"Bab 2"

353 13 0
                                    

*****

mbak siti pun berlalu dan anisa masih memandang bangunan di sekitarnya dan melihat lihat santri berlalu lalang dengan memegang al- qur' an. saat anisa tak memperhatikan jalan ia menabrak seseorang di depanya hingga membuat anisa tersungkur. brukk

" aduh. " gerutu anisa memegang dahinya

" eh , kalu jalan pakai mata dong. " gerutu anisa kesaal

" kamu sendiri yang menabrak saya kenapa saya yang di salahkan. " ujar seseorang itu dingin

" loh kok gue sih jelas jelas loe yang nabrak gue kok. pake ngelak segala. " ucap anisa gak terima

" maaf ya saya gak ada urusan sama kamu jadi saya buru buru. " ujar seseorang itu hendah pergi

" eh loe gak ada tanggung jawabnya banget sih udah salah mau kabur segala. " teriak anisa membuat perhatian semua santri

" gak usah teriak gitu kali saya punya telinga masih normal." ujar seseorang itu membalikan badanya menghadap anisa

" salah sendiri , main kabur aja.udah salah gak mau minta maaf lagi. " ujar anisa kesal

" karena saya gak salah kenapa saya harus minta maaf. " ujar seseorang itu gak terima

" eh lo..."

" aduh maaf gus. maafkan teman saya. dia tidak tahu apa apa. maafkan teman saya ini. " ujar mbak siti ramah

" loh mbak siti kok malah minta maaf sih. jelas jelas dia yang salah kok. " ucap anisa tidak terima

" sudah lah nis..." bisik mbak siti

" ajari sopan santun tuh teman kamu. gak punya etika. terus itu kalau pakai hijab itu yang benar! jangan hanya dijadikan cover untuk untuk menutupi kelakuanya. " ujar seseorang itu sembari berlalu

" wah songong loe ya...hidup hidup gue kenapa loe yang ngatur. woy gue belum selesai ngomong. " teriak nisa

" udah nisa malu dilihatin banyak orang. " ucap mbak siti menenangka emosi anisa

" gak bisa gitu dong mbak. gue gak terima dikatain seperti itu. ujar anisa kesal

" udah udah kita kembali ke ndalem. kamu tenangin hati kamu ya. " ucap mbak siti lembut

anisa hanya membuang nafas berat sesampainya di ndalem. anisa masih bermuka masam. sontak membuat ibunya heran

" kamu kenapa nisa? " tanya ibunya pelan

" gak papa bu. bete aja sama orang." ujar nisa dingin

" nisa bagaimana kamu betah disini? " tanya uminya

" iya umi anisa betah disini. suasana dan tempatnya enak." ujar nisa lembut

" bagus kalau begitu , ayah harap kamu bisa menjadi yang lebih baik disini. " ujar ayahnya

" iya ayah. anisa akan belajar menjadi yang lebih baik. " ujar nisa walau dalam hati ia menyalahkan ucapannya

" kalau begitu saya sama keluarga pamit pulang dulu ya. saya titip anak sayadul. " ucap ayah anisa

" iya. pasti man. " ucap kyai abdul mengantarkan ayah anisa keluar

" kamu jaga diri baik baik ya nak di sini. " pesan ibu anisa

" iya pasti man. " ucap kyai abdul mengantarkan ayah anisa keluar

" kamu jaga diri baik baik ya nak di sini! " pesan ibu anisa

" iya bu. " ucap anisa memeluk ibunya erat

" kalau begitu kami permisi dulu. assalamualikum " salam lukman sembari masuk mobil

" wa'alaikum salam " jawab keluarga kyai abdul

" nak nisa sekarang kamu bisa ke asrama dan panggil saya abah kamu. sekarang kamu tanggung jawab kami. anggap saja kami keluarga kamu sendiri. " pesan kyai abdul

" iya bah. " ucap anisa dengan tersenyum

" kalau begitu. siti antarkan nisa ke kamarnya ya. " pinta uminya

" nggeh umi. " ucap siti lembut

anisa dan mbak siti menuju ke asrama. dan kini anisa benar benar harus tinggal di tempat yang ramai seperti ini


calon suamiku gus pondokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang