kareen

22 3 2
                                    

Gak tau kayak gimana gue bisa kenal dia. Waktu itu tanggal 17 agustus 2019 dimana pertama kalinya gue beradaptasi dengan banyak orang setelah sekian lama hibernasi alias gue istirahat full beres skripsweet-an.
Di tambah ini hari pertama gue menetap di pulau sumatera dan harus menyesuaikan semuanya Karna gue tinggal dan besar di pulau jawa dan kebiasaan sehari hari menggunakan bahasa indonesia, tapi bahasa bukan alasan kita untuk nggak bisa bercengkrama satu sama lain.

Awal kenal dia, manusia satu ini membuat tembok yang amat tinggi antara gue dan dia. Setelah di telusuri lebih dalam dengan cara ngobrol dari hati ke hati ternyata oh ternyata dia gak sekuat itu. Dia rapuh tapi dia selalu punya seribu satu alasan untuk tersenyum dihari harinya yang berat.

Dia adalah kareen. Yang saat ini selalu ada di saat diri ini rapuh. Dia bakal ngasih pelukan terhangatnya untuk semua orang. Padahal disaat itu mungkin dia butuh pundak untuk bersandar.

Gue belajar banyak dari semua luka yang pernah dia rasain. Mulai di tinggal bidadari tak bersayap (ibu) pergi untuk selamanya. Dia yang menggantikan peran ibu di rumah. Mengurus adik bukanlah yang susah untuk dia justru itu terlalu enteng. Sampe dia yang berusaha menarik hati super hero nya agar tak melirik superwoman dalam versi lain. Dan berakhirlah dia dengan segala kecamuk di dada karna tidak bisa mempertahankan s superheronya ini.

Mulai drama, dari yang pengen nyakitin diri sendiri naik level jadi pengen bunuh superheronya dan saat itu juga dia sadar apa yang dia lakuin sia sia.

Kareen yang ngajarin jangan lembek2 banget sama hidup. Dia ngajarinnya gak pake omongan tapi langsung dia praktek in. Dia setangguh itu, gue salut, gue gak akan bisa lupain apalagi ninggalin manusia satu ini. Terlalu sayang untuk dilupakan..
.
.
See you tomorrow kareen 😊

me and external memory diskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang