prolog

23 4 1
                                    

"seperti nyata tapi hanyalah mimpi"
  •Prolog
Dimana aku? Kata-kata itu yang selalu muncul dalam benakku, aku binggung dimana aku. padahal, seinggatku aku sedang berbaring dikasur bersama Boneka kesayanganku. aku berjalan mengikuti alur jalan, dan banyak   pohon-pohon besar disekililingku. aku melihat  Toko yang menjual banyak Boneka diseberang jalan, dan wow aku melihat Boneka moomin. dan aku langsung berlari masuk keToko tersebut. dan terlihatlah sesosok perempuan cantik, dia sangat cantik. bahkan, sangat sempurna! Bibirnya kecil, matanya berwarna coklat, dan kulitnya sangat putih. dengan sekali tatap saja, aku bisa jatuh cinta seperti ini. Dan tiba tiba gadis itu mengucapkan sesuatu, yang membuatku sedikit terkejut.
"ada yang  bisa saya bantu om,"ucap gadis itu.
Ah apa katanya om, aku ini masih muda!  Umurku masih 20 tahun dan dia bilang aku ini om.
"Maaf, om mau beli Boneka untuk anaknya yah? Kebetulan Boneka ini bagus dan ini juga Boneka kesukaan saya."
Boneka itu! Boneka itu juga Boneka kesukaanku! Ah, Boneka itu sangat terlihat lembut aku ingin membelinya untuk koleksi dikamarku. aku mengorek ngorek kantongku, dan tak ada uang satupun disana. dan perempuan cantik itu, tersenyum padaku. seakan tau kalau aku tidak membawa uang.
"Om, tidak usah membayar Boneka ini saya kasih gratis Boneka ini untuk Om. karena ini spesial untuk anak Om."
"Tidak-tidak  aku tidak punya anak, umurku masih 20tahun dan aku belum menikah."
Dia menatapku kaget, seakan tak percaya. dan langsung meminta maaf padaku, dengan menundukan kepalanya karena malu.
"Ah maaf, aku tidak tau kalau umurmu sama dengan umurku. sekali lagi aku minta maaf."
"Tidak apa-apa, oh iyah perkenalkan namaku renjun namamu siapa?."
"Kim Anya."
Nama yang cantik, persis sekali dengan orangnya. andai, saja aku bisa memiliki nya.
  Byurrrrrrrrrr___
"Bangun gak oppa!."
Ah, ternyata ini hanya mimpi. aku kira nyata. tapi, siapa yang menguyur ku dengan air.
Dan  ternyata, dia adek lucnut memang. ingin sekali, aku membotakan rambutnya itu. dan bukannya, meminta maaf kepadaku dia malah melotot kearahku dengan matanya yang sangat kecil itu.
"Yerim! Kenapa kau menguyur ku! Minta maaf padaku sekarang."
"Tidak mau! Oppa yang salah! Ini sudah jam berapa dan oppa masih tidur? Apa oppa tidak pergi bekerja?."
Ah iyah, aku lupa. aku harus siap-siap  pergi bekerja. aku tidak mau, boss galak itu marah lagi kepadaku. dan aku sudah sangat muak dengannya.

Semoga suka sama ceritanya nya yah kak:)maaf kalo banyak kekurangannya:)minta saran dan kritikannya yah kak supaya julian bisa terus belajar.

~seperti nyata tapi ini hanyalah mimpi[ff ◎fanfiction◎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang