Seorang gadis berusia 17 tahun, yang memiliki mata hazel dengan rambut yang dibiarkan tergerai sedang menatap foto keluarganya. Tertarik sedikit kedua sudut bibir gadis itu yang menandakan ia sedang tersenyum tapi buka senyum kebahagiaan melainkan senyum menyedihkan yang diperlihatkan. Sesekali ia tertawa hambar mengingat kebahagian dan keharmonisan keluarganya dulu.Ia sangat ingin keluarganya kembali lagi seperti dulu. Tapi itu semua hanya angan-angan nya dan tidak tahu bakal terwujud apa tidaknya.
Papah nya dulu sangat menyayangi nya dan keluarga kecilnya. Kemudian 2 tahun belakangan ini, sifat papah nya sangat berubah. Enggak ada lagi perhatian yang papah nya selalu berikan untuknya. Padahal dari dulu papah nya selalu memberikan apapun yang gadis itu inginkan. Tetapi sekarang papah nya lebih mengutamakan pekerjaannya daripada anak dan istrinya.
Gadis itu dahulu anak yang sangat ceria, pintar dan sangat aktif dalam berorganisasi. Namun karena perubahan sikap sang papah membuat ia menjadi anak yang sangat bandel dan tidak peduli akan sekitarnya. Bahkan gadis ini selalu saja membuat keributan dimana pun ia berada termasuk sekolah yang ia tempati sekarang.
Setiap hari gadis itu tidak pernah merasa nyaman berada di rumah. Dia selalu menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan menghamburkan uang yang diberikan kedua orang tuanya dengan membeli barang-barang branded.
Dhita berperilaku seperti ini karena Dhita hanya ingin papah Dhita kembali seperti dahulu yang selalu sayang sama keluarga bukan papah yang sekarang lebih mentingin pekerjaannya daripada ngumpul bareng istri dan anak-anaknya. Batin gadis itu yang bernama Anindhita.
Di sisi lain. Ada seorang pria bertubuh jangkung terlihat begitu menyedihkan dengan rambut yang beracak-acakan dan luka lebam di sudut bibirnya. Tangan lelaki itu berlumuran darah dan tatapannya garang melihat ke arah jendela.
Kenapa hidup gue begini banget, Ma Kinan kangen Mama. Kinan benci Papa ma. Gumam lelaki yang bernama Kinan.
Hampir setiap hari Kinan dan sang papa bertengkar. Kinan ingin sekali membenci papa nya meskipun ia tahu bahwa seorang anak tak pantas untuk membenci orang tua nya sendiri. Tetapi ia melakukan itu bukan tanpa alasan, karena kesalahan sang papa yang sudah kelewat batas sampai Kinan sulit untuk memafkannya.
Ingin rasa nya lelaki itu nyerah pada kehidupan yang penuh dengan ke pura-pura'an. Namun ia memilih untuk bertahan, demi orang-orang yang sangat ia sayangi dan menyayanginya.
Salahkah aku, jika meminta kembali kebahagiaanku yang engkau renggut Tuhan? Apakah aku emang di takdirkan untuk selalu mendapatkan perilaku buruk dari orang tuaku sendiri? Jika emang begitu takdirku, aku meminta kepada engkau ubahlah takdirku menjadi kebahagiaan bukan keterpurukan yang sangat menyedihkan ini. Batin lelaki itu dengan isak tangisnya yang tertahan.
Jika diukur dengan alat ukur kehidupan. Kehidupan Anindhita lebih baik daripada kehidupan yang di miliki Kinan. Meskipun kasih sayang papah ke Anindhita sudah berkurang namun paling tidak masih ada mamah dan kedua saudaranya yang sangat menyayangi nya. Berbeda dengan Kinan, lelaki itu justru harus kehilangan kedua kasih sayang dari orang tua nya. Karena keegoisan sang papa lah yang membuat hidupnya jadi sengsara seperti yang ia rasakan sekarang bersama sang adik.
"Kinan, Anindhita apakah kalian mendengarkan ucapan saya" ujar Bu Titaina sarkastik. Membuat kedua insan itu tersadar dari lamunan mereka masing-masing. Dan langsung memperhatikan guru yang ada dihadapannya sekarang.
KinanDhita sekarang berada di ruang BK, karena perkelahian yang mereka lakukan di kantin sekolah membuat mereka harus berurusan dengan Guru BK. Hanya masalah sepeleh tetapi mereka mempeributkan nya sehingga terjadi lah percekcokan antara kedua nya. Untung saja tidak ada pemanggilan orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADGIRL VS COLD BOY
Teen FictionDahulu Anindhita adalah anak yang sangat baik tapi karena suatu hal ia menjadi anak yang sangat bandel. Anindhita selalu saja melakukan sesuatu dengan seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain. _~_~_~ Kinan ad...