Prolog

156 17 3
                                    

Terhitung sudah puluhan berkas yang Theo lempar ke atas meja kerjanya. Ia mendesah dengan tangan yang mengacak rambutnya pelan. Ia lalu berjalan menuju kulkas mininya untuk mengambil soda yang tersusun rapi di dalam sana. Matanya yang tadi menatap berkas - berkas itu tanpa selera beralih menatap ke arah Johnny yang sedang berbicara lewat telepon dengan adik perempuan Theo— Lula.

"Iya nanti aku kabarin. Aku lanjut kerja dulu ya, bye Pumpkin." Johnny menutup panggilannya dan menatap Theo sembari terkikik geli. "Gimana? Dapet gak?"

"Lo gimana sih nyari kandidat gak ada yang bener?" Protes Theo langsung. "Liat sendiri tuh, cantik tapi IPK rendah. Giliran IPK tinggi, segala syarat udah terpenuhi mukanya malah ibu - ibu dua anak. Niat gak sih lo nyariin gue sekretaris?"

Johnny mendecak. "Gini ya, Yo. Lo kan nyari sekretaris, ngapain nyari yang cantik coba? Yang penting kerjanya bener kan? Sekretaris lama lo aja cowok."

"Ya karena kemarin cowok makanya sekarang gue nyari yang cewek, John. Cewek tuh kerjanya lebih rapi, lebih kalem, gak perlu gue marah - marahin udah dikerjain duluan." Jelas Theo.

"Loh, emang Wren gak rapi kerjanya?"

"Rapi sih, tapi harus gue omelin dulu. Mana tu orang lemot banget lagi, gak tau gue harus bersyukur apa gak dia resign."

Tawa Johnny menggelegar ke seluruh ruangan. Ia lalu menghampiri meja Theo dan menyusun berkas lamaran itu agar tidak berantakan. Tatapannya tertuju ke sebuah map berwarna putih yang masih tersegel rapi.

"Ini gak lo cek?" Tanya Johnny sembari menjulurkannya ke Theo.

"Itu rekomendasi Wren, gue gak yakin bakalan nyampe kriteria gue." Balas Theo. "Dia aja begitu, apalagi hasil rekomendasi dia."

"Yakin lo?" Johnny membuka map tersebut secara perlahan lalu tertawa kecil.

"Kenapa?"

Mata Johnny menatap lembaran map itu dengan takjub. "Gue yakin lo nyesel sih kalau gak nerima ni orang, berani sumpah gue."

"Apaan sih?" Theo merampas map tersebut dan membaca keterangan yang terlampir.

Beberapa detik Theo terdiam. Ia membaca berulang kali kualifikasi data yang dimiliki oleh gadis bernama Danilla Kinara itu. Theo menatap foto tersebut lamat - lamat lalu tersenyum tipis.

"Dia aja, gak usah pakai wawancara. Langsung gue terima, ntar gue suruh Wren buat hubungin dia." Ucap Theo.

"Giliran cewek cantik aja maju lo," tukas Johnny.

"Dia pinter, terus keliatannya juga kalem. Enak kayanya kalau kerjaan gue dibantu dia."

"Yaudah fix nih ya?"

"Iya udah pergi sana lo, ngintilin gue mulu kaya gak punya ruangan sendiri."

Johnny hampir saja melempar Theo dengan sebuah map jika tidak ingat bahwa Theo adalah saudara lelaki pacarnya. Bisa - bisa ia tidak dapat restu kalau memukul Theo.

"Yaudah gue balik ke ruangan. Bilangin Wren tuh, jangan lupa tanyain juga orang yang lo pilih gimana, biar gak repot nanti tau - tau dia buat kesalahan lo minta ganti lagi." Cerocos Johnny. "Ini terakhir ganti loh, Yo. Lo harus profesional."

"Iya bawel lo ah," kesal Theo yang hanya dibalas dengan helaan napas Johnny. Setelah Johnny keluar, Theo segera menelepon Wren, sekretarisnya yang sebentar lagi resign.

"Wren, cariin saya data Danilla Kinara, orang rekomendasi kamu. Jangan lupa habis survei lapangan kamu balik ke kantor, saya perlu bicara soal- gak, saya gak perlu wawancara sama dia. Saya lihat dari berkas dia saya juga udah tau orangnya gimana. Saya cuma perlu tau kesaksian dari kamu sendiri soal dia."

Theo mengakhir panggilannya dengan Wren. Ia bernapas lega, akhirnya beban pikirannya berkurang satu.

Dapat sekretaris, pintar, cantik pula.

Ah, Theo akan sangat menikmati pekerjaannya sekarang.

Ah, Theo akan sangat menikmati pekerjaannya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

INTRODUCING :

THEO BHADRAKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

THEO BHADRAKA

Welcome to the new work!
hope u like it

Best regards,
Khs.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang