mas akhir akhir ini tetangga sering x menghina kehidupan kita ,akupun jadi malu mas setiap hari mendengar hujatan dan hinaan para tetangga. kelu kesah si minah kepada suaminya sudarko,
sudalah ma ga usah difikirin x omongan tetangga yg gag penting itu , yang penting kan mas selalu berusaha cari uang agar mas bisa menghidupi kamu minah dan juga ke enam anak kita ,ujar sudarko kepada si minah
tapi mamah uda ga tahan hidup miskin terus apalagi anak kita banyak mana lah cukup buat kebutuhan kita ,belum lagi buat sekolah anak anak, belum lagi buat jajan dan beli susu si nadia putri terkecil kita , lihat itu mas si ningsih sama aida bulan besok uda mau bayar uang sekolah ,mau uang dari mana lagi mas , mas taunya hanya bilang sabar sabar dan sabar terus
ningsih dan aida adalah anak pertama dan kedua dari keluarga sudarko ,
iya pah pak guru sudah menegur kami disekolah katanya papa suruh bayar uang sekolah 3 bulan sudah tidak bayar , kalaw ga bayar akhir bulan ini pa, ningsih sama aida tidak boleh mengikuti ujian , mereka berdua berbicara sambil menangis
kemudian rajab, fitra dan abdul menghampiri ibunya yang duduk bersama papanya serta kedua kakaknya di ruang tamu keluarga
mereka bertiga adalah anak laki laki dari pak sudarko yg berusia 4,5,6 tahun sementara aida berusia 7 tahun dan ningsih berusia 8 tahun dan adiknya yg masih 1 tahun bernama melati ,
rajab menarik narik baju ibunya dan berkata, mama rajab lapar ma ,hari ini kita makan pakai apa mah,,,,?
ibunya minah menjawab hari ini kita makan pakai tempe dan telur goreng nak ,
fitra pun marah marah kepada ibunya kenapa hampir setiap hari makan nya tempe telur goreng sama kecap ,aku bosen mah pengen makan enak mah ,si abdul juga menjawab iya mah adk bosen mah ,
si ningsih dan aida menasehati mereka agar selalu bersyukur dan makan apa yg ada ,karena kehidupan ayah kita lagi susah ujar aida dan ningsih,
sudarko pun menjadi bingung dan serba salah , dia menyalahkan dirinya sendiri kenapa terlahir sebagai anak miskin ,
di tambah lagi kedua orang tuanya dahulu meninggalkan hutang yang banyak kepada rentenir di kampung sebelah rumah ,
owh tuhan mengapa hidupku sengsara begini, tiap hari banting tulang tapi ga kaya kaya , ekonomi pun semakin sulit,pekerjaan semakin susah apalagi si darko tidak sempat lulus sd di karena kan ayah dari sudarko banyak berhutang sehingga dia tidak sekolah ,
ibunya sudarko dulu minta cerai sama ayahnya sudarko karena ayahnya sudarko pak karta ketahuan selingkuh dengan janda sebelah rumahnya hingga ibu sudarko juminah meninggalkan sudarko dan ayahnya pak karta keluar kota ,
sudarko yg lagi merenungi nasipnya dan sedang melamun , lamunan sudarko buyar ketika suminah menangis ,
mas minah uda g tahan tinggal disini mas ,ayolah mas kita pindah ke kota biar kehidupan kita bisa berubah mas, apalagi kita banyak hutang kepada pak handoko rentenir kampung sebelah gimana kita bisa bayar hutang mas , besok lagi dia mau datang kerumah mas mau nagih hutang yg ditinggalkan oleh ayah mas pak karta , aku bingung mas ,
sudahlah minah jangan risau hati begitu besok mas akan menemui teman mas waktu sekolah dulu , si halim namanya dia sekarang sudah menjadi kaya raya mana tau dia bisa mau minjamkan uang kepada mas jadi kita bisa bayar hutang kepada pak handoko ,
apa mas yakin si halim itu akan meminjamkan uang kepada mas ujar suminah kepada suaminya , ya mudah mudah ajalah mah ,
semenjak dia pergi ke jawa tengah setahun disana dia sudah bisa punya segalanya ,pasti si halim mau kog bantu kita mah apalagi mas dan halim berteman dekat ,mas sudah tau sifat dia cemana dia baik hati
anak anak ku sini semua kumpul mari kita makan bersama ,apa yang ada harus disyukuri ya nak jangan ngeluh gitu, sudarko menasehati anaknya agar bisa mensyukuri atas rezeki yg ada ,
tapi fitra dan abdul tidak mau makan karena lauk pauknya seperti itu, pak darko pun memarahi putranya dan memukulnya ,
fitra dan abdul menangis ,melihat hal itu suminah lalu merangkul anaknya fitra dan abdul dan menasehati kedua anaknya agar mau makan ,
nanti nak kalaw papa ada uang pasti papa akan beliin kita makanan yg enak ujar suminah kepada anak anaknya ,
mereka pun akhirnya makan bersama sama
setelah selesai makan darko pergi keluar rumah untuk menenangkan fikiran ,mah papa keluar rumah dulu ya papa suntuk dirumah ini,
papa mau kemana masih jam 7 malam papa uda mau keluar rumah ,
papa mau kerumah sobri mau bahas kerjaan tadi siang dia cerita katanya mau kasih kerjaan ,
owh gitu ya mas ya sudah mas hati hati di jalan ,
kemudian darko pergi ketempat sahabatnya sobri , di ujung jalan darko ketemu sama rita janda di persimpangan rumahnya ,
halo rita mau kemana niech malam malam kog uda dandan cantikiya niech mas si rita mau pergi kerumah nenek , kasihan nenek lagi sakit ,
owh mau mas temenin gag masak cewek jalan sendirian ,
boleh mas asalkan istri mas ga marah , nanti kalaw ketahuan bisa habis aku mas di labrak istri mas kan ga enak diliatin tetangga ,
tenang aja rita istri mas dirumah dia g bakalan tau kog ,
ya udah kita pergi mas ke desa bojong sari ,
dalam hati darko berkata lumayan ada teman esek esek malam ini , hahahahhaha, sambil tersenyum binal ,
setelah sampai di desa bojong sari rita menemui neneknya yg tinggal sendiri kemudian memberikan neneknya obat serta menyuruh nya istirahat neneknya ,
cucuku rita ,rita jangan langsung pulang ya temani nenek disini tapi nek rita sama mas darko nek ,
sudah si darko suruh pulang aja nanti , nenek mau tidur dulu ya cu ,
si rita kemudian menemui darko , mas nanti jangan pulang dulu tunggu nenek tidur baru mas masuk diam diam ya dari pintu samping
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbal Pesugihan Kandang Bubrah
Horrorrate 21+ bijaklah memilih bacaan kita itu memang miskin mas, tapi jangan sampai kita sesat. sesat itu dosa. ada karmanya, semua akan berimbas sama anak cucu kita nanti