Change

725 80 26
                                    

Serendipity~

.

.

.

//////////////////

Taehyung pov.

Tadi pagi soobin menelpon ku bahwa berkas-berkas ku sudah di setujui, jadi dia menyuruhku untuk datang.

Aku tersenyum membayangkan tinggal di apartment baruku. Kegiatan rebahan ku pasti akan sangat menyenangkan.

Drrrttt....

"Ne appa?-"

"Apartment apa yang kau beli sampai membatasi limit kredit ku?"

"Ah hanya apartment ini yang ada untuk saat ini jadi aku hanya membelinya tanpa berpikir"

"Baiklah aku tidak memberimu uang jajan untuk bulan ini"

"Jadi bagaimana aku hidup untuk sebulan ini?!"

"Makan saja apartement mu itu"

Tuttt..

Ayahku benar-benar membuatku kesal, bagaimana bisa dia melakukan itu padaku?
Bagaimana hidupku sebulan ini , dasar orang tua tidak punya perasaan!

Hah pikirkan nanti, kali ini aku harus fokus pada apartment baruku . Aku tidak bisa berhenti tersenyum memikirkannya.

~~~~~~~

.

.

.

"Ini hyung berkasnya, terimakasih atas pembeliannya" ucap soobin padaku.

Aku tersenyum mengambil berkas itu. Bahagia sekali rasanya.
"Ayo kedalam untuk mengambil foto bersama CEO kami" ucap soobin.

Aku hanya mengikutinya. Jujur sedikit gugup bertemu dengannya lagi.

"Daepyeonim, ini tuan Kim Taehyung yang membeli Penthouse kita, bisa minta waktu mu untuk sesi foto?" Ucap soobin padanya yang serius dengan layar didepannya.

"Kau saja yang gantikan , ada hal yang lebih penting saat ini" ucap hoseok membuatku ingin mencabiknya.

"Tapi hyung , ini sudah prosedurnya, Penthouse kita hanya 2 tipe dan yang dijual hanya ini, kau melewatkan sesi foto ini? " Ucap soobin padanya melupakan aku yang sedang menatap mereka.

"Baiklah" ucap hoseok akhirnya. Dia benar-benar keterlaluan.

"Bagaimana bisa seorang CEO tidak professional " ucapku membuat dia menatapku.

"Baiklah aku akan mengambil fotonya" ucap soobin.

Clik!

"Hyung wajahmu ber-ekpresi sedikit!" Ucap soobin membuat hoseok menarik garis bibirnya.

"Lebih tulus"

"Cepat lah kau cerewet sekali" ucap hoseok sudah jenuh sepertinya.

"Nah bagus"

Soobin tersenyum senang melihat hasil jepretan nya, ntah lah aku tidak yakin dengan hasilnya.

"Aku akan mengirim nya padamu nanti ya hyung" ucap soobin padaku, aku hanya tersenyum tipis .

"Aku permisi dulu" ucap soobin berjalan dengan senyuman di bibirnya. Sedangkan aku? Aku ditinggal di ruangan ini. Aku bingung harus pamit keluar atau langsung keluar, Oh Tuhan kenapa soobin meninggalkan aku dengannya.

Serendipity - HopeV - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang