Pada sedih yang tak berujung, pada pinta yang tak pernah putus, pada rasa yang tak pernah padam kita pernah sedekat nadi lalu sejauh bumi dan langit. Nafasmu masih menderu dijantungku. Prihal mencintai aku hanyalah pemula,mau kau mainkan ataupun tidak peranmu bagiku, semesta tetaplah adil karena menghadirkanmu di sela sudut tangisanku. Terima kasih telah memberi kesan sekaligus resah, untuk itulah aku rindu prihal sedih bercampur bahagia. Kapan tahun mari kita bersua lagi bertukar cerita walau tokoh utamanya bukan kita lagi.
Pada akhirnya kita hanya bisa saling mengikhlaskan , sekuat apapun usaha jika semesta menolak maka semua akan sia sia. Tetaplah tersenyum meski semua hal yang kita rencanakan hanya menjadi rancangan. Hidupku dan hidupmu masih panjang dan boleh jadi kedepan ada yang lebih baik untuk kita berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
untukmu
Randombagiku kau bukan gemerlap bintang, bukan pula jingga senja , kau adalah pagiku, teman ku tersenyum setelah mati.