"Oppa?!", seru Saeron sambil menutup mulut layaknya orang yang tidak percaya. Saat Saeron membuka mulutnya Woohyunpun bergegas menutup mulutnya agar Saeron tidak berteriak. Yah tahu sendiri apa yang bakal dilakukan seorang fangirl jika bertemu biasnya?. "Tolong aku minta kamu untuk tidak berteriak disini. Tolong jaga privasiku. Araseo?", pinta Woohyun. "Ah ne ne araseo. Tidak perlu kau membungkam mulutku seperti itu", ujar Saeron dengan wajah kesal. "Sekarang ikutlah denganku", ajak Woohyun mengambil tangan Saeron dengan agak sedikit memaksa. Dilantai bawah Woohyun hendak menemui member INFINITE yang lain. Mereka berdua bertemu dengan security bandara setempat. "Aw sakit!", sahut Saeron yang merintih kesakitan akibat genggaman sang idol. "Maaf kalian berdua ingin menemui siapa?", tanya security tersebut. Woohyunpun membuka maskernya, "Pak saya Woohyun. Saya ingin menemui yang lainnya". "Ah Woohyun. Silahkan lewat sini, anak-anak yang lainnya sudah menunggu disana", jawab security. "Ah ne kamsahamnida", sahut Woohyun. "Changkaman. Yeoja.. Nuguya?", tanya security tersebut bingung sambil menunjuk Saeron. "Ah naneun..", sahut Saeron yang langsung dipotong sama Woohyun. Woohyun mencubit punggung belakang Saeron. "Aak!", rintihan Saeron. "Dia sepupu saya yang menjemput saya hari ini hahaha", sahut Woohyun. "Ah geurae. Baiklah silahkan masuk", kata security dengan tatapan serius menatap Saeron.
"Yeorobun!", sapa Woohyun kepada member INFINITE yang lain. "Ah Woohyun-ah. Darimana saja?", sahut Sungyeol. "Mianhe tadi ada urusan sebentar. Bdw aku pulang duluan ya karena ada sepupu aku. Dia pasti ingin ketemu eomma. Aku yang akan mengantarkan dia pulang", pamit Woohyun. Saeron memasang wajah speechless tidak menyangka jika ia bisa bertemu dengan member INFINITE yang lainnya. "Hum.. Sungyeol oppa?!", sahut Saeron. "Hum? Ne? Wae geurae?", sapa balik ala Sungyeol. "Hmm apa benar ini kau?! Jinjja?! Woah daebak!", ujar Saeron. Aku dapat menemuinya sebelum konser tiba? Dalam hati Saeron. Saeron mulai berkhayal. "Hello? Ne this is Sungyeol and this is INFINITE", sahut Sungyeol yang berusaha membubarkan khayalan seorang Kim Saeron. "Ah Woohyun-ah. Apa mungkin sepupumu ini fans kita?", tanya Sungyeol. Woohyun kembali mencubit punggung Saeron agar ia segera tersadar dari kebucinannya. Saeron kembali berteriak sakit. "Ah molla. Sebaiknya kita pulang. Eommaku sudah menunggu dirumah", sahut Woohyun menggenggam tangan Saeron erat. "Tapi kan ini jadwal kita latihan. Kau tidak ikut latihan hari ini?", tanya Sungyeol. Woohyun melepaskan genggaman. "Ah geurae. Sebaiknya kau ikut latihan Woohyun oppa", sahut Saeron. "Untuk?", tanya Woohyun. "Agar aku bisa ikut hehhe. Jebalyo", jawab Saeron memasang wajah aegyonya. "Ugh ugh!. Sepertinya aku tidak enak badan hari ini. Besok saja aku latihan", sahut Woohyun dengan batuk fakenya yang langsung menggenggam erat tangan Saeron sambil tersenyum ke member yang lain.
Di mobil saat hendak perjalanan pulang, "Bdw oppa itu bisa ngga sih ngajak akutuh ngga perlu nyeret-nyeret genggam tangan aku erat banget! Sakit tau! Kasar banget!", gerutu Saeron memegang tangannya yang kesakitan. "Mana pakai nyubit punggung aku sakit banget lagi! Katanya Nam Woohyun itu orangnya lembut. Idol dengan fans service terbaik. Dugaanku serta omongan-omongan orang itu tidak benar ternyata", tambah Saeron. Woohyun langsung memegang tangan Saeron. Kali ini genggamannya lembut, membawanya ke hand rem. "Mianhaeyo. Aku paham betul sifat fans, apalagi sepertimu. Aku hanya tidak ingin membuat member serta fans yang lain tidak nyaman karna mu. Apa kamu belum pernah bertemu sasaeng fans sebelumnya?", tanya Woohyun. Saeron sangat terkejut pada saat itu, jantungnya berdebar seketika sambil menggelengkan kepala. Woohyun menatap Saeron dengan memiringkan bibirnya dengan tetap menggegam tangan Saeron di hand rem. Ia mempercepat laju mobilnya hingga menemui lampu merah. "Who! Mengapa kau mengebut?!", tanya Saeron dengan wajah ketakutan. "Yah pada umumnya sifat sasaeng itu ibarat laju mobil ini, ngegas dan berbahaya! Apalagi jika tahu kau berurusan denganku!", usaha Woohyun menakut-nakutinya. "Maka dari itu aku menyelamatkanmu saat kau berteriak tadi dan tolong bersikaplah biasa terhadap member yang lain atau kau akan membuat mereka semua tidak nyaman sama kamu. Arraseo?!", ujar Woohyun. "Ah ne arraseo. Tapi kau akan membawaku kemana?", tanya Saeron. Woohyun tidak menjawab.
