part 4

15 1 0
                                    

Happy reading:)

Tidak lama setelah segerombolan cewek² geng famous atau bad girl ya, naura datang dengan membawa pesanan mereka

"Eh lu mereka tadi ngapain kamu van?" Stevany yang mau memakan baksonya pun terhenti

"Enggak di apa² in kok mereka cuma nanya, habis itu udah pergi" Naura menghembuskan nafas lega

"Syukur deh kalo lu nggak di apa² in mereka" Stevany mengangkat alisnya sebelah

"Emangnya siapa mereka?"

"Mereka itu kakak kelas famous sih tapi agak² bad girl gitu" Jelas naura

Stevany hanya mengangguk ber oh ria , setelah makan di kantin bel masuk pun berbunyi dan mereka kembali ke kelas

Skip

Setelah beberapa lama mengikuti pelajaran di kelas bel pulang pun berbunyi "akhirnya pulang" Legah naura

"Iya, dah yuk pulang keburu sepi entar" Naura mengangguk

Di perjalanan menuju parkiran naura dan stevany bercanda ria sembari tertawa hingga yang di ujung koridor pun hanya tersenyum memperhatikan "kayaknya gue bakalan jadi pengamat buat lo:)"

**

Dan ini untuk pertama kalinya seorang alvano terbaut rasa bukan apa ada banyak yang mendekati alvano bahkan nekat buat menyatakan perasaannya terang² an dengan alvano.

Sejauh ini alvano belum pernah terpikat dengan kaum hawa terkecuali ya mungkin sahabat masa kecilnya yang entah sekarang di mana, gadis kecil bersurai hitam yang mempunyai iris coklat muda lah yang mulai membawa perasaan alvano setelah sahabat masa kecilnya

"Lo memang berbeda dari yang lain, bukan apa lo itu aneh dan gue bisa merasakan hal penasaran terhadap lo, gue...menikmati propesi ku mengamati mu dari jauh:)"_alvano

**
Setelah tiba di rumah stevany merebahkan badannya di ranjang tanpa mengganti seragam sekolahnya vany memejamkan mata dan 'terbayang wajah sang mama menunduk dalam sembari menangis memegangi foto pernikahannya dengan papanya.

Vany tersentak kaget dan beringsut duduk "mama" Keringat dingin bercucuran "mama.." Vany berlari ke luar kamarnya mencari keberadaan sang mama "mamaaaa" Stevany panik entah apa yang membuatnya sepanik ini dan entah mengapa dia bisa terbayang sang mama seperti itu

Tesy yang mendengar suara sang putri keluar dari kamarnya "sayang kamu kenapa" Stevany menoleh dan mendapati mamanya yang berdiri di tangga

"Mama gak papa kan? mama gak punya masalah kn? Mama gak boleh nangis ya! Mama juga gak boleh bunyiin sesuatu"

Tesy terkejut dengan pertanyaan sang putri kenapa dia bisa² nya berfikiran seperti itu "sayang mama gak papa, mama baik² aja kok ga ada yang mama sembunyiin dari kamu"

Vany mengaggung msih memeluk sang mama, tesy mengelus surai hitam sang putri 'cukup mama yang merasakan sayang kamu hanya perlu bahagia, kamu juga gak perlu memikirkan ini masalah papa mu dan dia biar mama yang mengurusnya' batin tesy.

**

Tesy

Saat suami dan putrinya telah pergi tesy membereskan meja makan, dan setelah beres² tesy pergi ke kamarnya untung membersihkan diri "udah panas lebih baik aku bersih² dulu" Gumam tesy, sebelum menuju kamar mandi terdengar suara deringan Hp suaminya tertinggal ternyata, tesy mengambil Hp suaminya

Teradapat nama dina yg menelpon tesy mengirakan saja mungkin rekan kerja lalu tesy mengangkat telpon trsebut takut² kalau urusan penting dengan sang suami, tesy menggeser tombol hijau dan terdapat suara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang