Why am I?

7 1 0
                                    

Pagi-pagi buta saat matahari belum datang, aku terbangun dari tidurku karena suara sepeda motor milik Jeno. Entah, aku tidak tau kenapa dia seperti itu.

Dengan sedikit mengintip aku melihatnya, baju kaos putih biasa dengan celana pendek. Rambutnya masih hitam, keren, tidak seperti yang lain, sudah di cat sana sini.

Lagi-lagi aku memikirkannya, kenapa pikiranku jadi aneh akhir-akhir ini.

Aku menghela nafas lalu menjatuhkan tubuhku di atas ranjang. Rasa malas tiba-tiba datang padahal hari ini hari senin, memang ya gravitasi di atas kasur meningkat seratus kali lebih kuat.

"Rena!!"

"Apa kak?!"

"Sini dulu! Ke kamar kakak!"

Walaupun bermalas-malasan, aku tetap menghampiri kakakku yang paling menyebalkan. Pagi-pagi buta seperti ini dia sudah merengek seperti anak kecil. Memang  seperti anak kecil sih, dia tidak pernah dewasa.

Dasar Kim Doyoung, si duyung nyebelin.

Membuka pintu kamar dengan keras, aku langsung terjun ke atasnya, "Apa sih pagi pagi?! Berisik tau! Rasain nih!!"

"Aduh! Dek ihh apasih turun ga?! Oi!" umpat Kak Doyoung sembari menggoyangkan tubuhnya.

Merasa puas menjahili Kak Doyoung, aku beranjak dari ranjang lalu duduk di kursi yang sering ia gunakan untuk bermain game, "Ada apa sih?"

"Sini kepalanya deketin coba" katanya

"Ish mau ngapain coba? Parah nih inces ya? Iya aku tau aku emang cantik kakㅡ"

"Halu woi!" umpatnya "Sini deketin aja kenapa sih? Banyak ngomong banget"

Memutar bola mataku malas, aku tetap memajukan kepalaku. Aku tatap Kak Doyoung si orang aneh ini lamat-lamat, tapi..

Ptak!

"AWW! Kak Doy apaan sih?! Kenapa disentil? Ayah!! Ay-pfftt?"

Kak Doy membekap mulutku, "Berisik"

"Sakit tau kak! Kenapa disentil?" kesalku sambil memukul lengannya

"Mau tau kenapa? Hah? Nih"

Kak Doyoung menunjukkan layar hpnya ke arahku, disitu tertulis grup sm-SMROOKIES?  Ehm.. ada namaku, eh?

"Kok ada nama aku?"

"Itu masalahnya" dia menutup matanya sebentar, mengelus dadanya pelan, "Hmm sabar Doy"

Aku menyernyitkan dahiku, "Kenapa coba? Kaya orang aneh?"

"Dek, gini nih. Kakak kan udah bilang gak usah kamu ikut jadi trainee kaya kakak. Berat dek, kakak udah kasitau kamu berkali-kali loh. Emang sekarang kamu langsung masuk SRG, tapi belum tau debut apa enggak. Kakak gak mau kamu buang waktu kamu buat masa depan yang gak jelas" jelasnya panjang lebar yang membuatku sedikit terharu

Sedikit, dan tepat saat Kak Doy selesai bicara aku langsung memeluknya. Walaupun dia orang paling menyebalkan, tapi dia sangat perhatian padaku, sampai hal kecil sekali pun.

Jadi ingat Kak Doyoung rela masuk ke got dekat rumah demi mengambil boneka teddy bear kesayanganku waktu dulu, saat kami masih anak-anak.

Lucu sekali dia.

"Kakak gausah khawatir" ucapku lalu melepaskan pelukanku

"Aku tau konsekuensinya, semuanya. Aku udah pikirin ini sejak lama. Walaupun berat tapi ini mimpi aku kak. Tapi kakak tetep mau dukung aku kan?" tambahku.

Kak Doy terdiam sebentar, lalu tangan besarnya mengacak-acak rambutku, "Yaudah iya, tapi kalau misalnya kamu udah gak kuat, kamu berhenti ya? Kakak gak mau kamu maksain diri buat sesuatu yang bahkan kamu gak tau kedepannya. Ngerti?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang