ONE SHOT

509 46 9
                                    


Kring…Kring…Kring” suara bel sepeda membangunkan Sehun dari tidurnya. Ia mengerjapkan mata dan menyadari dirinya terbangun di sebuah bangku halte bus. Ia melihat kemeja, sepatu dan celana berwarna putih yang ia kenakan dengan bingung.

Belum sempat dia mengatasi kebingungannya atas apa yang terjadi padanya, ia menoleh ke samping kanan dan melihat sosok wanita yang sangat ia kenal melambai padanya dari atas sepeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum sempat dia mengatasi kebingungannya atas apa yang terjadi padanya, ia menoleh ke samping kanan dan melihat sosok wanita yang sangat ia kenal melambai padanya dari atas sepeda.

“Selamat pagi Oh Sehun! Ayo pergi!” wanita dengan kaus berwarna putih, longcoat berwarna coklat, rambut yang dicepol dan bersepatu sneakers hitam itu tersenyum cerah pada Sehun.

“Selamat pagi Oh Sehun! Ayo pergi!” wanita dengan kaus berwarna putih, longcoat berwarna coklat, rambut yang dicepol dan bersepatu sneakers hitam itu tersenyum cerah pada Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Suzy, kau ini. Ini sepeda siapa?” Sehun menunjuk sepeda yang sedang dikendarai oleh Suzy.

“Naiklah, aku akan naik dibelakangmu” Suzy menyuruh Sehun untuk naik di sepeda.

Suzy langsung duduk di boncengan sepeda, ia melingkarkan tangannya ke pinggang Sehun. Hal ini membuat Sehun terkejut, ia mencoba sekuat tenaga untuk tidak tersenyum malu.

“Kita mau kemana Suzy?” tanya Sehun pada wanita berambut hitam itu.

“Ke taman kota, tempat favorit kita”, Suzy menyandarkan kepalanya di punggung Sehun.

“Baiklah” Sehun gugup setengah mati merasakan kepala Suzy yang bersandar di punggungnya.

“Pegangan yang kuat ya, Suzy-a!” Sehun memacu sepedanya dengan kencang.

Angin pagi itu terasa lembut menerpa wajah Sehun dan membuat rambut panjang Suzy melayang. Ia merasa bahagia sekali karena bisa pergi bersama Suzy, wanita yang selama sepuluh tahun ini menjadi sahabatnya. Detak jantungnya berpacu cepat seirama dengan putaran pedal sepedanya, terasa menghangatkan jiwa Sehun.

***

Taman kota terasa menyejukkan pagi ini, tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang menikmati keindahan air mancur di tengah taman. Sehun memarkir sepedanya. Dari jauh ia melihat Suzy sedang mendekati seorang gadis kecil berambut sebahu yang membawa setangkai Anyelir merah di tangannya. Suzy tersenyum sambil berjongkok dihadapan gadis itu agar terlihat sejajar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISSING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang