Prolog

93 7 5
                                    

Padang, Januari 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Padang, Januari 2024

"Apa Hoodie masih terus menulis, Ri?"  Begitukan, tanyamu pada sahabatku, Tari?

Iya, aku masih menulis. Menuliskanmu, selalu tentangmu.

Apa itu kabar baik atau justru kabar buruk, Ga?

Kau bukan mimpi buruk, selamanya bukan. Tapi, tak ada mimpi yang selalu indah, Ga, bahkan mimpi-mimpi bersamamu. Pada akhirnya, kita harus memilih. Jalan mana yang ditempuh, rumah mana yang ditinggali. Kau telah pindah haluan, sedangkan aku masih ragu dan membisu.

Dunia lucu, Ga. Semesta mengejekku. Memilih untuk bersamaku itu tak mudah, Ga. Tapi, memilih untuk tetap denganmu jauh lebih menyakitkan. Kuyakinkan hatiku melepasmu dengan baik-baik saja kala itu. Tapi mengapa kau datang lagi?

"Semua akan baik-baik saja, aku menyayangimu." katamu seenaknya memporakporandakan benteng yang kubangun dengan susah payah.

Kau mungkin menatap nanar pada jejak langkah kepergianku. Tapi percayalah, Ga. Lagi-lagi, semuanya tak pernah sesederhana itu. Tak mudah untuk memasabodokanmu, sedangkan kata kita masih terasa berdesir pada nadi. Pergi darimu, membunuh hatiku secara perlahan. Semakin jauh aku melangkah, semakin hatiku merindukan kepulangan.

Tapi, kini aku berhenti berharap, Ga. Aku percaya cinta sejati itu ada. Tapi mustahil pada kisah kita. Rumah tak lagi ramah. Bagaimana mungkin kau pindah buku sedangkan benang merahnya aku yang rajut?

Aku berhenti percaya pada kalimat-kalimat penenangmu itu, Ga. Hidupku hanya semakin riuh penuh debar ketakutan.

Kini, biarkan aku melangkah, Ga. Biarlah harapan-harapan yang dulu kita aminkan menguap begitu saja. Selayaknya perasaanku yang tumbuh subur lalu dipaksa mati. Biarlah, Ga.

Kotak musik pemberianmu tidak akan kubuang meski telah rusak. Aku menjatuhkannya. Maaf, Ga. Aku tidak bisa menjaganya, begitupun dengan rasaku kepadamu.

Ini akan jadi tulisan terakhirku, Ga. Aku ingin mengikhlaskanmu. Aku tak mau lagi terjebak pada kisah kita yang telah usai.

Tolong bantu aku mewujudkan keinginanku, ya?

Enam tahun setelah aku dan kamu tak lagi menjadi kita,

Fistha Helia

"Heii, udah nunggu lama, ya?"

REHATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang