Chapter 1 : Kris dan Jeans

29 0 0
                                    

Bus besar yang membawa banyak penumpang di pagi hari itu berhenti halte. Beberapa penumpang turun, diantaranya ada yang tergesa-gesa ada juga yang.. sangat sangat santai.

Berbalut jeans dan kemeja hoodie--jangan lupakan airpod yang sedang ngetren saat ini, gadis itu turun dari bus dengan santai.

Kris namanya, saat ini ia berada dalam semester akhir kuliahnya. Dengan pakaian yang asal dan sudah tidak memikirkan lagi penampilan, Kris hanya berharap ia cepat cepat lulus sehingga tidak bertemu lagi dengan tumpukan kertas yang membuatnya mual.

Perjalanan dari halte menuju kampusnya memakan waktu yang lumayan, tapi paling tidak itu sekaligus untuk olahraga--karena memang ia tidak pernah olahraga, terlalu malas.

Terlalu malas melakukan segala hal, sampai sampai soal cinta. Omong omong cinta, Kris bukanlah gadis pemalu ataupun garang sehingga tidak ada pria yang mendekatinya.

Dia adalah gadis cuek dengan tampang asia yang lumayan yang personalitinya dapat membuat banyak pria patah hati, tapi senyum khas lebarnya membuat banyak orang jatuh hati. Yah, itulah salah satu kelebihannya, jarang tersenyum, tapi saat sudah tersenyum, kupastikan hati orang yang melihatnya akan lebih hangat dari biasanya.

Untuk lebih detail fitur wajahnya seperti Bae Suzy tapi dengan polesan wajah yang Asia tenggara. Dengan tinggi 5'2 feet dia termasuk rata rata gadis Asia tapi termasuk dalam kategori cewek mungil di kampusnya, ya, di Amerika serikat.

Sampailah Kris di kampus "tercintanya". Masuk kelas, duduk di bangkunya dan kemudian..

"Kris! Kau 1 menit 27 detik hampir telat masuk kelas!"

Kris menghela nafasnya, cukup melelahkan berjalan dari halte ke kampusnya. Ia bahkan belum sempat mengatur nafasnya dengan baik.

"Kau tau? Sekarang ini kelas siapa? Kelas Mr. Taylor! Kupastikan kau akan mati jika telat!"

"Sepertinya aku akan mati karena mendengar ocehanmu daripada Mr. Taylor"

"Apa?!"

"Kalau setiap pagi seperti ini, kurasa aku akan benar benar mati"

"Ahh, kau menyebalkan Kris. Seperti biasanya"

Gadis berambut pirang tersebut mengeluarkan sesuatu dari tas feminimnya. Lipstik berwarna pink nude milik brand ternama. Ia memakainya dengan santai, tidak peduli beberapa pasang mata yang sirik melihatnya.

Setelah selesai dan kembali memasukan lipstiknya, ia terlihat agak bingung memikirkan sesuatu.

Ia menengok ke belakang kursinya menoel Kris yang sedang merebahkan kepala di atas meja.

"Hey Kris"

"Hmm", Ucap Kris tanpa merubah posisinya

"Ada yang aneh"

"Satu satunya hal aneh yang kutahu hanyalah kau, Lana"

Lana mendesis, temannya yang satu ini benar benar blak blakan. Menyebalkan memang, tapi entah mengapa Lana cocok berteman dengan Kris.

"Ah benar benar, bukan itu!"

"Lalu"

"Aneh sekali, harusnya Mr. Taylor akan masuk kelas sesaat kau duduk di kursimu. Tapi sudah limat menit berlalu ia masih belum datang"

Kris mengangkat kepalanya, melihat sekitar. Benar juga, sudah jadi kebiasaan rutin bahwa Mr. Taylor datang tepat saat ia duduk di kursinya. Apakah hari ini ia tidak datang?

"Mungkin saja dia tidak masuk. Harusnya kau senang karena dia dosen yang paling menyebalkan yang pernah aku tahu"

Lana menggerdikan bahunya, "hmm, mungkin saja"

Math LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang