🍒OCA 2

178 20 0
                                    

Mark sedang mengantri untuk memesan makanan di kantin sekolahnya.

"Makasih bi,ini uangnya ya" Mark menerima sepiring nasi dan memberikan uang itu kepada penjaga kantin itu.

Mark berjalan menuju tempat kosong dan langsung berjalan cepat agar tidak di tempati. "Misi,ini sudah aku take untuk teman-teman mu. Kau bisa mencari tempat lainnya" tidak lain tidak bukan orang itu adalah yugyeom.

"Tapi tidak ada tempat yang kosong lagi"ucap Mark.

"Itu urusan mu!" Ketus yugyeom. Dan tidak lama bambam datang bersama teman temannya yang lain.

"Hm ada apa gyeom?" Tanya salah satu orang di samping bambam namanya park Jinyoung.

"Ini dia mau mengambil tempat kita"

Bambam sama sekali tidak bisa berkutik,dia hanya bisa menundukkan wajahnya.

"Ya udah izinkan saja lagian kita cuma berlima kok masih ada sisa space kosong"dengan dewasa Jinyoung memperbolehkan Mark untuk duduk disana.

Mark duduk tepat di samping bambam. Tapi bambam tidak mengucapkan satu patah katapun kepada Mark. Bahkan dia asik berbincang bersama temannya.

"Eh nanti jadi kan pulang ke cafe biasa" tanya salah satu pria di samping yugyeom. Yang di klaim dia adalah kekasih yugyeom.

"Pasti lah Jackson Hyung. Masa ga nongkrong sih. Kan biasanya nongkrong terus" jawab Jinyoung.

Mark berusaha sibuk makan makanan yang tadi ia pesan. Tanpa mempedulikan mereka. Mark tidak masalah jika bambam memperlakukan dia seperti ini.

Mark mengecek jam tangan di lengannya "hm udah jamnya aku minum obat" ucap Mark dengan nada kecil supaya bambam tidak mendengarnya.

Mark mengeluarkan beberapa obat yang ia taruh di saku seragamnya. Dan membuka bungkusnya satu per satu.

"Bam, betah-betah aja sendirian " cibir salah satu pria yang duduk di samping Jinyoung.

"Ah jaebum Hyung. Aku tidak ingin memiliki kekasih dulu"

Mark mulai meminum obatnya. Dadanya sesak sekali seperti di tahan oleh batu besar. Bambam sesekali melirik mark,dia binggung apa yang Mark minum.

"Lho sama Brian kenapaa? Bukannya kalian dekat ya?" Tanya Jinyoung.

Sungguh Mark tidak tahan mendengar apa yang teman-teman bambam bicarakan. Walaupun seperti itu dia tidak akan pernah marah dengan bambam.

"Tidak aku cuma dekat ga pacaran kok sama Brian mah"jawab bambam dengan santai. Dia seolah tidak peduli apa yang tadi Mark lakukan.

Mark bangun dari tempat itu dan pergi meninggalkan bambam dan teman-temannya. Dan lagi-lagi bambam sama sekali tidak mempedulikannya.



















SKIP TIME

Bambam sama sekali tidak menghubungi Mark kemarin dia mengucapkan selamat malam tapi sekarang tidak. Hati Mark sungguh lelah dengan perlakuan bambam kepada dirinya. Tapi dia tidak bisa marah dengan bambam.

"Mark,antar mommy ke supermarket yang di ujung jalan itu yuk"

"Iyaa mom"




"Kamu ikut masuk apa enggak?" Tanya ibu mark sebelum keluar dari mobil.

"Aku di mobil aja mom"

"Baiklah tunggu ne sayang mommy tidak lama"

"Iyaa mom"

Mark memencet pemutar musik di mobilnya dan menyenderkan tubuhnya di bangku mobil. Matanya menangkap sosok orang yang sangat ia sayangi bersama pria lain.

Mark hanya bisa menatap pemandangan itu,dan berusaha mengusir pikirkan buruk tentang kekasihnya itu. Ia yakin bambam tidak akan berselingkuh darinya. Karena bambam telah berjanji padanya.

Rasa sesak kembali menyerang dirinya. Dia langsung mencari suntikan di laci mobilnya. Lalu menancapkan suntikan itu di lengannya untuk mengurangi rasa sesaknya.

Mark terus menatap bambam bersama pria itu hingga mata mereka saling bertemu. Mark memang dari awal sengaja selalu membuka kaca mobilnya. Mark berpura-pura semuanya tidak terjadi apa apa. Dia kuat dia bisa menahan marahnya kepada bambam. Dia tidak akan nangis melihat ini walaupun sakit.





















"Mark! Ada bambam diluar sayang,bambam suruh ke kamar apa kamu kebawah" teriak ibu Mark dari luar kamar Mark.

"Ke kamar Mark aja mom" Mark langsung membereskan peralatan kesehatannya ke dalam lemari.

....tuk tuk tuk....

Bambam mengetuk pintu kamar Mark "Hyung ini aku"

"Iyaa masuk aja bamie" dan bambam membuka pintu kamar Mark. Dia segera menghampiri Mark yang sedang duduk di atas ranjangnya.

Bambam mendudukkan dirinya tepat di samping Mark "Mark Hyung,tadi maafkan aku. Itu tidak seperti yang kau lihat kok. Dia hanya teman ku" ucap bambam dengan nada bersalah.

"Tidak apa bamie aku mengerti kok. Lagian aku juga tidak marah padamu" Mark mencubit kedua pipi bambam.

"Ih Mark Hyung nanti pipi ku melar" bambam pasrah ketika pipinya di Cubiti oleh Mark.

"Udah lama aku tidak mencubit pipimu bamie" Mark semakin nafsu mencubiti pipi bambam dia sangat gemas sekali dengan pipi chubby kekasihnya itu.

"Hyung,Bamie udah lama ga Hyung cuddle" bambam mempout bibirnya dengan sangat imut.

"Sini sini Hyung cuddle" Mark tiduran di kasurnya dan menarik bambam untuk tidur di sampingnya kemudian memeluk bambam dengan sangat erat.

Mark mengusap rambut bambam dengan penuh kasih sayang. Sebesar apapun kesalahan bambam,Mark sama sekali tidak akan memarahi bambam. Dia hanya ingin menjaga bambam hingga waktu ia pergi pun tiba.

"Bamie kangen kita kaya gini Hyung" ucap bambam menenggelamkan wajahnya tepat di dada Mark.

"Hyung juga kangen" Mark mencium kening bambam.

"Aku menyayangi mu bamie" Mark mencium kembali kening bambam. Bambam hanya bisa melengkung kan senyumannya.

"Aku juga menyayangi mu Hyung"









To Be Continued

Hallo gengs balik lagi. Aku mau update 2 chapter karena di chapter Dua part-nya sedikit dan emang khusus karena bambam ulang tahun hihihi ^^

Ucapannya di chapter tiga ajaa lah ya hihihi

I hope you like it-!💚 Jangan lupa tap tombol bintang hehe.

-Raa-

❝ 𝑶𝒏𝒆 𝑪𝒂𝒍𝒍 𝑨𝒘𝒂𝒚  • mtbb ❞ #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang