Chapter 4 ON

23 0 0
                                    

Subtitle : The Last Hope
A story about the young leader doctor and the captain soldier who met for a long time and fell in love with each other, and they keep on loving each other, when the young leader doctor is almost feeling hopeless about the mission, the captain soldier encourages her and promise to help herself, and they keep on fighting to finish the mission

Cast
1. Mina-Min Yoon Sa as Myoui Mina Twice (Dokter)
2. Xiera as Park Jihyo Twice (Dokter tentara)
3. Jinan Angkasara Pradipta as Jin BTS (Kapten Tentara)
4. Min Yoon Gi as Suga BTS (anak buah tentara)
5. Jungseok Dominic as J-Hope BTS (anak buah tentara)
6. Cemon Kim Dominic as RM BTS (anak buah tentara)
7. Park Ji Min as Jimin BTS (anak buah tentara)
8. Kim Tae Hyung as V BTS (anak buah tentara)
9. Varo as Jungkook BTS (anak buah tentara)

The Last Hope
Alkisah, di sebuah kota kecil di Korea Selatan, dimana ada persatuan tentara Korea Selatan, dimana salah satu pemimpinnya itu adalah Kapten Jinan Angkasara Pradipta atau dikenal dengan nama Jinan. Dia adalah kapten yang tegas, dan anak-anak buahnya adalah Min Yoongi, Jungseok Dominic, Cemon Kim Dominic, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Varo. Mereka hidup berkelompok dalam sebuah asrama tentara. Sedangkan di sebuah rumah sakit, terdapat beberapa dokter, dan mereka sedang merawat pasien. Diantara mereka sudah memiliki seorang kekasih yaitu Mina-Min Yoon Sa dan Xiera.

“Para dokter diharapkan berkumpul.” Panggil CEO rumah sakit Seoul. Kami semua berkumpul di sebuah aula kecil. “Karena ada sebuah kasus di Urk, maka, kami sudah bekerja sama dengan persatuan tentara Korea Selatan, dan mereka akan memberikan penjelasan aturan yang jelas, maka kami putuskan, pemimpin kru dokter dari rumah sakit Seoul ini adalah Mina-Min Yoon Sa. Saya harapkan, kamu bisa memimpin kru dokter dari sini bisa bekerja sama dengan persatuan tentara Korea Selatan. Baik, itu saja, silahkan bersiap di bandara besok, bertemu dengan para tentara.” Kata CEO rumah sakit Seoul. “Xiera eon, Mina tidak yakin. Apakah Mina bisa memimpin kita semua?” tanyaku. “Mina-ssi! Kamu pasti bisa!” sahut Xiera. “Ndee, Xiera eon.” Sahutku.

Keesokan harinya, para dokter sudah berada di bandara Incheon, tepatnya di lepas landas. Para dokter sudah mulai khawatir, bertanya-tanya satu sama lain, mengapa tentaranya belum muncul juga. “Mina-ssi! Mengapa mereka belum muncul?” tanya seorang dokter. “Sebentar lagi mereka muncul juga. Mohon tunggu sebentar.” Jawab Xiera menenangkan. “Para dokter!” teriak Kapten Jinan Angkasara Pradipta. Semua dokter tampak terkejut, kecuali diriku, berdiri dengan tenang. “Kapten Jinan?” tanyaku dalam hati. “Sekarang kalian ikut kami, masuk ke dalam helikopter, duduk dengan rapi. Sebelumnya, perkenalkan, saya Kapten Jinan Angkasara Pradipta, kalian bisa memanggil saya Kapten Jinan, dan ini adalah anak buah saya. Mereka akan membantu kalian dan saya harap kalian bisa membantu kami dalam misi di Urk. Baiklah, silahkan menuju helikopter, koper kalian akan diangkut dengan helikopter lain, bawa barang kalian dan masuklah di dalam helikopter.” Kata Kapten Jinan. “Siap, laksanakan!” sahut kita semua. Kami pun bersama dengan para tentara, masuk ke dalam helikopter, dan duduk dengan rapi. Semuanya sibuk dengan urusan mereka sendiri, saling berbicara, Xiera tertidur dengan pulas, aku sendiri hanya diam, melihat keluar. Sedangkan di sisi lain, anak buah Kapten Jinan tampak asik bermain sendiri. Kecuali Kapten Jinan, yang terlalu asik memperhatikanku daritadi. Aku pun tidak menyadarinya sendiri. “Mina, duduk saja sini.” Panggil Kapten Jinan Angkasara Pradipta. “Ndee? Waeyo?” tanyaku. “Gwaenchana, duduk saja sini.” Sahut Kapten Jinan. Aku pun berdiri, dan membawa barangku, dan duduk di sebelahnya. Tak lama kemudian, “Hyung, mengapa Mina ada disini?” Tanya ke-enam anak buahnya. “Kalian tau, dia kan adik kita. Dia juga kekasihnya Hyung. Tidak apa-apa kan jika Hyung memanggilnya? Daripada dia duduk disitu, sendirian? Mending disini.” Sahut Kapten Jinan. “Ndee, Hyung.” Sahut mereka.

