Part 1

15 2 0
                                    

Perkenalkan namaku Ainsley Amber, ini nama pemberian dari almarhum Papi yang katanya itu artinya "gadis yang ber-energi dan berharga". Aku biasa dipanggil 'Sley' oleh teman-temanku. Sedangkan dirumah aku biasa dipanggil 'adek' oleh papi, mami, dan kakak perempuanku satu-satunya, namanya Anabella Amber, dipanggil bella. Bella 2 tahun lebih tua dari pada aku.  Kini umurku sudah menginjak 23 tahun.

🐾🐾🐾

Ini cerita mengenai diriku 8 tahun silam, dimana papi, mami, Bella dan Aku masih tinggal di Medan. Saat itu aku yang berumur 15 tahun, merupakan murid baru  di salah satu SMA Swasta di Kota Medan.

Ada begitu banyak kenangan, cinta, kasih sayang, dan tak sedikit juga luka yang ada. Semuanya kini merupakan kenangan manis yang kubalut dalam sebuah ingatan yang nyata.

🐾🐾🐾

"Bellaaaaaa", aku yang sudah berseragam rapi ini, menaikkan suaraku sampai 8 oktaf, bisa-bisanya anak ini masih tidur dengan pulas dihari pertama masuk sekolah. "Woi, bell kau kalok gak bangun jugak, kutarek ubun-ubunmu ya!", teriakku geram dengan kelakuan kakak perempuanku ini.

"Iyaloo, ini haaa. Bangun aku, puas kau? ". Jawab Bella sambil membelalakkan matanya tidak sanggup lagi mendegar teriakan maut dariku. Tapi berselang beberapa detik saja mata bella mulai menutup kembali. Aku yang geram dengan kebiasaan buruk anak satuni mencoba mengelus dada dan pergi keluar dari kamar, "akh sukak kau ajala, pokoknya dah kubangunkan ya.. Mending aku berangkat sendiri ajala", dari pada aku makin emosi dengan kelakuan Bella yang susah kali di bangunin kayak orang gak bernyawa, aku memutuskan untuk berangkat sekolah sendiri.

Satu demi satu anak tangga kuturuni, dan tibalah aku diruang makan yang tidak ada siapapun disana kecuali aku. Karena pekerjaan papi dan mami yang banyaknya minta ampun, kami memang jarang bertemu. Tapi bagiku itu gak masalahsi, karena ya mau kekmana lagi yakan orang tua mana bisa tukar tambah, wkwkwk. Aku tetap sayang papi mami selamanya.

Di meja makan, sudah tersedia sarapan yang dibuatkan oleh bibi untukku dan Bella. Dengan cepat kuhabiskan sarapanku dan memasukkan kotak bekal kedalam tas. "Bibi..." aku memanggil bibi untuk berpamitan dan berangkat ke sekolah. "Di dapur non... Non Sley berangkat aja bibi nyuci lagi piring", sahut bibi. Aku langsung berlari kedapur dan mencium pipi bibi yang sedang mencuci piring. " Sley berangkat bi... Do'ain Sley dapat bangku belakang samping jendela ya bi,,, hahaha" ucapku ke bibi sambil tertawa. "Non Sley doanya yang bagusan kek, ketemu cogan misalnya HAHAHA", tawa kami berdua meledak memenuhi dapur.

"Sley berangkat ya bi,,,, itu BTW si bella masih molor bi. Bangunin ya bi...", aku segera berlari keluar rumah dan samar-samar mendengar suara bibi yang mulai teriak-teriak bangunin Bella. Aku hanya tersenyum tipis dan segera menaiki mobil. " Ayok pak saleh kita berangkaaattt ", teriakku dengan semangat. " Non Bellanya kemana non sley, enggak barengan?", tanya pak saleh, dengan dahi mengkerut. "Tinggalin deh pak dia masih di alam mimpi, biarin bawak mobil sendiri dia", jawabku santai. "Oooookedeh non berangkaaat".

💮💮💮

Jarak sekolah dan rumahku tidak terlalu jauh hanya sekitar 15 menit. Sekolah ini adalah sekolah pilihan Papi Mami, katanyasih ini sekolah paling bagus dan paling mahal di Medan. Kalok akumah anaknya gak ribet ngikut aja mau dimana kata papi mami.

"Dah sampek kita non...", ucap pak saleh membuyarkan lamunan yang sepanjang jalan menatap kearah kaca mobil dengan pikiran kosong. "oih,,, cepat jugak kita nyampek, makasi pak saleh.." ucapku sambil membuka pintu mobil.
"sama-sama non.."

Ketika aku keluar dari mobil aku sudah ditunggu oleh seseorang digerbang sekolah, sepertinya dia teman satu kelasku yang di suruh untuk menungguku di gerbang.

.
.
.
.

Jangan Lupa Klik Suka ✨

Awan UnguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang