PROLOG

295 26 9
                                    


“mau sampai kapan kita kaya gini terus kak??”ucapnya sendu.

Tersirat kesedihan dalam hanyutnya tatapan matanya. Gadis itu mati-matian menahan agar likuid bening tidak turun dari pelupuk matanya.

“Aku capek gini terus kak”

“sakit....banget rasanya”

Kepalanya ia biarkan menunduk,
Diam-diam gadis itu terisak menahan tangis.

“Hei”ucap pria didepannya seraya mengangkat wajah tirus itu dengan kedua telapak tangan kekarnya.

“aku sayang kamu”

“dan kamu harus percaya itu”

Dekat, sangat dekat.
Hingga deru nafas nya bisa gadis itu rasakan dengan jelas.

“aku capek kak”

“Aku udah berusaha bertahan selama ini, Tapi__ Tapi”

Kalimatnya itu terhenti ditengah jalan. tangisnya pecah, dia terus terisak tanpa suara, demi apapun....
Ia sama sekali tak mampu melontarkan kata-kata detik ini juga.

Tanpa persetujuan sigadis, pria itu sudah terlebih dahulu menarik tubuh ringkih itu dalam dekapannya.
Memeluknya seerat mungkin, seolah sampai kapanpun dia tidak akan pernah melepaskan kekasihnya itu.

Telapak tangan kanannya beralih pada puncak kepala sigadis, membelai Surai halus nan harum itu dengan sayang. 

“kamu harus percaya sama aku”

“apapun alasannya”

-
-
-

Jangan Lupa vote❣️


||10 April 2020||

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HURT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang