Chapter 2 - Life Saver

81 26 51
                                    

Enjoy

Cahaya matahari pagi memaksa masuk melalui celah kecil yang terdapat dikamar itu, hingga memaksa seorang wanita yang tengah tertidur diatas ranjang untuk bangun. Perlahan kelopak mata cantiknya pun mulai terbuka hingga menampilkan netra indahnya. Setelah sadar sepenuhnya iapun langsung duduk.

Bantinnya pun menyernyit heran "Dimana ini?"

Iapun memperhatikan dan berjalan menelusuri isi ruangan ini. Tak lama setelah itu pintu pun terbuka dan menampakkan sesosok wanita paruh baya yang berpakaian seperti maid dan berkata "Selamat pagi, nona" setelahnya iapun membuka gorden kamar dan tersenyum. "Bila ingin membasuh diri terlebih dahulu anda bisa menggunakan kamar mandi yang ada diruangan ini, dan untuk pakaian ganti akan tersedia setelah anda membasuh diri"

Belum sempat Nathalie membalas perkataannya, wanita paruh baya itu kembali berbicara "Sarapanmu sudah tersedia di ruang makan nona, tuan berpesan agar lebih baik anda menunggu beliau pulang kerja"

Nathalie pun menyernyit keheranan, siapa tuan yang dimaksud? Namun iapun mengabaikannya dan lebih memilih untuk bertanya "Kapan tepatnya tuan mu itu pulang kerja?"

"Sekitar pukul 4 sore nona"

***

Saat ia sedang duduk tenang menikmati sore hari ditemani teh dan camilan, pintu kamar pun terbuka dan menampilkan seorang pria dengan pakaiannya yang sudah tidak lagi rapi, kemeja putih tanpa dasi dengan jas nya yang entah kemana dan lengan kemeja yang terlipat hingga siku tak lupa rambut yang acak acakan.

Dengan perlahan Nathalie pun bangkit dari duduknya, "Siapa kau?"

Pria itupun tersenyum ramah, "No thanks?"

Tidak mengerti apa maksud pria itu, Nathalie pun hanya menyernyit keheranan. "Apa maksudmu? Bagaimana aku bisa berterima kasih dengan.."

Melihat respon Nathalie yang seperti itu raut wajah pria itu pun berubah dingin tak ada lagi senyuman yang menghiasi wajahnya. Lantas pria itu pun dengan cepat memotong ucapan Nathalie. "Lupakan" setelahnya iapun berbalik dan berjalan kearah pintu, namun ketika mencapai pintu dan sebelum benar benar keluar dari kamar ia berkata "Ikut aku".

Karena penasaran Nathalie pun terpaksa mengikuti kemana langkah kaki pria itu pergi, batinnya terus bertanya tanya, hingga akhirnya iapun mengingat kejadian tadi malam dan mendapatkan jawaban perihal apa yang sebenarnya terjadi. Hingga membuat langkahnya terhenti dan tubuhnya tiba tiba terasa membeku sekaligus merinding ketakutan.

"A-apa yang telah terjadi?" iapun menunduk dalam dengan pikirannya yang melayang mengingat kejadian mengerikan tadi malam. George, pesta, halte, pria asing, dan yang terakhir.. suara tembakan. Dan iapun berkata untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ketakutannya itu hanyalah bagian dari mimpi buruknya.

"Ti-tidak, aku pasti bermimpi iya kan? Tidak ada tembakan apapun tadi malam benar?" iapun mendongkak menatap pria dihadapan nya meminta penjelasan, namun pria itu tetap bungkam.

Dan tak lama setelahnya terdengar helaan nafas pria itu dan ia pun berkata "Benar, kau bermimpi, now just follow me already and shut your mouth up"

***

Suasana restoran cukup ramai saat ini, beruntung ternyata pria dihadapannya kali ini telah mereservasi tempat agar mereka bisa mendapatkan privasi untuk bicara. Tunggu, bicara? Mengapa kejadian tadi malam tidak dibicarakan diapartemen saja dan direstoran eh?

Nathalie pun akhirnya menegakkan tubuhnya dan berdehem, dan saat ia baru saja akan membuka percakapan, pria dihadapannya mengangkat tangan kanannya. "Please, aku lapar, biarkan aku makan dengan tenang dan setelahnya kau boleh menanyakan apapun yang ada di kepala cantikmu itu"

SKYSCRAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang