Pada Asa

13 3 1
                                    

Pada malam yang sunyi, kutitipkan kata pada rasa yang tak kunjung jua..

Pada malam yang gelap,
Kutitipkan asa yang tak tampak kasat mata..

Engkau..
Mungkin bisa terbang membawa lara,
Entah sudah berapa jauh kau berpijak pada bumi.

Entahlah.,
Yang ku tahu kau tak lagi sama,
Alurmupun kini sudah goyah oleh rasa,

Namun apakah asa tahu keadaanmu pada nyatanya?
Apa ia tahu setiap detik, menit,jam,hari,bulan, bahkan tahun, kau masih saja bergelung pada asa.

Hahh,,
Mungkin tidak.
Kecil kemungkinan untuk membuatnya menjadi realita.

Sabar,,
Mungkin hanya kata itu yang mampu kuberi sebagai kata mujarab untukmu..

Tak terlalu berkesan,
Hanya saja banyak makna tersirat yang terkandung di dalamnya.

Entahlah...
Kuharap kau mampu mencerna semua ini,
Aku yakin kau masih menerka-nerka tiap bait yang kutulis.

Maaf,
Aku memang seperti ini pada dasarnya, suka merumitkan hal yang tak sepatutnya di rumitkan.

Sudahlah..,
Jangan berfikir terlalu keras, jika tak mampu, jangan kau paksa dirimu untuk mengerti.

Jangan kau gali setiap makna dalam kataku ini, biar aku dan Tuhan saja yang tahu.

Egois katamu?
Jika benar, lantas mengapa aku masih menarik ulur asa.

Aku memang begitu katamu,
Rumit.

Ya itulah aku,
Terimakasih wahai asa.

Sajak BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang