Merayu Cedayam (Part II)

1 0 0
                                    

Percaya, semua orang pernah dihadapkan dengan cobaan. Tak ada seorangpun yang dapat menghindarinya. Sudah digariskan untuk tidak melampui batas. Tapi terkadang malah menerobosnya sehingga lupa dengan aturan. Mau dibawa kemana tujuan. Jangan berdalih berlindung dibalik takdir. Bukankah itu harus dihindarkan. 

Kalut dalam pikiran yang terlalu banyak, terlalu mengharapkan kesempurnaan. Lalu setelah itu menangis dan mengadukan kepada Tuhan. Ayolah,, Jangan hanya mengadukan kesedihan dan meminta imbalan.sesekali merayu cedayam kepada Tuhan dengan berbagi kebahagian, rasa syukur atas kesempatan untuk merasakan berkah, yang tanpa disadari oleh kita.

Namun aku percaya, Tuhan tidak pernah lelah mendengarkan cerita kita, keluh kesah, bahkan ketika tidak dianggap di dunia, namun Tuhan selalu ada buat kita. Asalkan kita tunduk dan patuh atas perintahnya, tulus dan selalu berbuat kebaikan/ yang disukai oleh nya.

Dirasa memelihara sabar dan keteguhan hati adalah hal yang kadang sulit saat dihadapkan dengan cobaan apalagi di level tertinggi amarah, harus sebisa mungkin mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri.  Namanya juga manusia, kadang mudah sekali meluapkan emosi. Tetapi, jika hanya dengan amarah menyelesaikan suatu masalah tanpa melibatkan sabar,  lelah juga. mungkin hati akan  berubah keras dan gelap. Sebuah sabar akan tertanam kokoh apabila ada keteguhan hati yang sunguh-sungguh. Berteguh hati dengan adika lapang dada sehingga bisa memelihara sabar.

Merayu Cedayam kepada Sang Tuhan..



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merayu Cedayam (Part II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang