2

22 2 0
                                    

"kalau begitu kenapa tidak gelsi saja yang dijodohkan" ucap fanya sambil duduk di kursinya tanpa melihat wajah ayahnya yang mulai memerah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"beraninya kau berkata seperti itu, kakakmu itu tidak mau dijodohkan makanya ayah memilihmu untuk dijodohkan" ucap sang ayah sambil menatap jengah fanya
"kalau fanya juga menolaknya, apa ayah akan membatalkan perjodohan ini? " tanya fanya pada sang ayah
"kau tidak boleh menolaknya, kau mau ayah malu?" tanya sang ayah sambil meninggikan suaranya
"selalu begitu,aku ini anak ayah atau tidak sih?" tanya fanya  sambil berdiri menatap ayahnya
"kau... " sang ayah mulai menggertakan gigi-giginya sambil menahan amarahnya
"Raja, keluarga kerajaan timur telah sampai di gerbang utama" ucap seorang pengawal
"antar mereka kesini dan kau fanya, duduk dikursimu" titah sang ayah. Lalu pengawal itu pergi untuk menjemput keluarga kerajaan timur yang sudah sampai di gerbang utama. Tak berapa lama keluarga kerajaan timur telah sampai di ruang makan dan mengambil posisi masing-masing.
"Raja gergeli, perkenalkan dia adalah putraku. Pangeran kerajaan timur" ucap raja dari timur sambil menunjukkan putranya. Sang putra yang mengerti maksud ayahnya pun langsung berdiri sambil memperkenalkan dirinya
"perkenalkan nama saya Leander Sofor, pangeran kerajaan timur" ucap leander
"nada bicaranya lebih lembut daripada leuco. Eh, kenapa aku malah membandingkannya dengan leuco" gumam fanya
"dia tampan sekali, aku jadi menyesal menolak perjodohan ini" gumam gelsi
"putramu sangat tampan raja sofor. Perkenalkan juga kedua putriku" ucap raja gergeli sambil menatap kedua putrinya
"perkenalkan nama saya Gelsi Gergeli, saya putri pertama dari raja gergeli" ucap gelsi
"Zefanya Acasha, adik dari putri gelsi" ucap fanya
"kenapa nama putri keduamu tidak ditambahkan namamu raja gergeli? " tanya istri dari raja sofor
"istri saya meninggal saat melahirkan putri fanya. Maka dari itu saya menambahkan nama istri saya dibelakang namanya agar saya tetap mengingat istri saya" jelas raja gergeli
"ah begitu,maaf mengingatkanmu raja gergeli" ucap ratu sofor
"tidak mengapa ratu sofor, itu hal wajar menurutku" ucap raja gergeli
"jadi, yang mana yang akan menjadi permaisuri putraku,raja gergeli? " tanya ratu sofor
"putri keduaku, zefanya yang akan menjadi permaisuri putramu" ucap raja gergeli
"ah, begitu" ucap raja sofor
"tapi, perjodohan ini akan dilanjutkan setelah putri pertamaku menikah. Karena menurut tradisi kerajaan, putra/putri yang pertama menikahlah yang akan menjadi penerus kerajaan. Kalau fanya menikah terlebih dahulu maka leandra harus menjadi raja dikerajaan ini dan kalian tidak mungkin menyetujuinya bukan? " ucap raja gergeli
"hahaha, kau mengerti kami. Kalau begitu kami akan kembali ke kerajaan. Terimakasih atas jamuan makan malam ini" ucap raja sofor lalu ia beserta rombongannya meninggalkan kerajaan utara
"ayah, bisakah aku saja yang dijodohkan? " tanya gergeli pada ayahnya yang membuat sang ayah dan fanya diam
"ayah sudah membaca tradisi kerajaan dan ayah mau kamu yang menjadi penerus ayah. Ayah tidak mau kau menikah dengan leandra dan bergabung dengan kerajaan timur. Biar adikmu saja." ucap sang ayah lalu meninggalkan ruang makan
"kau lucu sekali, awalnya kau yang menolak dan sekarang kau ingin dijodohkan kembali." ucap fanya sambil terkekeh melihat tingkah kakaknya
"aku pikir dia jelek dan kejam tapi ternyata dia tampan" jawab sang kakak
"tapi kau taukan, kalau aku juga menyukai pria tampan"ucap fanya lalu berlalu meninggalkan gelsi sendiri di ruang makan
"aku harus mendapatkannya fanya, kau tidak pantas mendapatkannya" gumam gelsi

Kamar Fanya

"aku harus menyiapkan pakaianku, aku tidak mau dijodohkan. Meski dia tampan,aku tak suka padanya. " ucap fanya sambil berkemas lalu mengendap-endap keluar dari kerajaan dengan mengenakan jubah hitamnya

