𝐩𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

142 3 6
                                    

"ah fuck!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ah fuck!"







"eh bahasa lo !"


Dira yang sedang membaca buku mengalihkan perhatian sebentar untuk melihat keadaan lelaki yang baru saja mengumpat itu , raut kesal tidak dapat tersembunyikan di muka seorang lelaki bernama Mark Lee, tebakan Dira dalam hatinya adalah Mark baru saja kalah dalam permainan di ponselnya, lebih spesifiknya mobile legends


"gimana ga kesel sih, temen gue noob semua huhu" rengeknya

lelaki itu melempar hpnya dan langsung berbaring tengkurap di kasur, lebih tepatnya kasur dira.


Iya, dia sedang berada di kamar Dira. Hal ini bukan hal aneh untuk mereka berdua, menyangkut fakta bahwa nyatanya mereka sudah kenal dari jaman ingusan.


"Dir" panggil Mark

"hm.." jawab Dira tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun untuk mark, Dira udah jatuh ke dunia buku. gabisa diganggu.

"laper"

"yaudah kebawah, masih ada ramen di rak kayaknya"

Mark mendongak dan beranjak untuk duduk disebelah Dira, pundak Dira bersentuhan dengan lelaki itu. Tanpa aba-aba juga, Mark menaruh salah satu tangannya untuk melingkar di pundak sahabatnya itu. 


"Mark pengen pizza"


"yaudah gofoo— BALIKIN BUKU GUE AH MARK"


Buku yang tadinya ditangan Dira sekarang sudah berada di tangannya, dan bukannya mengembalikkan bukunya, ia malah meninggikan tangan yang sedang memegang buku itu.


"daritadi baca terus kerjaan lo ah"


"ya emang gue marah kalo lo main game terus mark?"


"hehe engga sih.. udah lah ayo" Ucap mark sambil berdiri dari tempat tidur itu dan masih saja memegang buku Dira sambil meninggikannya. takutnya Dira akan mengambilnya jika ia tidak fokus.


"Hah ayo ngapain? sini ah balikin bukunya ! lagi seru gila!" Cetus Dira, sambil berdiri menyusul mark yang sampai detik ini belum menunjukan keinginan untuk mengembalikan bukunya itu. Dira udah menyebut semua kebun binatang terhadap Mark dalam hatinya.




"ayo jalan Jung Dira"

ucapnya sambil memegang kedua pipi Dira dengan tangan satunya yang kosong. Dira mematung, tapi dalam hatinya semakin kencang penyebutan kebun binatang untuk lelaki didepannya itu.

"ga mau?"






masih diam






"yaudah gw traktir"






senyum

Dira pun bisa luluh hanya karena makanan gratis , hehe lemah.

atau

 pada dasarnya luluh karena mark lee.

 pada dasarnya luluh karena mark lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dira's POV

Omong-omong, hai gue Jung Dira

dan perkenalkan juga Mark, sahabatku. Tidak tau secara pasti kapan gue bisa bersahabat dengan lelaki itu, intinya sudah tidak bisa terpisahkan lagi. Oiya apa kalian pernah mendengar mitos bahwa persahabatan antara cewek dan cowok pasti tidak murni? Pasti salah satunya ada yang menaruh perasaan lebih kan?


nyatanya gue dulu gak percaya.

haha anjing bener dulu gue. munafik.


 Semua berubah, gue merasa ada perasaan hangat dengan kebaikan Mark, gue merasa kagum pada saat ia berhasil menjadi ketua osis, gue tertarik dengan sisi pemimpin nya yang berbeda 180 derajat dengan sisi kekanakannya, gue sedih kalo dia gak main ama gue, gue menyukai senyumnya, gue seneng  ketika ia memainkan gitarnya, apalagi jika dia memainkan gitarnya untuk gue.

yak benar kawan-kawan

















 𝗴𝘂𝗲 𝘀𝘂𝗸𝗮 𝘀𝗮𝗵𝗮𝗯𝗮𝘁 𝗴𝘂𝗲 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶.

⊱  𝐈 𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐛𝐨𝐨𝐤 ⊰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱ 𝐈 𝐡𝐨𝐩𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐞𝐧𝐣𝐨𝐲 𝐭𝐡𝐢𝐬 𝐛𝐨𝐨𝐤 ⊰

𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐥𝐞𝐚𝐯𝐞 𝐚 𝐬𝐭𝐚𝐫 𝐚𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐦𝐦𝐞𝐧𝐭𝐬! 𝐢𝐭 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐡𝐞𝐥𝐩𝐬 𝐦𝐞 𝐚 𝐥𝐨𝐭 ♡


©hoshhao 2020

to mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang