ZO.1

101 66 1
                                    

Dokter memasuki ruangan 301. Perawat yang ikut mengekorinya, sibuk memberikan pertolongan pertama. Namun, detak jantungnya tidak lagi terasa. Tangis di luar ruangan menyeruak saat dokter menyampaikan berita.

Suasana duka semakin erat. Isak tangis saling bersautan. Hanya ada satu orang yang bertahan di depan pintu ruang rawat. Seorang pria yang nampak kacau.

Park Jimin menatap lekat tubuh gadisnya yang kini terbaring pucat dari balik dinding kaca ruangan. Ia mengepalkan tangannya kuat sembari menggelengkan kepala. Menolak takdir pahit yang ada di hadapanya.

Ia melihat ponselnya yang menunjukkan pukul 00:00. Hyera meninggal tepat di hari ulang tahunnya.

Setetes air mata lolos dari sudut matanya. Ia tak mampu lagi mengatakan apa-apa. Yang Jimin inginkan saat ini hanya, Tuhan mengembalikan Hyera padanya ... hanya itu.

Tangan Jimin bergetar, meremas buku milik Hyera yang sempat diberikan oleh dokter Jeon padanya. Ditatapnya buku itu dengan lekat, sebelum akhirnya, Jimin membuka lembarannya. Membaca sekilas tulisan-tulisan panjang di dalamnya, sampai di halaman terakhir... ia terhenti. Membaca tulisan terakhir milik Hyera.

Yang tak lain adalah tentang Park Jimin. Nama pria yang tak pernah meliriknya. Untaian kalimat indah itu seakan menyayat hati Jimin. Di dalam dadanya kini hanya segundah penyesalan yang tak ada habisnya. Semua sudah terlambat.

Zero O'ClockWhere stories live. Discover now