PROLOG

142 27 13
                                    

Hi, welcome..

***

Manhattan. Kediaman Shancez, 2.30 a.m.

Terlihat seorang gadis tengah berjalan pelan menuruni undakan tangga. Berjalan tanpa arah hingga akhirnya ia sampai di halaman belakang, dimana terdapat kolam renang dengan kedalaman dua hingga tiga meter dalamnya. Namun seolah tidak perduli apapun, ia melangkahkan kakinya mendekati kolam.

Entah apa yang ada didalam benaknya, hingga iapun menyeburkan diri kedalam kolam. Damai. Itulah yang ia rasakan. Ia tahu bahwa kematian akan segera datang menghampiri nya, walaupun dengan cara yang amat menyedihkan. Perlahan air mulai masuk kedalam tubuhnya. Iapun terbatuk batuk didalam sana. Namun ia tidak merasakan panik seolah itu merupakan hal yang ia nantikan. Iapun menikmati bagaimana sisa hidupnya berlangsung.

Tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya yang riuh karena perbuatannya. Ia tetap berdiam diri menunggu untuk kematian yang akan segera menghampiri dirinya. Namun ternyata takdir berkata lain, seseorang menariknya keluar dari kolam. Menyelamatkannya dari kematian yang menyedihkan. Dan seseorang itupun menolong nya agar ia dapat kembali bernafas. Berusaha agar ia bisa kembali merasakan kehidupan didunia ini. Walau kenyataan pahit bahwa dunia sangat kejam kepadanya.

Iapun terbatuk, air keluar dari mulutnya. Namun tatapannya tetap kosong. Lalu seseorang itupun meraihnya untuk dibawa kedalam pelukannya. Tapi ia tidak menikmati ini. Ini seolah mengganggunya. Perlahan air mata lolos dipipinya. Ia menangis tanpa suara dengan tatapannya yang terlihat kosong, sangat menyedihkan. Seseorang yang memeluknya pun menyadari hal itu, dan semakin mempererat pelukannya.

"Shh.. I'm sorry, let me fix this for you"

Tbc
-A

SKYSCRAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang