan mengucapkan

" Terima kasih Jun " Ucap Soobin sambil tersenyum manis.

Setelah itu dia langsung masuk kerumahnya tanpa melihat jika Yeonjun masih sangat shock dengan senyuman manisnya.

' Aku mimpi apa? '

' Dia senyum? Astagfirullah '

' Itu gula? manis bener '

Setelah berperang lagi dengan pikirannya Yeonjun pulang dengan bahagia beserta perasaannya yang sepertinya sudah berbunga-bunga.

- Meanwhile Soobin -

" Aduh, kok aku senyum sih? ngapain aku senyum astaga " Ucap Soobin sambil mempoutkan bibirnya.

" Tapi dia ganteng sih " Soobin yang menyadari apa yang dia ucapkan langsung saja menutup mukanya dengan bantal.

" Apaan sih bin, malu-maluin. Mau aku letak dimana mukaku besok. "

" Hua mamaa " Ucap Soobin sambil memukul-mukul dinding disebelahnya.

" Soobin kamu kenapa nak? ngapain mukul dinding? kasian dindingnya dipukul sama kamu! " Teriak mamanya Soobin.

" Yeu mama ngebela dinding daripada anaknya! " Teriak Soobin balik.

" Halah, dasar kamu sok tsundere sok dingin !"

" Apaan sih ma?! ga nyambung " Teriak Soobin dengan muka kesalnya.

" Mama bilang aja ya, yang ngantar kamu tadi ganteng. Pacarmu? kalok belum pacaran udah sama dia aja bin gapapa. Mama ikhlas! "

Soobin yang mendengar itu langsung malu dan mukanya memerah kembali.

" Mama!!! " Teriak Soobin.

" Kenapa?! Yang dari mama lihat dia baik kok. Udah gas aja daripada kamu sendiri terus. Kasian banget kamu! "

Soobin yang mendengar omongan mamanya langsung saja menutup mukanya dengan bantal.

Soobin mau tidur aja. Capek ladeni mamanya. Nistain dia terus.

Dan akhirnya Soobin tertidur dengan bantal yang sudah berada dibawahnya. :D


When someone open his heart to you.         
            That's mean you are succeed.
     From now on you will be on his mind.
                                        ☆



yey! aku double update nih! terima kasih sudah menunggu :3 maaf kalok misalnya lama :( dan oiya enjoy-!
see ya in next chap-! 💫

Personality, yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang