1. ANEH

25 1 0
                                    

"Kamu mau kan sama dani lagi kan"? Tiba-tiba suara itu datang di waktu subuh ini. Hadeh telingaku rasanya mau pecah aja. Bayangkan ayahku itu sudah 3 bulan terus bertanya ke ibukku. Pertanyaan yang sama, nada yang sama. Terulang dari tetangga nanem pisang, sampai pisangnya sudah berbuah. Yaampun gak ada bosan-bosannya

Ayahku seperti itu sejak ada temannya yang datang ke rumah. Temannya itu memberitahukan kalau dia ditinggal istrinya dan kembali ke mantannya. Habislah, ayahku jadi parno. Terlebih lagi ayahku sekarang sedang stroke, ke parnoan beliau sudah semakin menjadi-jadi.

Aku males banget keluar dari kamar ini. Tapi aku mesti sholat, gimana ini? Terpaksa deh keluar aja meskipun aku harus mendengarnya. Pernah sekali aku melerai mereka dan bilang ke bapakku untuk melupakan masa lalu, dimana ibukku pernah pacaran dengan orang lain sebelum ayahku, tapi aku malah dimarahi karena membela ibu, dan bapakku mengancam keluar rumah. Sumpah deh aku nggak ngerti lagi pikirannya. Lebih baik aku diam dan menjalani hari-hari ini. Ini nih yang garai aku wedi rabi (takut nikah)

Jam setengah enam, hp ku bunyi. "Kesini-kesini" ayahku telpon. Hadeh....Kesalahan apa lagi ini yang aku lakuin sih sampek dipanggil pagi pagi. Aku pun jalan ke kamar bapakku dan rupanya ingin ngajak ngomong empat mata

"Lancar kuliahmu"

"Lancar pak"

Judul tesis sudah ada?"

Belum pak, masih kesulitan nyari refrensi judul"

"Oiya-iya, jadi begini ya, kemaren udztadmu ngaji datang ke rumah, habis magrib, terus mau memperkenalkan sama orang ini"

Dilihatkanlah aku foto seorang pria berjas memegang bunga. Sepertinya foto kelulusan.

"Jadi orang ini lagi nyari istri, udztadmu ingat ke kamu kalau kamu belum menemukan jodoh, jadi ditawarkan ke kamu? Gimana?"

"iya pak saya mau, saya tunggu kabar nya, dia yang mau menghubungi saya kan"

"Iya, bapak sudah kasih foto kamu, waktu yudisium, ini"

Kulihat fotoku yang memakai makeup, tubuhku juga kelihatan kurus, biasalah efek kamera

"Iya pak"

"Gimana? Kamu seneng"

"Biarlah dia yang menghubungi dulu, jodoh ada di tangan Allah, kalau dia tertarik, pasti menghubungi saya"

"Iya, semoga bener-bener jodohmu itu"

Perkataan ayahku itu tak kurespon " Permisi pak saya ijin ke kamar mandi"

.

.

Yaampun pagi ini tak terduga sama sekali, ada-ada aja kabar aneh-aneh. Udahlah lupain aja, palingan cowok itu nggak minat lihat aku. Secara aku gemuk dan nggak cantik. Pasti cowok itu carinya yang kurus, langsing, putih, bening kayak bihun. Lupain-lupain kabar tak penting itu.

Pikirku kabar mengejutkan ini sudah berakhir, akhirnya buyar setelah seorang wanita dan pria paruh baya datang, beserta anaknya membawa seserahan lamaran

INDEED WEIRD LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang