↺satu

586 56 7
                                    

Iruma Jyuto. Polisi yang amat dikagumi sebagian kaum hawa. Manik sehijau rumput yang menawan. Senyum membius, dengan tatapan menyiratkan ketertarikan. Anggota rapper terkenal di Yokohama. Apa lagi yang kurang darinya?

"Pasangan." Gumam sosok bersurai cokelat yang duduk dikap depan mobil Jyuto.

Jyuto memberengut kesal. Ikut duduk dengan sebatang rokok yang siap disesap kedalam belah bibir merah muda. "Fuhh.." Hembusan kasar terdengar, membuat pemuda itu menoleh. Menggapai pemantik ditangan kiri Jyuto, dan ikut menyalakan rokoknya.

"Aku tak menjamin kau mendapat gadis Jyuto." Katanya.

Jyuto melempar rokoknya. "Kau berniat menyulut emosiku ya Gentaro?"

Yap. Yumeno Gentaro. Pemuda dengan sejuta kebohongan. Yang entah mengapa menjadi patnernya tiga tahun ini dalam kepolisian. Memang benar pemuda itu lihai, bahkan jaksa besar yang sulit disuapnya. Langsung menerima apa yang dibicarakan Gentaro. Benar-benar wajah manis yang menipu bukan?

Sejak kapan dia bekerja di kepolisian? Sejak Gentaro direkrut oleh Chuuko empat tahun lalu. Penulis ulung yang tengah tenar itu berubah menjadi buas. Kekuasaannya dimana-mana dengan divisinya sendiri, yang memang sudah berada dibawah cengkraman Chuuko sejak lama. Amemura Ramuda sang leader mengurusi beberapa pekerjaan kotor, dan tetap tersenyum seperti hewan buas. Sementara Arisugawa Daisu yang mulai mengambil alih pekerjaan Otome Tohoten ibundanya tercinta.

"Aku dengar ada bar bagus di daerah elit Shinjuku." Kata Gentaro membuang putung rokok yang tersisa setengah.

Jyuto terkekeh. "Aku tau kau sudah beberapa kali ke bar itu.."

"Ahh.. Aku memang tak bisa meremehkan pekerjaanmu ya polisi kotor~.."

"Mengacalah Gentaro.." Kata Jyuto berusaha menurunkan Gentaro dari kap mobilnya. Ia terkejut saat pemuda itu malah menarik dirinya mendekat. "Temani aku mencari pet. Siapa tau kau juga akan dapat." Sambung Gentaro tanpa susah payah melepaskan gendongan Jyuto, dan memasuki mobilnya.

Jyuto hanya mengindahkan bahunya, tampak tak peduli. Ia mengeratkan kacamata kotak yang sedikit miring, dan mulai mengendarai mobil sedan hitam itu menjauhi gedung-gedung tua. Melajukannya ke jalanan Shinjuku yang terbilang cukup ramai di tengah malam.

"Jyuto~ aku lupa membawa dompetku.." Kata Gentaro saat mereka mulai mendekati pertigaan jalan menuju bar.

Jyuto melenguh pelan, ia membanting stir. "Lalu kau tadi beli rokok dengan apa? Daun?" Gentaro terkekeh. "Demo.. uso desu yo~" Sial selalu saja begini, ditipu dan ditipu. Ia memarkirkan mobilnya dengan cepat tepat didepan bar. Disambut para penari liar yang bergelantung manja, menyambut dua sosok pemuda kaya.

Gentaro tau. Jyuto sedang risih, tapi itu tidak akan membuatnya jera melibatkan Jyuto dalam masalahnya. "Kau mau apa Jyuto? Jus kotak atau teh?"

"Boleh aku memukulmu Gentaro? Kau kira kita sedang berada di restoran kuno. Dengan dentuman suara keras dan penari yang kekurangan kain." Gentaro hanya menahan tawa menanggapinya, ia berjalan kearah sofa dengan Jyuto yang memeluknya dari belakang. Menepuk tangannya, Gentaro membuat seorang pelayan wanita menghampirinya.

"Berikan satu Fortified Wine untuk orang disampingku, dan berikan aku champagne beserta host itu." Jyuto menjitak kepala Gentaro.

"Kau pikir aku gila, jenis wine itu kadar alkoholnya terlalu tinggi bodoh. Dan apa-apaan maksudmu menyewa host itu?!" Cercanya. Diam, Gentaro bahkan tidak memperhatikan ocehan Jyuto malahan menatap penuh minat pada pemuda pirang itu.

gomennasai!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang