1

43 2 0
                                    

Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata "Seorang Putri" ? Pasti kalian langsung memikirkan kehidupan mewah, bahagia, disegani, disayangi, dicintai, dan hal menakjubkan lainnya. Tapi, itu semua tidak berlaku bagiku. Aku seorang putri dari kerajaan utara, kerajaan yang paling disegani karena kebijaksanaan ayahku. Terkadang aku bingung, apakah ayahku hanya bijaksana pada penduduknya saja? Atau memang aku adalah anak yang tidak diinginkan? Jika kalian bertanya kepadaku kenapa aku berkata seperti itu, jawabannya adalah karena ayahku memaksaku untuk dijodohkan dengan pangeran dari kerajaan timur. Aku tidak mengenalnya bahkan aku tidak pernah melihat wajahnya, bukankah itu keterlaluan. Tapi aku hanyalah seorang putri yang harus menuruti perintah ayahku, sang raja. Dan inilah kisahku...........













Halaman Kerajaan Utara

"fanya...apa yang kau lakukan dihalaman kerajaan? Kau harus bersiap karena nanti malam pangeran kerajaan timur beserta keluarganya datang mengunjungi kerajaan kita untuk melihatmu" ujar seorang perempuan yang berlari mendekati gadis cantik yang merupakan putri kerajaan
"Gelsi, tenanglah. Ini masih pagi sedangkan acaranya nanti malam" balas putri kerajaan tersebut pada Gelsi
"apa kau bilang? Tenang? Aku tidak bisa tenang fanya,kau saja yang terlalu santai. Aku ini saudarimu jadi aku mau yang terbaik untukmu" ujar gelsi yang merupakan saudari dari putri kerajaaan
"ck,kau mau yang terbaik bagiku? Kalau begitu gantikan aku diperjodohan nanti. Bagaimana? " ujar fanya pada gelsi yang membuat gelsi terdiam
"kenapa kau diam? Tidak tau mau berkata apa? Menyebalkan" ujar fanya lalu memakai jubahnya dan berjalan keluar kerajaan menuju pusat kota meninggalkan gelsi yang masih menatapnya sendu
"aku juga tidak mau dijodohkan fanya" gumam gelsi lalu balik menuju kamarnya yang berada di samping kamar fanya

Pusat Kota

Fanya pov

Selalu saja sok peduli kepadaku,tapi saat aku meminta bantuan tak ada yang bisa menyanggupinya. Huft, aku merasa iri dengan orang-orang yang leluasa mengelilingi kota ini tanpa harus menyamar sepertiku. Eh, kenapa dia berdiri di dahan pohon itu dengan jubah hitam? Jangan-jangan dia penyusup? Tapi ini kan pusat kota, penjagaan disini sangat ketat karena keempat kerajaan melatih prajuritnya dengan baik. Ah, aku ketahuan memandanginya, aku harus mengejarnya. Kenapa dia berlari? Haish aku bingung sendiri.

Author pov

Fanya berjalan mengelilingi pusat kota yang dijaga oleh keempat kerajaan. Tanpa sengaja fanya melihat ada seseorang berdiri di dahan pohon dengan jubah, fanya pun terus menatapnya dan saat orang itu menatap fanya, ia langsung berlari. Fanya yang melihat itu pun mengejarnya karena takut kalau orang itu adalah penyusup.

"hei, kenapa kau berlari? " tanya fanya pada sosok berjubah itu. Jangan heran, fanya selalu berlatih layaknya seorang ksatria jadi dia dapat dengan mudah mengejar sosok berjubah tadi
"bukan urusanmu" jawab orang itu dengan nada dingin
"yak, aku bertanya dengan lembut kenapa kau menjawab dengan nada dingin? " kesal fanya pada orang itu
"kau bertanya seolah-oleh mengintograsiku apakah itu yang dinamakan lembut? " tanya orang itu sambil menatap sengit fanya
"hehe, aku tidak bermaksud begitu" balas fanya sambil menampilkan cengirannya
"jangan bertingkah bodoh, minggir! aku mau lewat" ujar orang itu dengan nada memerintah
"kasar sekali nadamu berbicara pada seorang gadis. Namamu siapa? Dari kerajaan mana? " tanya fanya pada orang itu
"leuco, kerajaan selatan" balasnya singkat
"kerajaan selatan? Wah aku baru pertama kali berbicara dengan orang dari kerajaan selatan. Ah, kau tau banyak sekali yang bilang padaku kalau kerajaan itu misterius dan kataya pangeran kerajaan itu sangat kejam dan tak berperasaan" ujar fanya dengan antusias sambil menceritakan apa yang ia dengar tentang kerajaan itu
"kau cerewet sekali" jawab leuco pada fanya
"hehe, luco. Apakah benar pangeran kerajaan selatan kejam?" tanya fanya pada leuco
"namaku leuco bukan luco. Kalau memang kejam kenapa? " tanya leuco balik pada fanya
"kalau dia kejam, aku mau mendoakan jodohnya agar sabar menghadapi sikapnya itu" ujar fanya yang langsung dibalas dengan tatapan membunuh dari leuco
"kenapa kau menatapku seperti ingin membunuhku? Aku kan hanya bercanda,lagipula aku membicarakan pangeran kerajaan selatan bukan kau, kenapa jadi kau yang menatapku seperti itu"lanjut fanya
"cerewet" ujar leuco lalu mendorong fanya agar menggeser dari jalannya. Lalu leuco pergi dari sana
"dasar, kasar sekali" ucap fanya dengan kesal lalu berjalan pulang ke kerajaan karena hari sudah mulai siang dan dia ada jadwal untuk berlatih pedang siang ini

Tempat Latihan Pedang

Fanya pov

Dimana pedangku, semalam setelah latihan aku yakin aku meletakkannya disini,tapi kenapa sekarang tidak ada. Haish, kemana pedangku,aku sudah 2 jam mencarinya dan ini sudah sore pasti mereka sudah selesai berlatih. Kenapa hari ini aku sial sekali. Tadi pagi gelsi,siang tadi si leuco, sore ini pedangku, dan nanti malam si pangeran timur itu. Aku ingin mati saja rasanya. Lebih baik aku mandi dan bersiap,daripada aku harus diseret pelayan-pelayan suruhan ayah.

Ruang Makan Keluarga Kerajaan

Author pov

"wah, putriku sangat cantik sekali" ucap raja kerajaan utara, ayah fanya
"iya ayah, bukankah ayah yang MEMERINTAHKU untuk berpenampilan cantik malam ini" balas fanya dengan menekankan kata memerintahku sambil tersenyum manis pada ayahnya
"ayah harap kamu berperilaku baik nanti seperti saudarimu gelsi" ucap sang ayah sambil duduk di ujung kursi makan yang khusus untuknya
"kalau begitu kenapa tidak gelsi saja yang dijodohkan" ucap fanya sambil duduk di kursinya tanpa melihat wajah ayahnya yang mulai memerah

The Dark Side Of The KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang