Chapter 01. Noviant Juan Sandei

24 4 8
                                    

Pukul 18.00 malam.

Tiiiiiitttt.....

Suara mobil mengerem terdengar jelas, mobil yang membawa Zuan akhirnya berhenti di depan sebuah rumah yang tidak besar namun juga tidak kecil. Ukuran rumah ini pas untuk ukuran sebuah keluarga kecil yang bahagia.

***

Dalam mimpi Xou Zuan.

Dia melihat dirinya sedang duduk disebuah bangku manusia fana.
Dia melihat ada 6 orang mengelilinginya, mereka semua mengolok-olok dia.

"Hey anak buangan! Mana orang tuamu itu!". Kata seorang anak yang ada di depannya.

"Cih! Juan! Kau dengar ini! Kau itu hanya seorang anak yang terlamlntar! Jangan sekali-kali kau dekat-dekat dengan Chelse!", ancam anak lainnya.

'Juan? Siapa juan? Dan dimana aku ini?'. Zuan tampak bingung dengan apa yang anak-anak ini bicarakan.

Saat dia masih bingung tiba-tiba tubuhnya bergerak sendiri dan menghajar anak-anak yang ada dihadapannya.

'Ini....ini ingatan dari anak yang tubuhnya sekarang dipakai olehku. Mungkinkah ini ingatan sebelum dia terbunuh?'. Zuan melihat kilas kejadian itu.

Dia melihat anak yang bernama Juan ini di pukuli habis-habisan oleh anak-anak yang menghina dia tadi, hingga pada akhirnya Juan kehilangan kesadaran dan meninggal.

Saat ingatan itu berakhir. Muncul ingatan lainnya tentang siapa anak yang tibuhnya dia pakai sekarang.

Anak ini bernama Noviant Juan Sandei, seorang pelajar di SMP Negeri 1 Pontianak. Ayah Juan pergi meninggalkan ibunya saat mengandungnya, setelah Juan lahir, ibu dan neneknya merawat dengan penuh kasih sayang. Saat Juan berumur 5 tahun, ibunya pergi bekerja sebagai TKI di Malaysia dan menitipkan Juan kepada saudarinya karena ibunya (nenek Juan) sudah meninggal.

Juan dirawat dengan buruk oleh tante dan suami tantenya (eyyaa tante dan om om). Mereka hanya memberi makan Juan 2 kali sehari, mereka juga menyuruh Juan untuk bekerja layaknya pembantu rumah tangga. Juan yang masih kecil hanya bisa menurut tanpa berani melawan sama sekali karena sebelum ibunya pergi, ibunya berpesan kepadanya untuk mendengarkan apa yang dibilang tantenya.

Saat Juan telah kelas 5 SD, teman-temannya suka mengejeknya karena dia tidak memiliki ayah, tetapi Juan tidak pernah menanggapi omongan mereka. Saat Juan duduk dibangku SMP, teman-temannya mengejek dirinya lebih parah. Mereka mengejek  ibunya adalah seorang lac*r yang mendekati orang-orang kaya di dinegara tetangga.

Tentu hal ini membuat Juan naik pitam, jika dirinya atau ayah sial*nnya yang dihina dia dapat terima, tetapi jika ibunya yang dihina maka dia tidak dapat menerimanya. Dan dimulailah hari-hari dengan perkelahian, seakan-akan pukulan dan tendangan sudah merupakan makanan sehari-hari.

Puncaknya yaitu hari ini pukul 9 pagi tadi. Dirinya dikeroyok habis-habisan oleh 6 orang kakak kelas. Sebelum dirinya tumbang tak sadarlan diri, dia berhasil membawa 3 anak menuju ruang perawatan intensif dirumah sakit dengan membanting kepala mereka didinding sekolah.

Untungnya sebelum dirinya menerima luka yang lebih serius, mereka ditemukan oleh security. Dan berakhirlah dia diruang UKS. "Anak yang menyedihkan. Setidaknya kau beruntung karena diriku yang memakai tubuhmu sekarang. Jika orang lain aku tidak tau apa yang akan mereka lakukan dengan tubuhmu yang menyedihkan ini, tetapi percyalah aku, Xou Zuan, akan melakukan semua keinginanmu sebelumnya. Aku akan memakai identitasmu mulai dari sekarang samapai selamanya sebagi Noviant Juan Sandei"

***

Pukul 00.01

Mimpi itupun berakhir dan dia perlahan membuka kedua matanya. Dia melihat dirinya sekarang berada disebuah kamar dengan cahaya lampu yang agak remang-remang.

