Sebuah motor ninja hitam memasuki gedung bertingkat tiga yang di depannya terdapat sebuah gapura bertuliskan Alexander School. Sekolah ternama yang isinya adalah murid-murid istimewa karena mereka diberikan kepintaran diatas rata-rata dan juga kekayaan. Mulai dari anak pejabat, anak konglomerat sampe anak menteri --kecuali anak monyet-- sekolah di sini.
Jika ingin masuk ke sekolah ini maka kalian harus persiapkan otak yang pintar untuk mengikuti serangkaian tes agar bisa diterima. Kalau kalian tidak pintar bahkan tidak memiliki otak seperti kedua author, maka dapat dipastikan kalian akan ditolak bahkan sebelum sampai di gerbangnya.
Miris.
Tak lama motor ninja itu melintas pelan saat sudah memasuki area parkir, setelah sebelumnya ia mengangguk sopan pada satpam di pos depan.
Kala mendengar suara deru motor itu, semua siswi yang ada di sana seketika berkumpul. Menyaksikan bagaimana makhluk tampan yang mengenakan jaket dan helm hitam itu berhenti dan duduk sejenak di atas motor kesayangannya.
"ANJIR! ANJIR! ADA MALAIKAT TURUN DARI SURGA!"
"ASTAGA ITU MUKA ANIME NGAPA ADA DI DUNIA NYATA?!"
"SUMPAH GUE BERASA LIAT DEWA YUNANI! KALAU KATA PESULAP APASI—"
"SEMPURNA?" sahut yang lain ketika temen di sampingnya bingung. Dia teringat dengan kata-kata andalan ala pesulap Demian.
"BUKAN! ISH APASI GUE LUPA! ITU LOH YANG SUKA JADI KATA-KATA CIRI KHAS PESULAP LIMBAD!" gadis itu heboh. "ISH APA YA GUE LUPA BENERAN!"
"LIMBAD MANA BISA NGOMONG ANJING!" seru temannya kesal. Sedikit merasa malu karena cewek lain yang ikut berkerumun untuk melihat cogan melihat ke arah mereka dengan sinis.
Sedangkan cewek tadi tidak terima, malah sekarang dia melotot sebal.
"DIA GAK BISU WOI! DIA—"
"BERISIK! LIHAT SI— EH KOK ITU BUKAN SI V??"
Sontak mereka semua melotot ke arah cowok yang baru saja membuka helm. Sosok yang sebelumnya mereka kira adalah V. Sang pangeran dengan segala ketampanan dan karismanya. Namun nyatanya adalah zonk.
"Sebucin ini ya lo pada sama si V?"
Jelas-jelas itu bukan V. Badan tinggi semampai, punggung tegap, berbicara dengan tegas dan memiliki lesung pipi.
Hm, siapa lagi kalau bukan tukang gerobak pinggir jalan?
Eh, Rapmon maksudnya.
Sang ketua OSIS yang dikenal dengan kedisiplinan dan rada galak, tapi berubah menjadi slengean ketika bergabung dengan teman-temannya.
Rapmon melepas jaket yang mirip, atau lebih tepatnya milik V. Menatap kerumunan cewek yang kini mendumal kesal karena yang mereka tunggui ternyata bukan si V melainkan Rapmon.
Alis Rapmon naik. Menatap satu persatu siswi dengan sedikit songong. "Ngapain masih di sini? Udah bel. Masuk!"
Setelah itu mereka bubar dari tempat. Menyoraki Rapmon yang kini tertawa kecil karena berhasil mengelabui mereka.
"Mampus hahaha!"
(^v^)
"Bre, kunci motor lo nih."
V menangkap benda kecil yang baru saja dilempar oleh Rapmon. Menatap dengan senyum lebar pada Rapmon yang kini duduk di kursinya.
"Makasih, lo udah nolongin hidup gue."
Rapmon tersenyum, seolah-olah itu adalah hal biasa. "Sans elah, lebay amat lo pake makasih segala. Oh iya lo tadi masuk lewat mana dah?"
"Pager belakang, loncat. Males lewat depan ada cewek alay semua najis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunatic
Fanfiction[PUBLIS, 07 APRIL 2020] https://my.w.tt/vROl98vat5 BLURB. Pernah gak sih kalian menemukan spesies manusia yang menyebalkan di muka bumi yang kerjaannya membuat masalah, biang onar dan selalu bikin naik tensi? Jisoo, gadis cantik yang selalu mengangg...