Tahun 2372
Bumi sudah hampir sepenuhnya diisi dengan air laut. Kemarau panjang, mencairnya es di kutub, suhu bumi yang naik. Belum lagi kemiskinan, kelaparan, perang yang tidak pernah selesai. Hal itu sudah dilewati hingga saat ini.
Negara El Dorado tetap bertahan dengan semua apa yang terjadi di bumi. Memiliki kekuatan militer yang kuat, para penemu yang memiliki otak yang cerdas, dan pemimpin yang amat ditakuti.
Mereka memang memenangkan segala pertarungan, tapi apa rakyatnya akan bertahan dengan apa yang terjadi di bumi saat ini?
"Tuan, volume air laut kembali baik di sisi timur."
"Es itu tidak akan bertahan lama lagi, Tuan."
"Negara di perbatasan utara menginginkan wilayah yang luas dari El Dorado. Mereka ingin menyatakan perang kembali."
Kris yang sejak tadi mendengar apa yang dikatakan bawahannya hanya terdiam. Setiap hari, selalu saja ada laporan seperti ini. Setiap hari.
Ruangan besar nan megah itu hening. Tidak ada yang menanggapi. Suho, tangan kanan kepercayaan Kris melihat gelagat atasnnya itu. Apa langkah yang akan diambil atasnnya itu hari ini?
"Kau panggilkan sekarang juga Profesor Lay," perintah Kris pada salah satu anak buahnya.
Suho yang terdiam di sudut ruangan besar milik Kris itu mulai waspada. Untuk apa lagi dia memanggil Lay? Ucapnya dalam hati.
Tidak berapa lama, anak buah Kris membawa paksa Lay masuk ke dalam ruangannya. Suho langsung berdiri dari tempat duduknya.
"Lay... kenapa..."
"Jadi sudah sampai mana pekerjaanmu?"
Lay terlihat gugup menatap mata Kris yang tajam. Dia pun mulai terduduk dan menundukkan kepalanya.
"Saya masih berusaha...."
BRAK! Kris melempar benda apa saja ke hadapan Lay. Suho bergerak sedikit untuk dapat melindungi Lay, tapi dia tidak bisa. Tidak ada yang boleh tahu hubungan dia dengan Lay.
"SAYA SUDAH BERI ANDA WAKTU 1 MINGGU. DAN TEPAT HARI INI SUDAH 1 MINGGU!" Kris berteriak sambil tetapi melemparkan apa saja yang dapat dia gunakan untuk mengeluarkan amarahnya.
"Semuanya sudah saya kerjakan. Tapi saya takut apabila ini dilakukan, hal ini akan berdampak buruk pada manusia. Mereka akan berubah..."
"Saya tidak peduli." Kris mendekatkan wajahnya pada Lay. Tatapannya semakin dekat yang menatap Lay tajam. "Bawa saya ke laboratorium itu, dan cobakan sekarang kepada anak saya!"
Kris menarik kasar tangan Lay. Suho sudah tidak tahan. Dia ingin melepas Lay dari genggaman Kris, tapi dia hanya berujar pelan. "Biar saya saja Tuan yang membawanya. Tuan bisa mengikuti kami saja. Ayo, Profesor. Tunjukkan jalannya."
Emosi Kris akhirnya melunak karena tangan kanannya sudah berbicara dengan tegas. Dia pun melapas cengkraman yang sejak tadi menyakiti pergelangan tangan Lay. "Cepat Anda berdiri!"
Lay pun berdiri dengan dibantu Suho. Lay mengucapkan terima kasih dengan gerakan pelan bibirnya. Suho tersenyum kecut. Merasa tidak dapat melindungi orang yang sangat dia cintai.
Laboratorium yang dipimpin oleh Lay berada di bagian bawah tanah istana miliki Kris yang megah ini. Berkat usulan Suho, Lay terpilih menjadi profesor yang akan menjalankan misi rahasia untuk menciptakan alat yang diinginkan oleh Kris. Tapi ada akhirnya Suho menyesal sudah merekomendasikan Lay pada misi ini.
Mereka sudah sampai. Segala peralatan super canggih ada di dalam laboratorium ini. Alat-alat dan tenaga yang dibutuhkan semuanya disediakan oleh Kris. Lay hanya disuruh untuk melakukan tugasnya dengan mudah.

KAMU SEDANG MEMBACA
EVOLUTION
Hayran KurguSalah satu teori evolusi dari Darwin menjelaskan akan adanya seleksi alam dalam proses terjadinya evolusi. Jerapah berleher pendek akan habis karena ditimpa oleh jerapah berleher panjang. Seolah-olah, yang kuat akan selalu hidup. Begitu pula dengan...