Hutan

"haish, seharusnya aku kabur saat pagi saja bukan tengah malam begini. Aku jadi kesulitan sendirikan" gumam fanya sambil berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya
"AW!! "
"suara apa itu? " tanya fanya pada dirinya sendiri
"menyingkirlah dari kakiku gadis bodoh" ucap seseorang lalu fanya langsung menggeser badannya saat tau bahwa dia menginjak kaki seseorang
"apa-apaan kau ini" ucapnya pada fanya
"yak,kau yang apa-apaan. Bisa-bisanya kau tidur dihutan, dan satu lagi aku punya nama jadi jangan memanggilku gadis bodoh" ucap fanya pada orang itu
"tapi waktu itu kau bertingkah bodoh di hadapanku" ucap orang itu pada fanya yang membuat fanya tiba-tiba berpikir
"kau... Leuco? " tanya fanya
"ternyata kau mengingatnya gadis bodoh" ucap leuco sambil terkekeh
"panggil aku aca jangan gadis bodoh" ucap fanya pada leuco, yah sebenarnya dia memakai nama satu laginya agar tidak ketahuan kalau dia seorang putri. Takutnya leuco malah menculiknya atau bahkan mengembalikannya ke kerajaannya. Jadi lebih baik dia menyamar saja
"aca? Namamu hanya 2 sukukata? Kau tak punya marga? " tanya leuco pada fanya
"aku bukan orang kerajaan makanya aku tak punya marga. Lagipula namaku acasha, 3 suku kata" jelas fanya pada leuco
"kupikir kau orang kerajaan yang sedang kabur" ucap leuco santai tapi berhasil membuat fanya diam membeku
"kenapa wajahmu jadi pucat? Kau sakit? " tanya leuco sambil menatap wajah fanya
"ha? Ah tidak tidak, aku baik-baik saja. " ucap fanya sambil menundukkan kepalanya. Dia tersinggung dengan perkataan leuco tadi
"kau mau kemana tengah malam begini? " tanya leuco pada fanya
" orang tuaku mau menjodohkanku makanya aku kabur dari rumah" ucap fanya pada leuco
"eoh? Rakyat juga ada perjodohan yah? Aku pikir hanya anggota kerajaan saja" ucap leuco
"kau rakyat kan? Kenapa kau tidak tau? " tanya fanya pada leuco sedangkan leuco tiba-tiba panik
"bu..bukan begitu,hanya saja rakyat di kerajaan selatan tidak pernah ada jodoh-jodohan. Kau dari kerajaan mana rupanya? " tanya leuco ada fanya
"owh,aku jadi ingin tinggal di kerajaan selatan. Aku dari kerajaan utara" jawab fanya pada leuco
"bukankah kau pernah mengejek kerajaan selatan, kenapa sekarang kau jadi ingin tinggal di sana" tanya leuco dengan nada dingin
"yak, aku kan hanya menceritakan apa yang kudengar saja. Lagipula kalau tidak kesana aku mau kabur kemana? Ke kerajaan timur? Orang yang dijodohkan denganku tinggal disana, ke kerajaan barat? Tidak ada yang ku kenal disana. Ke kerajaan utara? Itu namanya bodoh. Maka dari itu aku ingin tinggal di kerajaan selatan saja" jelaa fanya panjang lebar
"cerewet sekali" ucap leuco
"kau selalu saja menyebutku cerewet kalau tidak cerewet pasti gadis bodoh" sungut fanya
"memangnya kau ada kenalan di kerajaan selatan" tanya leuco
"ck, tentu saja ada. Kan aku mengenalmu dan kau orang selatan" jawab fanya sambil tersenyum
"berhenti bertingkah bodoh. Aku ini buronan di kerajaan selatan jadi aku tidak mungkin tinggal disana" jelas leuco
"kenapa kau jadi buronan? " tanya fanya yang penasaran
"aku menyembunyikan sesuatu yang berharga bagi kerajaan" jawab leuco
"kembalikan saja, mudahkan" timpal fanya
"selain bodoh dan cerewet ternyata kau orang yang penasaran juga" ucap leuco
"kalau begitu kau tinggal dimana? Aku boleh tinggal bersamamu kan? " tanya fanya sambil memohon
"aku hidup nomaden, selalu berpindah-pindah" ucap leuco
"yasudah aku ikut kau saja" balas fanya dengan enteng
"terserah" ucap leuco lalu kembali berbaring dan melanjutkan tidurnya
"apa aku harus berbaring disini juga? Kalau ada orang utara yang lihat bagaimana? Ntahlah aku juga lelah sebaiknya aku tidur saja" ucap fanya lalu membaringkan tubuhnya di rerumputan yang ada disana
"leuco kau sudah tidur? Ah dia sudah tidur. Ehm aku pinjam lenganmu yah jadi bantal kepalaku" ucap fanya pada dirinya sendiri lalu mengambil lengan kanan leuco dan tidur diatas lengannya.

The Dark Side Of The KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang