"Bab 1 "

614 13 1
                                    

" keputusan "

 Anissa putri nafisah adalah putri sulung dari keluarga lukman hakim dan ibu sofiyah. gadis berusia 17 tahun yang sudah menginjak dewasa. dan kini anisa sudah lulus dari masa SMAnya.

" yah setelah ini anisa pengen kerja. anisa dapat tawaran dari teman anisa. yang mengajak anisa kerja di kota. " ujar anisa saat keluarga anisa berada di ruang makan.

" kerja? tidak ayah tidak setuju kamu kerja. mau jadi apa nantinya kalau kamu kerja. dunia luar itu bahaya nisa apalagi kamu perempuan. ayah gak izinin kamu kerja. "tolak ayahnya

" tapi anisa pengenya kerja yah. "bujuk anisa

" gak sayang , benar kata ayahmu dunia luar itu sangat berbahaya bagi kamu apalagi kamu perempuan. ibu gak mau kamu salah pergaulan nantinya. "ujar ibunya lembut 

" tapi bu...."

" nisa , kalau begitu ayah akan mondokkan kamu di pesantren punya teman ayah. " ujar ayah membuat anisa terkejut.

" apa? mondok yah. yah jangan bercanda deh. masa iya anisa mondok ." ucap anisa kesal

" loh apa salahnya mondok. pondok itu tempat yang sesuai untuk kamu sayang. karena pondok itu bisa menjadikanmu wanita solehah. " ucap anisa kesal

" gak yah, anisa  gak mau mondok. "tolak anisa

" nisa, itu pilihan yang terbaik buat kamu. ibu yakin kamu bakal menjadi wanita yang tau agama. agar kamu bisa membahagiakan, ayah sama ibu." ucap ibunya

" tapi bu...."

" gak ada, tapi tapian nisa, besok ayah akan antarkan kamu ke pondok teman ayah. " ujar ayahnya sembari pergi

" bu anisa mohon bu. anisa gak mau mondok." bujuk anisa

" maafin ibu nak. ibu gak bisa menolonh kamu ini sudah menjadi keputusan ayahmu. "ucap ibu lembut

" ah ibu. " ucap anisa sembari pergi

di dalam kamar anisa membayangkan betapa buruknya hidupnya nanti hidup di kalangan orang orang yang penuh peraturan. anisa hanya ingin hidup bebas.

" kenapa hidup gue harus seperti ini." tanya dirinya sendiri

" ini gak adil. " teriak anisa

" bu kenapa anisa harus di letakkan di pesantren bu , anisa gak suka bu. pesantren itu banyak aturanya. " bujuk anisa

" nisa... ibu tau. tapi dari situ kamu bisa menjadi wanita yang mandiri , taat akan agama. dan tempat untuk memperbaiki semua akhlak kita menjadi lebih baik nis. ibu akan bangga jika kamu bisa menjadi wanita yang nantinya menjadi tauladan dan guru yang baik untuk anak anak kamu kelak. " ujar ibunya ramah

" apa ibu akan bahagia kalau anisa ke pesantren. " tanya anisa

" sangat bahagia nisa , ibu akan sangat bahagia jika kelak kau akan seperti itu. " ujar ibunya dengan tersenyum

" jika itu bisa membuat ibu bahagia. anisa akan penuhi bu. anisa mau mondok untuk ibu. " ujar anisa dengan memeluk ibunya

" makasih nak. sudah membuat ibu bahagia. " ujar ibunya membalas pelukan anisa. anisa hanya mengangguk , walau dalam hati ia terpaksa tetapi ia lakukan untuk kebahagiaan ibunya

*****

pagi ini anisa dan keluarga besar lukman hakim mengantarkan anisa ke pondok pesantren. tempatnya di kota bandung. saat anisa memasuki pondok terdapat gapura bertuliskan

"SELAMAT DATANG DI PONDOK PESANTREN AL- IKHLAS "

" apa yang gue cari disini. " batin anisa saat melihat tulisan itu

calon suamiku gus pondokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang