MY VAMP || na jaemin

DISTURB

< suka? vomentnya yu >

Pagi ini Jena berangkat sekolah seperti biasanya, ia pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sempat ia pinjam kemarin.

Saat Jena hendak keluar dari perpustakaan seorang lelaki memanggil dan entah memanggil siapa.

"Hey"sangat Jelas kalau ini bukanlah prank 'hey tayo'

Awalnya Jena tidak peduli,tapi ketika lelaki itu memanggil namanya dari kursi di dekat rak buku paling belakang, Jena sempat menoleh kearah sumber suara.

"Lee Jena" Laki laki itu berjalan menghampiri Jena, dan berdiri dihadapanya dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku. 

"Ini" ucapnya sambil menyodorkan ponselnya kearah Jena.

"Mau apa? " Jena yang merasa kebingungan mulai muncul hal yang tidak tidak di pikiranya.

"Kamu pacarnya Jaemin? "

"Bukan"

"Kalau begitu aku minta ID Line kamu"

"Untuk apa?"

"Aku suka kamu, kamu cantik"

Tanpa menghiraukan perkataan laki laki tadi, Jena memutar bola matanya dan meninggalkan dia pergi.

Jena memang tipikal yang cuek dan tidak peduli dengan orang lain, bahkan dia pernah mengabaikan orang yang meminta tolong. Ternyata bukan hanya manusia saja yang mempunyai sifat egois dalam dirinya, bahkan vampire juga.

Jena berjalan menuju kelasnya, untuk mengikuti pelajaran, karena kelas sudah mulai,koridor sekolah sekarang sepi, Jena berjalan dengan santai sambil menengok ke kanan dan kiri.

Sampai dia berpapasan dengan seorang lekaki berambut pirang,jika dilihat dari penampilanya sepertinya dia adalah tipikal badboy di sekolah ini.gayanya sebelas dua belas dengan Jaemin. Mereka berdua berpapasan dengan pundak yang salin bersenggolan

Jena memejamkan mata dan menoleh kebelakang sambil melirik sinis ke arah lelaki yang baru saja menabraknya.

"Dia sudah tahu" ucap Jena sambil memandangi punggung lelaki Jangkung itu perlahan menghilang

Jena masuk kelas, tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya, berjalan kearahJaemin yang sedang asik mendengarkan musik menggunakan earphone.

"Jaem"

"Hm?"

"Mau bertanya"

"Hm?" Tanpa basa basi Jena mencabut earphone dari lubang telinga Jaemin yang sedari tadi menyumpal telinganya, karena dia terus saja bergumam.

"Heh!" Ucapnya sambil melirik sinis kearah Jena.

"Mau bertanya!"

"Apa?"

"Kamu kenal sama laki laki berambut pirang dan bertubuh bongsor, sepertinya dia anak kelas sebelah"

"Yang mana? Kalau kamu tidak tunjukan orangnya, aku tidak tahu"

"Percuma bicara dengan kamu" Jaemin hanya menggidikan bahu dan kembali memasang earphone di telinganya.