chapter one.
Gadis cantik itu sedang terduduk lemas dipinggir jalan sambil menangis histeris, Entah apa yang dialami gadis berkemeja putih tersebut sehingga membuatnya keadaanya terlihat sangat kacau.
Terlihat lelaki berjaket army itu sedang dilema melihat gadis yang tengah menangis tersebut, Ia sangat Ingin bertanya namun gengsi memenuhi ego-nya. Setelah dipikir-pikir akhirnya lelaki itu menghampiri gadis itu sambil membawa satu botol air mineral ditangan kanannya
"Minum" ucap Alvin sambil menyodorkan air mineralnya. Namun yang ditawari masih tetap menangis, lama-lama Alvin bergidik ngeri saat dia menyadari sekarang ia berada ditempat yang remang-remang dan lumayan sepi.
"Jangan nangis, Suara lo mirip mba kunt.." belum selesai Alvin berbicara namun gadis itu mendongak menatap wajah Alvin. Matanya sembab,hidungnya memerah dan wajahnya pucat pasi.
"Lo gapap- Kayanya lo memang lagi kenapa-kenapa" ucap Alvin sambil mendengus kasar, gadis itu sudah pingsan duluan dan membuatnya mau tak mau membawa gadis ini kerumanya. Jika bukan kerumahnya mau kemana lagi? Masa iya ia harus meninggalkan gadis dihadapanya ini sendirian disini? Dipikir Alvin setega itu!?
•••
Aurel membuka matanya yang terasa berat perlahan, Saat ia membuka matanya ia terkejut kala menyadari saat ini ia bukan sedang berada dikamarnya.
"Sudah bangun?" tanya wanita paruh baya yang sedang melangkah mendekatinya.
"S-sudah" ucap Aurel gugup.
Ia sekarang ingat sesuatu, Ia kabur dari rumah lalu menangis histeris karna kejadian itu. Dan ia bertemu dengan lelaki tam- err- lelaki jelek yang mengatai suara tangisanya mirip mba kunti. Lalu ia pingsan?
"Jangan banyak gerak badan kamu panas,ini Makan dulu" ucap wanita itu saat pelayan datang membawa nampan berisi berbagai hidangan masakan.
"M-makasih banyak tante, Tapi kenapa saya bisa ada disini?" ucap Aurel sambil mengerjapkan matanya polos.
"Panggil Bunda Eve aja. Alvin katanya ketemu kamu saat kamu lagi nangis histeris terus pas dia mau kasih kamu minum eh kamu malah pingsan jadi kamu dibawa kesini." ucap Eve atau nama lengkapnya Evelyn.
"Ahh,gitu sekali lagi makasih banyak ya tan-Eh Bunda" ucap Aurel sambil menerima nampan yang disodorkan Pelayan kearahnya.
"Kamu makan dulu ya terus mandi nanti Bunda kesini lagi" ucap Eve sambil mengusap rambut Aurel penuh kasih sayang. Ahh Aurel bahkan tak ingat kapan terakhir Bunda-nya berperilaku manis padanya.
Ia dan bundanya terpisah karna Louis sangat tidak suka jika ia bertemu Vanya.
"Non ini bajunya" ucap Pelayan itu sambil memberikan satu kaos hitam dan satu celana jeans panjang.
"Makasih" ucap Aurel sambil mengangguk, lalu ia menikmati makanan yang pelayan itu siapkan dengan nikmat.
Ponsel Aurel berbunyi, Yang artinya ada notifikasi masuk.
Aurel terbatuk saat melihat notifikasi sialan yang masuk, itu dari Ibu tirinya dan kakak tirinya yang merenggut semuanya darinya. Aurel tak ingat kapan terakhir kali ia diperlakukan seperti manusia oleh kedua orang itu.
Alysha : pulang sekarang atau gua bikin ayah sialan lo tu makin benci sama lo. Jangan main-main Rel!!
Aurel mengepalkan tangannya lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setiap kali ia marah ia selalu menggunakan kamar mandi untuk me-rileks kan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Baby Boy | on going
Teen FictionBagaimana jika seorang badboy berparas Baby Face mencintai pacar orang? Dan berinisiatif untuk merebut gadis itu,Persetan dengan PHO jika itu keinginannya ia harus mendapatkannya. Egois bukan? Ya itu lah Alvin Skyer. Yang akan mendapatkan semuannya...