Mentari pagi sudah menyinari bumi dengan terangnya.suara alarm yang Icha pasang sudah terdengar hingga ke seluruh pelosok kamarnya.
Dengan sigap Icha pun mematikan alarm nya.icha bangkit dari kasur nya dan merenggangkan pinggang nya,icha membuka jendela kamarnya,Ia menghirup udara luar dalam-dalam hingga memenuhi rongga perutnya.kemudian ia hembuskan secara pelan pelan.
Icha berbalik badan,ia merapihkan kasur nya yg sedikit berantakan.
Icha lanjut melangkahkan kaki nya kedepan cermin seraya mengambil handuk nya.icha hanya tersenyum di depan cermin.
Icha membalikan badannya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Sekarang waktu sudah menunjukkan waktu 08:30wib.hari ini Icha tidak sekolah dikarna kan hari Minggu.
Icha sudah menyelesaikan mandi nya dan juga sudah merapihkan dirinya.icha duduk di meja rias nya untuk berdandan,ia mengoleskan sunscreen di wajahnya yg dilanjutkan nya dengan memberi polesan bedak di wajahnya dan sedikit liptint pink di bibir cantik nya itu.ia hanya mengurai rambut nya.yang sebelumnya sudah ia keringkan menggunakan hair dryer krna habis keramas.
Icha bergegas menuruni tangga,ia melihat bunda nya yg sedang menonton acara televisi sambil merebahkan dirinya di sofa tv.
Icha menghampiri Sisca.
"Mah,icha berangkat dulu ke caffe yaaaa"Yaa sebab Icha membersihkan dirinya pagi pagi ini adalah ia ada janji dengan irma,untuk ngafe di caffe thereecoffe.dan ya berhubung juga hari ini adalah hari libur sekolah nya,tentu saja Icha tidak akan membuang buang waktu liburnya hanya untuk rebahan diri di dalam kamar nya.
Sisca membangunkan badannya,ia sekarang duduk di sofa tersebut.
"Iyaa,hati hati ya sayang,ntr kalo udh pulang chat bunda ya,biar bunda suruh pak ibnu jemput kamu"
"Iya Bun"ucap Icha seraya menyalimi bundanya.
Icha berlari menuju pintu rumahnya dan melihat pak ibnu yang sedang mengelap kaca spion mobil.
"Pak,kita langsung brngkat aja ya"
"Oiya baik non"
Icha dan pak ibnu sudah masuk kedalam mobil,pak ibnu dengan sigap nya menyalakan mesin mobil yg sebelumnya sudah ia panaskan terlebih dahulu.
"Ke caffe thereecoffe ya pak"
"Siap non"
Akhirnya Icha sudah sampai di depan pintu caffe therecoffe.icha bergegas memasuki caffe,karna ia tahu pasti Irma sudah sampai sejak sedari tadi.
icha melihat banyak sekali pengunjung dalam caffe itu.ia melihat Irma dengan keadaan berdiri dengan raut wajah kebingungan.icha melangkah untuk menghampiri Irma.
"Maa Lo udah nyampe dari tadi"ujar Icha seraya memecahkan raut kebingungan di wajah Irma
"Yaampun untung Lo cepet dateng"ujar Irma dengan raut wajah ketakutan.
"Emng kenapa si,kok lu keliatannya kyk orang ketakutan gtu?abis maling lu ya?yaampun Irma lo tuh gbole begtuuu"ujar Icha tanpa berfikir.
"Enak ajaa lu kalo ngomong,dasar ubi ungu"
"Ya,abisnya raut wajah Lo begitu bnget kek orang naber tau ga"ujar Icha dengan nada cengengesan.
"Hmm,ya Lo liat aja noh semua meja tuh penuh,dan kita mau duduk dmna?,dari tadi tau ga si gua nunggu disini"
"Yaa maaf gua telat,tapi klo urusan meja penuh bisa aja kan kita nimbrung ke meja orang hehe"ujar Icha tanpa dosa.
"Enak aja lu ngomong nimbrung nimbrung,kalo kita mau nimbrung minimal kita kenal lah sama dia atau satu sekolah sama dia"
"Iya juga si"ujar Icha
Irma melirik lirik setiap meja ia melihat seseorang yang ia kenal dan juga seseorang yang Icha kenal.
"Ichaaa caaa caaa liat deh"ujar Irma gembira gembira gmnaaa gtu wkwk
"Apaansi,liat apaan?!"
"Ituuuuu"ujar Irmaa seraya mengarahkan kepala Icha ke meja yg ia lihat tadi.
"Ka Farrel?"ujar Icha
"Iyaaa''
"Kok dia bisa ada sini ya?"
"Mana gue tau,yudh klo gtu gimna kalo kita numpang duduk di meja dia,mumpung dia juga sendiri kyknya"ujar Irma seraya menarik tangan icha untuk sampai ke meja Farrel.
"Ih irmaaa apaansi jngannn"ujar Icha yg sehabis itu pasrah dengan tingkah laku sahabatnya ini.-----------------------------------------------------------
Maaf yaa temen temen cerita cmn sedikit,maklumin aja yaa.dan kalian jngan lupa vote dan baca cerita aku sampai akhir bab ya.
Jngan lupa ni kalian bisa follow akun Instagram sayaa
Ig:@putrinsyaangrh_Trmksi krna anda sudah membaca cerita saya