Setibanya dirumah, "Ini rumah siapa oppa?", tanya Saeron. "Kamu ada dirumahku sekarang. Kau ingat aku mengganggapmu sepupu tadi? Anggaplah itu seterusnya untuk membantuku sebagai manager pengganti", jawab Woohyun melepaskan jaketnya. "Manager pengganti?! Busun suriya?!", sahut Saeron terheran. "Iya. Anggap saja ini sebagai hukumanmu karena privasiku nyaris terbongkar tadi", jawab Woohyun. "Baiklah lagipula aku hanya seminggu disini", sahut Saeron enteng. "Kau tidak bisa pulang demi keselamatan privasiku. Kau tidak lihat tadi saat aku jalan bersamamu dan banyak yang melihat kita? Apa jadinya kalau kamu pulang? Lagipula aku sudah menahan tiket pulangmu ke Indonesia", jawab Woohyun dengan nada sedikit kesal. "Ha?! Kapan?! Kau ini ternyata idol yang sangat menyebalkan! Aku ingin pulang seminggu lagi!", tanya Saeron. "Tadi saat kamu asik bermain dengan handphonemu di mobil, aku mengambilnya dari dalam tasmu. Lagian sibuk sendiri sama handphonenya, paling sibuk tulis status tentangku. Ingat ya kalau kau sudah bekerja denganku kau harus fokus hanya kepadaku hanya kepada keperluanku, arraseo?", pinta Woohyun yang langsung meninggalkan Saeron dengan jaket yang dititipkan ke Saeron, bermaksud untuk menyuruhnya merapikannya. "Aish! Aku menyesal pernah ngebiasin idol lancang sepertimu Woohyun-ah!", kesal Saeron.
Keesokan paginya Woohyun mengetuk pintu kamar Saeron. "Waeyo?", tanya Saeron yang membukakan pintu sambil menguap menahan kantuk. "Ish ish ish. Anak gadis jam segini baru bangun? Kau yang seharusnya dapat bangun lebih pagi dariku. Menyiapkan makan untukku. Ini aku yang masak yang menyiapkan semuanya. Mandi sana kamu harus ikut denganku setelah sarapan. Ngga pakai lama", pinta Woohyun. "Hum? Mengikutimu? Untuk apa? Untuk konser? Bukankah kau perform masih nanti malam? Aku masih ngantuk", jawab Saeron yang masih menahan kantuknya. "Ish ish ish. Jika kau mengikuti konser boygrup lain pasti sudah kelewatan. Kau ini sekarang managerku. Kau harus mengikutiku kemanapun aku pergi. Aku mau latihan pagi ini sama yang lain", jawab Woohyun. "Ha? Ketemu dengan member yang lain? Mau! Aku belum bertemu Myungsoo oppa kemarin. Aak L oppa saranghae. Changkaman beri aku waktu untuk mempersiapkan diriku", jawab Saeron heboh yang sontak membuat Woohyun terheran. "Woah! Kau harus menganggap idol bosmu ini paling tampan seantero jagat raya ini. Arachi?", sahut Woohyun dengan tingkat kepedeannya yang sangat tinggi. "Ish kau tampan tapi sayang menyebalkan! Sukanya menyuruh-nyuruh aku", sahut Saeron. "Wajar kau managerku. Oh iya kau giveaway saja tiket konsermu itu. Kau kan influencer. Kamu dibackstage nantinya. Tapi ingat jangan sampai yang lain tahu! Arraseo?", pinta Woohyun. "Tapi bagaimana kau bisa tahu jika aku seorang influencer?", tanya Saeron terheran. "Ah fans-fans aku sampai antartika pun aku tahu", jawab Woohyun sambil menggulung lengan tangannya. Seketika ia berhenti menggulung lengan tangannya dan menatap Saeron. "Waeyo?" tanya Saeron terheran dengan sedikit membelokkan kedua matanya. Woohyun memberikan tangannya kepada Saeron, bermaksud menyuruhnya menggulungkan lengan tangannya tersebut. Disitulah sifat manja Woohyun mulai terlihat. Saeron teringat perkataan Woohyun jika ia sudah menyiapkan makanan untuk Saeron. Ini adalah salah satu hal yang diimpikan Saeron untuk bisa mencoba makanan buatan biasnya sendiri.
YOU ARE READING
IDOL
FanfictionSebuah novel yang menceritakan tentang kebucinan serta kehaluan seorang fangirl yang menjadi kenyataan.