"Ugh...ini kamarku? Walaupun ini dunia fana, tetapi bukankah kamar  ini sedikit menyedihkan?" Kamar yang sekarang menjadi miliknya ini hanya terdapat sebuah kasur lusuh yang entah sudah berapa lama tak dibersihkan, dan sepasang meja dan kursi belajar dengan buku-buku yang berserakan diatasnya.

"Huuuhh....aku tak boleh mengeluh. Setidaknya aku masih hidup." Kata Juan sambil memijat keningnya yang agak sakit.

KRIYUK! KRIYUK!

"Ah, ini kah yang disebut lapar? Terasa sangat aneh? Aku akan mencoba membuat sesuatu yang bisa dimakan."

Dia mencoba mengingat-ngingat sesuatu yang bisa dimakan menggunakan ingatan Juan sebelumnya. Dia pun menemukan suatu ingatan tetang makanan bernama Nasi Goreng.

"Menarik, aku akan mencoba makanan ini dulu. 《Change Power: Desteny to Creator》"

DING!

Muncul sebuah cahaya kecil didahinya, namun setelah beberpa saat cahaya itu menghilang seperti kemunculannya. 'Tetap membuat kepala terasa akan pecah!' Batinnya.

"Hufftt....baiklah, aku mulai! 《Creator Creation: Nasi Goreng》!"

Sebuah cahaya muncul dan menutupi atas meja belajarnya, begitu cahaya itu menghilang tampaklah sebuah pring yang diatasnya ada seporsi nasi goreng hangat (ugh yang nulis, yang ngiler).

Tetapi begitu cahaya seutuhnya menghilang, dia terduduk lemas dilantai. "Hah..hah....hah...apa-apaan tubuh ini! Hanya menciptakan sebuah makan kecil sudah membuatku seakan mengelilingi Alam Mula! Aku tidak akan memakai kekuatanku untuk sementara waktu kalau begitu, aku harus memperkuat tubuh ini agar dapat menampung daya kekuatanku." Katanya tersengal-sengal.

Selama ini dirinya diketahui memiliki kekuatan Destiny yang dapat mempengaruhi takdir seseorang, tetapi sebenarnya itu bukan kekuatan sejatinya. Kekuatan sebenarnya adalah Change Power, yaitu dia dapat memilih kekuatan yang dia inginkan untuk dia pakai. Semua kekuatan yang ada didunia ini dapat dia pakai, tetapi dengan catatan dia harus mengerti teori pembentukan dari kekuatan tersebut.

Destiny merupakan kekuatan pertama yang dia pahami, dan yang kedua adalah Creator Creation. Kekuatan Creator Creation ini dia pahami dengan melihat bagaimana The Begenning, Lin Zao, memakai kekuatannya karena pada dasarnya kekuatan Creator Creation adalah kekuatan Begenning yang lebih sederhana teori pembentukannya.

Dengan nafas yang tak beraturan dia mencoba berdiri dengan segala kekuatan yang masih ada pada dirinya. Matanya sudah sangat berat saat dia bergerak kearah meja belajarnya.

Walupun begitu, dia tetap menguatkan diri untuk mengambil sepring nasi goreng yang sudah siap masuk keperut. "Hmmp! Rasa ini! Apakah ini yang disebut rasa kenikmatan dari makanan?! Setidaknya kelelahanku terbayarkan tak sia-sia!" Dia pun menikmati makanannya hingga habis menyisakan piring dan sendoknyA saja (ya iyalah, gak mungkin jugakan embat tuh piring dan sendoknya juga).

Setelah puas makan, dia menghilangkan piring dan sendok yang dia ciptakan kembali menjadi energi dan masuk ketubuhnya.

Dia mengusap perutnya yang akhirnya merasakan apa itu artinya kenyang dan puas

"Aku tak sabar memulai hari baru 5 jam dari sekarang."

Juan pun memilih kembalu beristirahat, dia akan sibuk memikirkan rencana besarnya mulai besok, jadi dia harus memiliki tenaga yang besar.

Berasambung.....

Catatan Penulis:
Mulai chap ini sampai seterusnya,  Zuan akan memakai nama Juan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Legend of Absolute AuthorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang