Part 2

438 33 14
                                    

Di tengah malam Yoon terbangun dan mencoba untuk berdiri. Dia melihat Mino masih terlelap karena kelelahan di sebelahnya.

Tubuh Yoon terasa sangat sakit bahkan saat berjalan dan kakinya bergesekan dia merasa ingin menangis karena lubangnya ikut tergesek.

Yoon mencari-cari pakaiannya dengan gerakan pelan takut membuat teman tidurnya terbangun. Setelah selesai berpakaian dia keluar dari kamar itu dan bersiap untuk pulang dengan menggunakan taxi

Udara malam itu terasa hangat tapi entah kenapa hatinya terasa dingin. Yoon sampai di apartemen kecil dipinggiran kota yang terlihat kumuh dan kemudian masuk ke dalam apartemen sewaannya.

Yoon membuka pakaiannya kemudian masuk kamar mandi sambil menangis dan menggosok semua bekas yang di tinggalkan oleh Mino. Bekas-bekas keunguan itu hampir terlihat di sepanjang leher jenjang dan disetiap jengkal tubuhnya begitu juga di paha bagian dalamnya, kissmark itu begitu banyak dan membuat Yoon makin putus asa karena dia ingin sekali menghilangkannya. Tubuhnya sekarang kotor, dia telah menjual tubuhnya untuk dijamah orang lain.

Setelah selesai mandi, Yoon melihat ponselnya dan disitu ada notifikasi transferan uang yang dia terima beberapa jam lalu. Mino berkata jujur saat dia mengatakan dia akan memberi uang tips yang banyak untuk Yoon, karena uang yang Yoon terima jauh lebih banyak dari kesepakatannya diawal.

Yoon langsung menghubungi penagih hutang yang selama ini mengganggu ibunya dan mentransfer semua uang yang dia dapatkan dari Mino, setidaknya dia bisa membayar sepertiga dari total hutangnya.
Setidaknya saat membayar sebanyak ini dia akan diberikan waktu lama lagi untuk melunasi hutangnya, dan Yoon berjanji untuk mencari pekerjaan paruh waktu lebih banyak lagi agar hutangnya segera lunas.

FLASHBACK ON

"Hai anak Busan" teriak Jinu memanggil Yoon

"Oh hai hyung ada apa?" Jawab Yoon kaget

"Sudahlah jika kau menyukainya nyatakan saja perasaanmu padanya" kata Jinu karena sering sekali dia melihat Yoon memperhatikan Rose salah satu anak populer di kampus ini.

"Hyung dia tidak akan pernah menerimaku, aku hanya anak miskin sedangkan hyung tau Rose berasal dari keluarga kaya"

"Kenapa kau sudah menyerah sebelum berjuang?"

"Aku bukan menyerah hyung, hanya aku sadar akan kenyataan" kata Yoon sambil tersenyum pahit

"Aku yakin suatu saat kau akan mendapatkan yang terbaik Yoon"

"Terimakasih hyung"

"Bagaimana jika aku mentraktirmu makan siang"

"Aku ingin sekali, tapi aku harus segera berangkat bekerja karena hari ini temanku sakit"

"Jangan sampai sakit dan istirahatlah yang cukup Yoon" nasehat Jinu

"Iya hyung terimakasih dan lain kali ingatlah kalau engkau memiliki janji untuk mentraktirku" goda Yoon sambil melambaikan tangan kepadanya dan berlari mengejar waktu untuk bekerja dan sekilas Yoon melihat senyuman serta anggukan dari Jinu.

Yoon adalah murid yang berasal dari Busan dan menerima beasiswa di universitas ternama di Seoul, Yoon sedang menempuh pendidikan dibidang seni musik.

Sebenarnya beasiswa yang dia terima adalah beasiswa penuh tapi untuk biaya makan dan tinggal di kota besar ini dia membutuhkan beberapa pekerjaan tambahan. Jadi Yoon bekerja sebagai kasir di minimarket serta dia mengajar musik untuk anak-anak kecil 3 kali dalam satu minggu sebelum dia berangkat ke Minimarket.

Yoon adalah anak yang tertutup dan jarang bergaul tapi entah kenapa dia bisa akrab dengan Jinu hyung.

Yoon mengenal Jinu saat Yoon menemukan Jinu tergeletak di jalan dalam perjalanannya pulang dari minimarker ke apartemennya. Dan karena menyadari bahwa Jinu adalah kakak seniornya di kampus maka Yoon membopongnya dan membawanya ke tempat tinggalnya

MISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang