when I was child

3 0 0
                                    

Aku ingat ketika silau matahari begitu menyengat, kuangkat tangan ku untuk menutupi sinarnya ke mataku, seseorang memanggil "non.." aku langsung berlari menghampirinya. Sambil tersenyum, membawa sekantung pelastik berisikan es mambo dan beberapa coklat payung.

Aku masuk kedalam rumah, ya..rumah yang aku singgahi selama 2 tahun ini bersama mama dan kakekku. Kami tinggal di daerah jawa timur, tepatnya di bangil. Mama bekerja sebagai seorang wiraswasta. Dia membuka catering untuk beberapa pabrik besar. Kalau waktu siang seperti ini, dia tidak dirumah..dia masih di tempat kerjanya, nanti malam dia akan pulang, mungkin ketika aku sudah tidur, seperti biasanya. Tapi aku selalu bertemu dengannya setiap pagi, sebelum aku sekolah, dan saat aku libur pun mama akan membawaku liburan di tiap minggunya. Ke bali, ke mall, ke tempat permainan..sangat menyenangkan!

Papa dan mama sudah bercerai semenjak aku berusia 4 tahun. Aku masih ingat jelas kejadian itu, saat itu bisa dikatakan sebagai ujung dari hubungan mereka. Mama memang kerap menangis setiap bertengkar dengan papa..sedangkan aku hanya berani mengintip dari ruangan lain, kemudian setelah papa pergi aku baru menghampiri dan memeluk mama.
Hari itu, mama menetapkan untuk berpisah dengan papa. Kami sedang liburan di bali, menginap di hotel yang indah, aku yang masih berusia 4 tahun, sungguh sangat tidak bisa diam. Ku mainkan telepon hotel yang ada dikamar dan tak sengaja aku putuskan kabelnya. Papa yang kurang pandai dalam mengontrol amarahnya pun memukuli ku, aku tidak ingat sakitnya, yang aku ingat karena aku mama menangis dan bertengkar dengan papa, mama kemudian mengemas semua baju bajunya ke dalam koper, membawaku pergi dengannya..setelah hari itu lah aku sadar, aku tidak pernah melihat papa. Mereka telah bercerai.

Namaku laila, laila hamid. Hamid merukan nama papa, sedangkan mama bernama dalia, semenjak perceraian mereka, aku tinggal bersama mama dan kakekku, kakekku sangat lembut dan lucu.. dia suka menceritakan dongeng yang bahkan tidak pernah ada sebelumnya hahahaha... Dia mengarang dongeng setiap malamnya dan menemaniku tidur, karena aku tidak mungkin menunggu mama pulang, mama bisa pulang jam 11 malam sedangkan aku tidur jam 9 malam. Kadang aku suka kesal dengan ceritanya dan tidak mau mendengarkan, tapi kakek selalu membuatku tertawa kembali dengan candaannya.

Pagi ini seperti biasa aku menunggu jemputan sekolah, dengan segelas susu murni dingin dan roti,
" ma..pak adang lama banget sih...telat lagi deh pasti.. laila sebel deh naik becak aja deh besok besok".

Mama menjawab: " iyaa..tunggu sebentar lagi, mama nanti bilang pak adang yang di jemput laila duluan yaa".

Aku pun turun dari bangku kemudian ke arah taman di depan ku, ku petik setangkai bunga mawar merah dengan gunting lalu ku letakkan di vas meja, mama memang menyukai mawar..di taman kami mama menanam 3 macam mawar, mawar merah, mawar putih, dan mawar pink. Tak lama jemputan pak adang sampai, seperti biasa aku cembetut ke pak adang karena dia telat lagi.

Di sekolah boleh dikatakan teman ku tidak terlalu banyak, atau mungkin hanya segelintir yang aku ingat..hari itu sangat panas. Haykal memberiku es cream paddlepop yang mambo, kami memakannya di halaman sekolah. Haykal salah satu teman priaku, dia sangat lucu..rambutnya keriting, gigi depannya ompong, dia selalu menemaniku, boleh dikatakan dia sahabat ku selama sekolah disini. Tak hanya haykal, ada juga seorang anak laki laki yang lebih muda dari ku dan haykal, aku lupa namanya, dia adik haykal. Kebetulan mereka tetangga rumahku. Mereka berdua benar benar sahabat terbaikku.

Tak lama setelahnya, beberapa temanku mengajakku untuk lomba lari, aku pun berlari sekencang mungkin sampai terjatuh dan celana ku robek. Dengkulku juga berdarah. Pihak sekolah kemudian menghubungi mama. Sayangnya, mama tidak bisa menjemput ku. Tapi tenang..tidak lama setelahnya kakek sampai dengan sepeda tuanya, menjemputku dan memboncengku pulang kerumah.

