Tak banyak yang mengerti,mengapa
Kecil itu menguatkan.Tak banyak banyak yang memahami ,yang sepele bisa menghancurkan.Sama seperti cinta.Perasaan kecil yang disepelekan Tumbuh menjalar melahirkan harapan.Pada dasarnya kekuatan itu sendiri yang menghancurkan.
***
Semilir angin dan hawa dingin menusuk kulit.
Jalanan yang penuh dengan kabut. Sepertinya Matahari masih malu menampakkan jati diri.Tubuh gadis itu sedikit menggigil.
Jam yang melingkar ditangan manisnya menunjukkan pukul lima pagi.Langkahnya ia percepat, hawa dingin ini terus saja menyiksanya.
Namun keinginannya untuk jalan jalan pagi sudah bulat.Ia sudah merencanakan jauh jauh hari agar mengubah aktivitas dihari minggu ini dan seterusnya.Langkahya terhenti,Tak kala seorang gadis menghampirinya dengan keringat yang mengalir deras didahi.
Bisa dilihat gadis itu seperti habis dikejar kejar anjing yang mengamuk."Tolongin temen gue! cepet,tolongin dia!Dia sekarat mau mati! bawa kerumah sakit! ini kartu nama gue.
Gue duluan.Makasih"Gadis itu langsung pergi setelah menyerahkan kartu nama miliknya.Dahinya berkerut.Apa maksud gadis itu? Dimana teman yang harus ia tolong?
Tak lama ia langsung berlari mencari dimana temannya berada.Mendatangi dari satu tempat ketempat lain,nihil.
Ia tak menemukan keberadaan teman gadis itu.keringatnya bercucuran,nafasnya tersenggal senggal,Tangannya memegang lutut.
Masih ada satu tempat yang ia belum datangi.Gadis itu langsung berlari dengan sangat cepat.Dihadapannya,seorang pria tergeletak dibawah pohon besar ditengah tengah taman kota Tak jauh dari perumahan milik gadis itu.
Spontan ia membekap mulutnya.
Bagaimana tidak,darah segar itu mengalir didahi. Baju yang robek bagian lengan ditambah lebam biru disekujur tubuh terlihat sangat mirisDengan cepat ia memapah tubuh pria
Itu.Badan pria itu lebih berat darinya.Jelas saja Kakinya sempoyongan saat berjalan.Gadis itu berhenti sebentar dan mencoba menyeimbangkan tubuh mereka agar tidak jatuh. mengumpulkan tenaganya kembali dan berjalan menuju jalan raya."Tolol banget sih,kenapa gue ngga bawa hp"Gadis itu merutuki dirinya sendiri karena kebodohannya.
Tiba tiba tubuh pria itu ambruk.Tangannya dingin
wajahnya pucat pasi.
Gadis itu yang terkejut langsung berteriak minta tolong.
Rasa takutnya kian membesar,jalanan yang sepi dengan seseorang yang kondisinya sekarat.Kenapa keadaan seperti ini, ngga orang yang lewat?
Apa pria ini sudah mati?Tangan kanannya masih setia merangkul bahu pria itu.Mencoba meminta bantuan tapi nihil tak ada yang menolongnya.
"sial kenapa ngga ada orang lewat sih"
Kelopak matanya berkaca kaca.
Takut terjadi apa apa pada pria ini.Jangan mati dulu,gue ga mau tanggung jawab kalo ada apa apa
BatinnyaSpontan gadis itu melepas jaketnya dan memakaikan pada tubuh pria itu walaupun jaketnya terlalu kecil dari badan pria itu tapi sedikit membantu walau berpengaruh sangat kecil.
Gadis itu terus saja berdoa dalam hati agar semua akan baik baik saja untuk dirinya dan pria yang sama sekali ia tak mengenalnya.
"Bangun mas,mas bangun.Astaga gue harus apa?Gue bingung.Mas yang kuat oke.Gue bakal bawa lo kerumah sakit" Ucapnya dengan air mata yang sudah jatuh.Ya,Kini Gadis itu menangis.Entah apa yang harus ia lakukan sekarang.Bagaimana caranya ia membawa pria itu.Ia celingukan dan berteriak minta tolong agar seseorang bisa membantunya.
"Rasya yang kuat. lo bisa kok bawa ni orang kerumah sakit.Lo harus bisa nyelametin anak orang" Ujarnya menyemangati dirinya sendiri.
***
Jangan Lupa vote & coment
Matur suwun.@NurulFatimah247
IG: @nurulftmhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Vortex Of Love
Teen Fiction"Balas dendam tak mengubah yang udah terjadi.Relakan,jika tak ingin rugi sendiri" -Dewa "Jangan jadi matahari,bulan bahkan jadi awan, yang sewaktu waktu bergerak menghilang.Jadilah langit, yang setia menetap tanpa berpindah kelain tempat" -Rasya Se...