Tak lama kemudian, kami pun sudah sampai di Urk. Kami pun langsung memasuki rumah khusus para dokter dan tentara. Aku sekamar dengan Xiera, dan Xiera pun terlihat santai melihatku. “Mina-ssi. Mengapa Kapten Jinan menyuruhmu tadi duduk disampingnya?” tanya Xiera. “Mina tidak tau, Xiera eon.” Sahutku. “Para dokter diharapkan berkumpul dengan membawa peralatan masing-masing sekarang juga!” teriak Kapten Jinan dari luar. “Semua dokter, ayo! Kita bawa barang masing-masing dan keluar!” Teriakku. “Siap!” Mereka semua berteriak. Kami pun sudah berada di luar, terlihat panik. “Sekarang saya akan membagi tugas, Mina, Xiera, ikut saya dengan Cemon Kim Dominic, yang lain ikut dengan Min Yoongi, Jungseok Dominic, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Varo. Kita akan sama-sama menyelesaikan misi di Urk ini dengan sigap, dan Kembali ke Seoul dengan selamat.” Kata Kapten Jinan. “Siap laksanakan! Mari kita bekerjasama!” Sahut kita semua. Kami membawa barang-barang kami, dan segera menyebar sesuai dengan briefing yang diberikan oleh Kapten Jinan. Di tengah misi itu, aku terjatuh dan kakiku tampak luka. “Tolong aku…” Kataku dengan keras sambil menangis memegang kakiku yang luka. “Mina!” teriak Cemon. Kapten Jinan dan Xiera terbelalak kaget. “Ada apa, Cemon?” tanya Kapten Jinan. “Hyung! Xiera! Mina terluka!” Kata Cemon sambil menunjukkan layar dimana diriku terjatuh. Ternyata aku jatuh di tangga lantai 2 yang akan menuju ke lantai 3. “Mina! Kamu tidak apa-apa?!” Tanya Kapten Jinan. “N-N-Ndee… Tolong aku…” Kataku sambil menangis. “Cemon, lanjutkan cari sisanya dan selamatkan mereka. Xiera, kamu ikut Cemon. Kapten Hyung harus menolong Mina dulu.” Kata Kapten Jinan. “Siap!” Sahut Cemon dan Xiera. Kapten Jinan pun menuruni tangga dengan pelan dan cepat dan melihatku menangis duduk di tangga. “Mina! Kamu tidak apa-apa?” tanya Kapten Jinan. “N-N-Ndee… Tolong aku…”Sahutku sambil menangis. Kapten Jinan pun mengangkatku ke atas punggungnya, “Naik ke punggungku. Pegang barangmu, kita akan kebawah. Bertahanlah, Mina.” Sahut Kapten Jinan. “N-N-Ndee…” Sahutku.

Sementara yang lain masih mencari dan menyelamatkan mereka, aku dan Kapten Jinan sudah sampai di bawah, dan Kapten Jinan membaringkanku di sebuah kasur, dan mulai membalut lukaku. Kami pun saling tersenyum. Tak lama kemudian, kami saling mengecup satu sama lain, dan memeluk satu sama lain. “Semua akan berakhir, dengan pelan dan cepat. Kita harus bekerjasama. Kapten mengerti, kamu sudah berusaha keras, dan kamu terjatuh. Tenang saja, kita semua pasti bisa.” Kata Kapten Jinan. “N-N-Ndee…” Sahutku. “Kamu tunggu sini, Kapten harus membantu Cemon dan Xiera dulu.” Kata Kapten Jinan. “N-N-Ndee…” Sahutku. Kapten Jinan pun kembali melanjutkan misinya, sementara aku sendiri. Aku membuka hpku dan melihat foto-fotoku bersama dengan Kapten Jinan. Aku tersenyum sendiri, sambil duduk. Tak lama kemudian, mereka kembali, dan mulai merawat semua korban yang terluka. “Mina, kamu harus istirahat. Jangan terlalu banyak bergerak dulu karena kaki kamu masih belum pulih sepenuhnya.” Kata Kapten Jinan. “N-N-Ndee…” Sahutku. “Kapten! Apakah pemimpin dokter kami terluka? Seharusnya dia membantu kami!” Kata seorang dokter pria. “Lanjutkan saja pekerjaanmu. Khusus pemimpin dokter kalian, saya harus istirahatkan. Saya sudah menghubungi pihak rumah sakit dan pihak rumah sakit berkata bahwa pemimpin dokter kalian harus istirahat.” Sahut Kapten Jinan. “Siap!” Sahut dokter pria tersebut. “Mina, kamu tidak apa-apa?” tanya Xiera. “Ndee, aku tidak apa-apa, Xiera eon.” Kataku. “Xiera, kamu sudah selesai?” Tanya Kapten Jinan. “Ndee kapten, sudah selesai.” Sahut Xiera. “Baik.” Sahut Kapten Jinan.

Misi sudah selesai, kami pun terlihat sangat bahagia. Kami akan segera kembali ke Seoul, dan seperti biasanya, kami melakukan sesi foto bersama, dan kembali memasuki helikopter. Semuanya sibuk dengan urusan mereka sendiri, saling berbicara, Xiera tertidur dengan pulas, sedangkan di sisi lain, anak buah Kapten Jinan tampak asik bermain sendiri. Aku pun duduk disebelah Kapten Jinan seperti biasanya. “Kalian berpacaran?” Tanya Xiera. “Ndee, ada apa?” Tanyaku. “Gwaenchana. Xiera eon hanya ingin tahu saja.” Sahut Xiera. Kita pun tertawa bersama. Tak lama kemudian, kami pun sudah sampai di Seoul, dan kami berpamitan satu sama lain, dan mereka pulang ke rumah masing-masing. Hanya tersisa aku dan Kapten Jinan. “Mina. Kamu sudah bekerja dengan baik. Terima kasih, Kapten Jinan, sudah membantu menjaga pemimpin dokter kami.” Kata CEO rumah sakit Seoul. “Ndee CEO-nim.” Sahut kami berdua.

Tak ada salahnya kan jika seorang dokter yang dari awal sudah menemukan cintanya? Beginilah akhirnya, walaupun mereka saling bekerja, tetapi mereka masih bisa berkomunikasi satu sama lain. Misi pun selesai, dan akhirnya, mereka bisa hidup bahagia.

THE END

The Story BeginsWhere stories live. Discover now