Malam ini aku sengaja tidak tidur, aku menunggu mama sampai pulang. Jam 12 malam mama baru pulang.. sangat larut aku nyaris ketiduran. Aku memeluk mama dan mengatakan "besok tidak boleh lupa, besok ulang tahun ku!". Mama mencium kening ku dan mengatakan "tentu saja, mama sudah menyiapkan hadiah yang luar biasa". Aku kembali bertanya " bagaimana dengan kado dari papa?". Mama menjawab " tentu saja, kado special juga dari papa". Aku merasa menjadi anak yang begitu beruntung..bagaimana tidak, walaupun orang tuaku cerai..mereka tetap memanjakanku. Aku pun bergegas tidur, tidak sabar menunggu pagi datang, ingin membuka kado kado ku terutama yang dari papa!

Sangat aneh, malam itu ketika aku tidur, tidak senyenyak biasanya. Aku bangun menuju kamar mama, aku ingin tidur ditemani mama. Namun semua niatku ku urungkan ketika sampai di ambang pintu. Aku melihat mama menyampul 2 macam kado yang berbeda. Aku ingat aku pernah bilang ke mama aku ingin hadiah barbie yang rambutnya panjang. Dan aku ingin hadiah frame dengan jam dari papa. Sayangnya yang aku lihat bukan hanya barbie yang mama bungkus, namun frame dari papa juga mama yang bungkus. Aku pun melihat mama menulis kedua ucapan di kartu yang berbeda dan di selipkan di tiap tiap kado. Aku pun kembali ke ranjangku, pikiranku bingung..mungkin aku akan memahaminya di esok hari.

Pagi harinya mama memberiku kejutan. Dengan sepotong kue pink, kakek mengenakan topi ulang tahun, lilin, dan kado di kedua tangan kakek.
Aku langsung membuat harapan dan meniup lilin di kue tersebut. Harapanku, tentu saja aku ingin seperti ini selamanya, ditambah papa kalau bisa!
Aku langsung bergegas membuka kedua kado. Yang pertama ku buka tentu saja kado mama, barbie sesenang itu aku mendapatkannya. Yang kedua langsung ku buka kado dari papa, tunggu..ini bukan dari papa ini frame jam yang mama bungkus semalam. Aku segera membaca ucapannya. "Selamat ulang tahun laila sayang papa, semoga kamu suka kado dari papa yan sayang..". Aku langsung meneteskan air mata. Mama bertanya mengapa aku menangis, tentu langsung ku banting frame itu.

"Mama kenapa bohong? Ini kan dari mama bukan dari papa..kenapa mama bohong? Aku liat mama yang bungkus mama yang tulis semalam.. kenapa mama bohong?" Sambil menangis aku meneriakkan kata kata tersebut.

" Maafin mama ya sayang, papa ga sempet beliin laila kado..jadi mama yang belikan"

" Mama bohong! Laila tau papa gapernah ingat ulang tahun laila! Laila tau ma..mama bohong! Selama ini papa gapernah kasih laila kado kan ma? Selama ini selalu mama yang beli kan ma? Iya kan? Papa ga inget laila kan?" Isakkanku semakin kencang, aku benar benar baru sadar kalau papa tidak pernah ingat, papa lupa sama aku, lupa sama ulang tahunku. Tapi setelahnya aku langsung memeluk mama..melihat mama tidak bisa menjawab apapun, aku memeluknya mengatakan aku baik baik saja, selama ada mama aku baik baik saja..ya aku baik baik saja. Namun satu hal yang aku ingat, aku memotong foto papa, membuangnya, dan mengatakan aku benar benar membencinya.

Karena kejadian pagi itu, esok harinya mama mengajakku pergi ke kota malang. Mengajakku berenang bersama nizam dan yang lainnya. Aku lupa cerita, nizam adalah cinta pertamaku..dia sebenarnya anak saudara jauh dari mama, usianya hanya lebih tua 5 tahun dari aku. Dia sangat tampan. Kulitnya putih, pipinya merah, rambut hitam, dan mata coklat. Ketika dulu mama bertanya aku ingin menikah dengan siapa? Aku jawab aku ingin menikah dengan nizam...sungguh memalukan kalau diingat.

Setelah selesai berenang kami ingin mengunjungi rumah sepupu mama di malang, aku nizam dan kedua kakak nizam ke warung untuk membeli minum. Mama dan mama nizam sudah terlebih dahulu pergi ke dalam gang. Tak lama ada seseorang yang menegurku, laki laki dewasa dengan topi dan kumis, dia bilang "laila sayang, mau ketemu nenek ga? Ayuk dianterin ketemu nenek".
Aku memang naif, aku tidak pernah ketemu nenek ku sebelumnya, yang aku tau hanya kakekku. Dan usiaku saat itu baru 6 tahun, tentu saja aku penasaran. Dibawanya aku ke luar warung ke arah jalan raya.

"Mana neneknya?" Aku mulai bingung..
"Itu di dalam mobil, " jawab lelaki tadi.
"Gamau..aku mau ke mama aja, mama! Mama!" Aku berteriak dan berontak.
Namun mulutku langsung di sekap, aku dimasukkan ke dalam taxi berwarna biru, aku menangis kencang minta turun namun permintaanku tidak di kabulkan, aku dibawa pergi dengan orang asing..aku...diculik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is This Life? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang