Chapter 7

1.8K 200 16
                                    

"Uso da! Heh, namae wa?" Seorang pria bertanya dan orang-orang mulai bergabung dengannya. Sebelum Yona bisa menjawab dia tiba-tiba pingsan membuatmu berlari ke arahnya. Kau akan mengangkatnya, tapi Hak segera datang dan mengendongnya.

"Siapkan tempat tidur dan makanan segera." Ucap Hak dan segera berjalan ke desa.

"Tuan muda bisa sebaik ini pada seorang gadis selain [Name]." Kata Han-Dae saat Hak melewatinya.

"Apa Kau mendengarkanku?" Hak bertanya dan Han-Dae lari meninggalkan Tae-Woo dengan tombak milik Hak.

Kau berjalan ke Tae-Woo dan dia berbalik ke arahmu. "Jii-chan wa doko desu ka?" Kau bertanya kepadanya dan dia mengerutkan kening.

"Dia pergi ke kastil Hiryuu. Pertemuan lima suku tiba-tiba diadalak." Dia menjelaskan dan Kau menganggukkan kepala.

"Aku mengerti ... pertemuan diadakan..." Kau mengerutkan kening kemudian Tae-Woo melanjutkan, "Biasanya tuan muda ada di kastil jadi aku pikir itu aneh bahwa mereka memanggil Ketua Mundok, di saat beliau sudah pensiun dari jabatan jenderal."

"Arigatou, Tae-Woo, sampai jumpa lagi." Kau berkata dan kemudian pergi.

Kau berjalan ke tempatmu, Hak, Tae-Yeon dan Mundok tinggal dan berjalan ke kamar mandi. Kau menyiapkan air hangat dan mulai melepas pakaianmu setelah mengunci pintu. Kau berjalan ke bak mandi yang diisi dengan cairan hangat dan melangkah perlahan ke dalamnya. Kau menghela nafas ketika seluruh tubuhmu tertutupi oleh air.

Air mata mengalir di wajahmu, Kau mencoba menghapusnya. Mereka mengalir seperti sungai tanpa akhir ketika Kau gagal menghentikannya mengalir. Kau mulai terisak dan meletakkan tanganmu di mulut untuk meredam suara.

"Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu.... Aku pikir dia peduli pada kami.... Soo-Won... hiks.." Ucapmu terisak.

Kau memasukkan kepalamu ke bak mandi dan mengusap wajahmu.

Kau bersihkan diri sebelum melangkah keluar dari bak mandi dan melilitkan handuk di sekitar tubuhmu, kemudian matamu membelalak ketika Kau menyadari bahwa Kau lupa untuk membawa pakaian ganti dari kamar mandi. Sekarang Kau harus berjalan di sepanjang lorong hanya dengan handuk yang menutupi tubuhmu.

Kau membuka kunci pintu dan melangkah ke lorong. Melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang akan melihatmu dalam penampilan yang tidak senonoh. Segera Kau berjalan dengan cepat menyusuri lorong ketika Kau mendengar suara-suara datang dari ruangan yang harus Kau lewati. Kau berharap bahwa orang-orang di dalam tidak melihat keluar pintu sehingga Kau dapat berlari lewati tanpa diketahui. Kau menyiapkan diri memegang handuk agar tidak tergelincir dan mulai berlari.

"Ah, itu [Name]!" Kau mendengar suara berkata, membuatmu berhenti di trek dan perlahan-lahan beralih ke suara.

Matamu yang melebar bertemu lima pasang mata ketika orang-orang di dalam ruangan menatapmu. Merasa wajahmu menjadi panas, Kau mulai mengambil langkah sebelum sebuah suara menghentikanmu lagi.

"Ya ampun, Kau benar-benar tumbuh dewasa [Name]. Sebelumnya Kau tidak akan pernah berjalan melewati lorong seperti ini di masa lalu. Apa yang mereka ajarkan padamu di kastil." Kau menoleh ke arah Tae-Woo dan melihat wajahnya merah. Melihat orang-orang di ruangan, kemudian kamu berseru kaget ketika Kau merasakan sesuatu menjerumuskanmu ke bawah. Kau mendongak saat melihat Tae-Yeon menatapmu dengan senyum lebar di wajahnya. Mata birunya yang besar memancarkan kebahagiaan.

"Okaeri Nee-chan!" Serunya dan Kau memeluknya dengan erat membuatnya tertawa.

"Tadaima Tae-Yeon. Apakah Kau baik-baik saja?" balasmu tersenyum padanya dan dia mengangguk. Dia turun darimu dan berjalan kembali ke Yona. Kau melihat Yona tersenyum. Itu membuatmu tersenyum juga, kemudian kau melihat ke arah para pria dan mendapati mereka menatapmu dengan wajah merah. Han-Dae mengangkat kedua tangannya untuk menutupi wajahnya dan Tae-Woo membuang muka sambil menggaruk kepalanya. Kau melihat Hak yang duduk di atas mereka dan memperhatikannya memandangmu dari atas ke bawah.

"Sebanyak aku suka melihatmu seperti ini, bukankah Kau berpikir tidak harus Kau memamerkannya kepada orang lain?" Hak berkata dan menghela nafas.

"Apa yang Kau bicarakan?" Tanyamu sebelum melihat ke handukmu. Matamu melebar ketika Kau melihat bahwa itu telah tergelincir dan nyaris tidak menyembunyikan payudaramu. Ini juga memperlihatkan setengah pahamu, dengan gerakan cepat Kau menariknya ke bawah dan membungkusnya erat-erat di tubuhmu, memastikan bahwa semuanya tertutup.

"Hei tuan muda, bagiku itu terdengar bahwa ini bukan pertama kalinya Kau melihatnya seperti ini. Apa yang kalian berdua lakukan di kastil?" Kau mendengar Tae-Woo bertanya pada Hak dengan wajah cemberut.

"Menurutmu apa yang kami lakukan?" Tanya Hak balik ketika Kau tiba-tiba berdiri.

"Kami tidak melakukan apa-apa!!!" Kau berseru dan mengarahkan jarimu pada Hak. Tanganmu yang lain memegangi handuk dengan erat.

"Jangan membuat mereka memikirkan hal aneh, Baka!!!" Kau berteriak sebelum melarikan diri.

###

Pagi berikutnya Kau berjalan berkeliling ketika Kau melihat keributan di tepi sungai.

"Ada apa?" Tanyamu pada seorang pria.

"Tidak ada air di sungai." Dia menjawab dan matamu melebar.

"Tenanglah! Kita mengirim Han-Dae untuk memeriksa keadaan di hulu." Kau mendengar suara Hak dan berjalan ke arahnya dan melihat Yona berdiri di belakangnya.

"Membuat keributan tidak akan mengubah apa pun. Untuk saat ini, kita bisa membeli air dari para pedagang. Mereka seharusnya memiliki cadangan yang cukup saat melihat kondisi saat ini." Hak menjelaskan kepada orang-orang ketika Kau mendengar suara seekor kuda di belakangmu. Kau berbalik dan melihat Mundok mendapatkan kudanya ketika Hak dan Yona berlari mendekatinya. Yona memeluknya dan kamu melihat mereka berbicara.

"Hime-sama. Kau baik-baik saja. Yokatta. Aku tidak ingin mempercayainya, tetapi ketika aku mendengar Raja telah meninggal, dan Kau meninggalkan kastil dengan Hak ... Aku minta maaf karenq tidak bisa melindungimu." Mundok melepaskan Yona setelah Yona memberi tahu dia tidak bisa bernapas.

"Apakah kalian tahu apa yang terjadi pada [Name]? Aku tidak bisa menemukannya di mana pun di kastil dan dia tidak mengunjungiku seperti biasa." Tanya Mundok dengan wajah cemas.

"Dia di sini bersama kami." Ucap Hak dan Kau berlari ke arah mereka ketika kamu melihat Mundok melihat sekeliling.

"Jii-chan!!" Kau berseru dan memeluknya dengan erat. Dia balas memelukmu dan menghela nafas lega.

"Yokatta wa Kau baik-baik saja." Ucapnya

"Nii-chan, Nee-chan, Jii-chan!" Kau melepaskan pelukan Mundok dan berbalik dan melihat Tae-Yeon dan Tae-Woo berlari menghampiri kalian.

"Han-Dae sudah kembali." Tae-Woo berkata dan Kau berjalan ke Han-Dae yang sedang duduk di tanah, cedera.

"Han-Dae, luka itu..."

"Apa yang terjadi?" Ham bertanya dan Han-Dae menggaruk kepalanya.

"Yah, aku membuar kekacaukan... Saat aku pergi ke hulu, aku terkejut... Beberapa orang dari Suku Api membendung sungai. Akan tanpa berpikir panjang langsung melawan mereka yang bersenjata lengkap. Lalu mereka menghajarku." Han-Dae menjelaskan dan Tae-Woo angkat bicara, "Apa yang mereka lakukan? "

Orang-orang mulai menunjukkan keresahan mereka dan berniat untuk menyerang Suku Api.

"Tunggu! Jangan menyerang Suku Api dulu." Cegah Mundok.

"Nande? Mereka membendung sungai dan hampir membunuh Han-Dae!"

"Kalau begitu, wilayah Fuga akan..."

"Tenanglah. Tidak perlu khawatir tentang sungai. Selain itu, cepat obati Han-Dae." Ucap Mundok dan Tae-Woo mulai menyeret Han-Dae pergi untuk di obati.

"Jiji..."   "Jii-chan..." Panggilmu dan Hak bersamaan.

"Ini adalah peringatan dari Suku Api." Ucap Mundok.

"Peringatan?" Kau bertanya dan menatapnya.

"Mereka ingin menobatkan Soo-Won-sama menjadi Raja. Mereka menekan kita karena aku tidak menyetujuinya. "

TO BE CONTINUED

Sapōtofigyua (Akatsuki no Yona x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang