bab 4

24.5K 181 85
                                    

Ilham pun bingung meratapi nasibnya kini yang harus menjadi wanita. Rencananya untuk kabur sepertinya gagal karena penjagaan yang ketat. Dan villa yang ditinggali pak handoko dan nadia ternyata berada ditengah lautan. Jauh dari keramaian kota.

Keseharian ilham pun hanya duduk dirumah. Sesekali ada instruktur yang mengajarinya memasak dan berdandan. Semenjak seminggu disini pun ilham tak pernah memakai pakaian pria. Juga 3 kali sehari dia harus minum obat yang tak ia ketahui.

Seminggu berlalu ia pun mulai terbiasa dengan hal hal seperti ini. Mulai dari berdandan, memasak, memakai pakaian wanita. Terkadang ia kesepian karena pak handoko adalah seorang manajer yang harus kerja ke luar kota. Dan nadia sendiri masih melanjutkan sekolahnya.

"Mama. Lagi apa?" Ucap nadia.

"Nadia. Kok kamu gak berangkat?" Jawab ilham terkejut.

"Iya. Sengaja kangen soalnya sama mama." Ucap nadia.

Ilham pun sebenarnya risih atas ucapan nadia yang slalu memanggil dia mama. Tapi karena sudah terlalu sering ilham pun memakluminya.

"Oh ya ma. Kemarin papa kesini gak?" Tanya nadia

"Enggak. Katanya mau meeting ke luar kota selama 3 hari." Ucap ilham.

"Kasian mama ga ada yang jagain. Ih papa ini gimana sih? Punya istri kok ga dijaga!" Celetuk nadia dengan nada kesal.

"Jangan ngomong kaya gitu nad. Bagaimanapun ia itu papa kamu." Ucap ilham.

"Ya salah sendiri. Punya istri ditinggal sendiri. Apa gak kasian. Udah mah. Nanti aku temenin aja!" Ucap nadia

"Nad. Apa kamu beneran mau aku jadi mama kamu?" Ucap ilham

"Ngomong apa sih ma?" Ucap nadia.

"Nad. Tolong plis jawab gue!" Ucap ilham.

Nadia pun menjadi diam sebentar
"Iya. Aku mau kamu jadi mama aku!" Ucap nadia

"Kenapa?" Tanya ilham.

"Karena aku sayang sama kamu. Dan aku ga mau kehilangan kamu." Ucap nadia.

"Kalo kamu sayang kenapa kamu ngerubah aku kaya gini nad?" Tanya ilham.

"Karna aku takut akan ada wanita lain yang milikin kamu. Jadi aku buat kamu jadi begini." Ucao nadia

Ilham pun tak percaya atas ucapan nadia.

"Trus aku juga masih kangen sama mama. Masih ada hal yang ingin aku habiskan dengan dia. Ya walaupun kamu bukan mama asliku. Tapi aku udah nganggap kamu mamaku." Ucap nadia

Nadia pun memeluk ilham dengan erat.

"Plis jadi mama aku ya!" Pinta nadia.

"Aku gatau nad. Apa gue bisa apa gak?" Ucap ilham.

"Tenang. Kamu pasti bisa kok." Ucap nadia sambil memegang tangan ilham.

"Oke. Gue coba." Ucap ilham.

Nadia pun bahagia. Waktu pun mereka habiskan bersama. Bukan seperti kemarin yang seperti seorang kekasih. Ilham pun perlahan menikmati kehidupanya yang baru untuk menjadi mama bagi Nadia.

Sebulan berlalu. Tubuh ilham pun mulai berubah. Mulsi dari kulit yang halus dan cerah. Rambut yang mulai sebahu. Dan tonjolan diarea dada pun mulai muncul.

Sudah sebulan ilham tinggal dirumah itu. Ia pun mulai agak terbiasa hidup sebagai seorang wanita. Apalagi kedekatannya dengan nadia sebagai anak dan ibu pun jadi semakin akrab.

Pak handoko pun mulai senang atas perubahan ilham yang mendekati wanita. Bahkan suatu waktu pun pernah pak handoko menggagahi ilham. Tak peduli ia laki laki atau wanita. Bagia dia. Ilham adalah istrinya.

Ilham pun mulai melupakanya identitasnya sebagai laki laki. Bahkan ia pun mulai mengganti namanya menjadi maya. Ia nama istri pak handoko dulu.

"Ya ampun mama sekarang udah lebih feminim ya nad?" Ucap pak handoko.

"Iya pa. Kayaknya sebentar lagi aku bakal punya temen shoping nih." Ucao nadia sedikit meledek.

"Apaan sih kalian. Ga boleh ya kalo mama jadi begini?" Ucap ilham  sambil ikt nimbrung kedua orang tadi yang sedang menonton tv.

"Ga kok. Justru aku namba cinta sama mama." Ucap pak handoko genit.

"Ih papa ini jangan bilang begitu. Kan mamanya jadi malu." Ucap nadia.

"Iya². Oh ya ma. Minggu depan dokter yang buat operasi mama udah siap jadi tinggal operasi aja." Ucap pak handoko.

"Operasi apa?" Tanya ilham bingung.

"Ya ampun ma. Operasi buat mama jadi wanita lah ma. Ntar biar bisa nikah sama papa" ucap nadia

"Kenapa kamu bingung ya ma?" Tanya pak handoko

"Enggak kok. Cuman kaget denger berita itu aja." Ucap ilham yang kaget mendengar berita itu.

Ilham pun bingung karena ini adalah dua pilihan yang harus dipilihnya.

Karena disatu sisi dia udah nyaman sama keluarga ini. Dan kebersamaan dikeluarga ini udah buat Ilham jadi bahagia lagi.
Dan disatu sisi dia adalah laki laki normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku menjadi wanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang