TYPO MY TYPE_
🌹🌹🌹
Sehun memandangi fotonya bersama sang kekasih, rasa rindu menyelinap semakin menggerogotinya. Ini hampir dua bulan pria itu menghilang dan Sehun harus menanti tanpa kepastian. Tak ayal hal ini membuatnya sering merasa uring-uringan dan melakukan pekerjaan dengan mood yang buruk. Untungnya ia masih bisa bersikap profesional.
Ayolah, siapa yang ingin ditembak peluru nyasar tentu itu tidak lucu dan Sehun tidak mau bertanggung jawab.
Hari ini dia sudah membunuh 3 orang terpidana mati, sebagai eksekutor Sehun bukanlah yang menangani kelas rendah. Biasanya yang jatuh ke tangan Sehun adalah manusia yang sulit mati dan memiliki tindak kejahatan di atas rata-rata. Entah bagaimana disela waktu istirahatnya ia malah asyik merindu sedang ada dua nyawa lagi yang menanti untuk mati ditangannya.
Nama kekasihnya Lee Chanyeol, sangat tampan dan berkarisma. Orangnya dewasa dan sangat ramah. Sehun selalu suka kalimat manis dari kekasihnya itu, yang mana selalu berhasil membuat dirinya memerah bak kepiting rebus. Perlakuan Chanyeol padanya pun sangat spesial, juga selalu memberi kepuasan terbaik (tak perlu dijelaskan bukan?)
Namun di balik itu ia tahu Chanyeol memiliki banyak luka. Sehun sangat bangga bisa menjadi bagian dari hidup Chanyeol yang malang, tapi pria itu sangat optimis dan bekerja keras. Jarak umur keduanya sepuluh tahun, jelas Chanyeol sudah sangat matang untuk Sehun yang baru lepas dari masa labilnya. Namun Chanyeol sangat mencinta, apapun ia lakukan jika itu untuk Sehunnya.
Ia terkejut saat rekannya memasuki ruang kerjanya. "Ada apa?"
Wajah pria itu tampak tegang, sepertinya ada hal yang mengkhawatirkan.
"Kita mendapatkan tersangkanya, tapi aku takut kau tak akan sanggup menghukumnya, Sehun." Ucapnya to the poin setelah terdiam cukup lama.
Sehun mengerti, tiba-tiba rahangnya mengeras dengan gigi bergemelutuk. Akhirnya ia menemukan si bejat yang telah tega membantai keluarganya, bahkan membunuh adik dalam pelukannya. Tangannya mengepal, mengapa si gila itu sangat ingin mati dengan datang tepat waktu saat ia sedang dalam mood yang buruk.
Namun, bagaimana rekannya ini berucap Sehun tak akan sanggup membunuhnya sedang ia sangat membenci si bedebah pembunuh sialan itu? Lelucon!
"Sehun aku tahu kau sangat membencinya, tapi aku tak menjamin bagaimana reaksimu saat melihat siapa sosok itu sesunggunya."
"Kau tahu, 3 diantara mereka sudah ku hancurkan jantungnya. Bahkan satu ku penggal kepalanya. Mengapa kau meragukanku, Detektif Lee?"
Orang itu tampak ragu menjelaskan, ia hanya menatap Sehun. Tugasnya hanya menyampaikan pesan agar Sehun menemui orang itu, tapi ia merasa sangat tak enak sekarang. Ia mengenal Sehun sebagai seorang dengan tempramen buruk, apalagi menyangkut si pembunuh yang membantai keluarganya. Hanya kekasihnya yang sering menenangkan Sehun, tetapi pria itu dua bulan ini menghilang dan...
"Dia akan melakukan persidangan 4 hari lagi dan sudah dipastikan ia akan mendapat hukuman mati. Selain khasus keluargamu, ada banyak keluarga lain yang bernasib sama denganmu. Bahkan kami berhasil meringkusnya karena telah mengetahui target mereka yang ingin membantai dan merampok rumah keluarga Yoo."
"Kau benar. Chanyeol pasti akan senang mendengar orang yang telah membunuh orang tuanya sudah tertangkap." Sehun tersenyum miring.
Rekannya menatap Sehun dengan pandangan sulit diartikan, guratan kekhawatiran kembali hadir. "Ku harap kau menyiapkan hatimu dan menahan emosimu saat menemuinya nanti."
Sehun mengerut bingung, bagaimana maksudnya?
"Aku permisi dulu, Sehun." Pria itu meninggalkan ruangan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sit Down
FanfictionManusia itu hanya bisa menyalahkan manusia lainnya. CHANHUN FANFICTION BOYSLOVE ___ 120420